Cara TNI Mengejar Ketertinggalan Pendidikan Lewat TMMD 102 di Kolipadan

Rabu, 08 Agustus 2018 - 14:29 WIB
Cara TNI Mengejar Ketertinggalan...
Cara TNI Mengejar Ketertinggalan Pendidikan Lewat TMMD 102 di Kolipadan
A A A
LEMBATA - Derap langkah kaki para siswa ini mulai menyusuri jalur jalan setapak yang biasa dilalui untuk mencapai sekolah mereka di Desa Kolipadan, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT.

Meski pun terasa jauh, namun tak membuat semangat mereka menurun sedikit pun, semua yang mereka jalani hanya untuk menuntut ilmu demi masa depan yang lebih cerah.

Kerap kali mereka harus terlambat masuk sekolah hanya karena menempuh perjalanan yang jauh ke sekolah yang berdampak pada ketertinggalan materi pelajaran di sekolah.

Melihat kondisi itu, Kodim 1624 Flores Timur menerjunkan 150 personel TNI dibantu masyarakat guna membuka jalan baru sepanjang 450 meter yang menghubungkan perkampungan Kolipadan dengan Desa Palilolong.

Alhasil, selama hampir sebulan dikerjakan, jalan tersebut kini sudah digunakan sebagai jalur jalan setiap hari ke sekolah. saat ini, Mika, siswa SDN Ile Ape dan teman-temannya tak lagi memutar jalan yang lebih jauh lagi. "Kami sudah senang karena tidak memutar jalan yang jauh, kami tidak terlambat lagi ke sekolah," ujar Mika Ramadan, siswa SDN 1 Ile Ape

Melalui TMMD, TNI inginkan agar generasi milenial atau mereka yang lahir pada saat perkembangan teknologi seperti TV berwarna, handphone juga internet sudah diperkenalkan tidak terjerumus dalam penyalahgunaan teknologi.

Dandim 1624 Flores Timur, Letkol Inf. Komang Agus menceritakan, selain membuka jalan baru, TNI dan masyarakat juga membuka dua buah pos kamling yang akan digunakan untuk menjaga keamanan.

TNI juga merenovasi sebuah Masjid agar bisa digunakan umat Muslim untuk menunaikan ibadah dengan baik dan nyaman, termasuk membangun akhlak generasi milenial lebih baik diera globalisasi teknologi.

Selain itu, TNI juga melakukan semenisasi lorong jalan di Desa Kolipadan dan untuk pembangunan non fisik juga telah dilakukan penyuluhan bahaya narkoba, wawasan kebangsaan, kesehatan, pertanian, penanggulangan bencana dan lainnya.

"Melalui berbagai sosialisasi, Kita ingin selamatkan generasi milenial saat ini dari pesatnya perkembangan teknologi yang tak terkontrol mau pun bahaya narkoba penggunaan obat terlarang," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6773 seconds (0.1#10.140)