Terjadi 176 Gempa Susulan, 2.700 Wisatawan Dievakuasi

Senin, 06 Agustus 2018 - 20:29 WIB
Terjadi 176 Gempa Susulan,...
Terjadi 176 Gempa Susulan, 2.700 Wisatawan Dievakuasi
A A A
LOMBOK - Sejak terjadi gempa 7.0 SR, tercatat sudah terjadi 176 gempa susulan dengan intensitas lebih kecil hingga Senin (6/8/2018) pukul 17.00 WIB. Sedangkan jumlah wisatawan asing dan domestik yang dievakuasi mencapai 2.700 orang, terhitung sampai Senin (6/8/2018) pukul 15.00 WIB.

“Sampai Senin (6/8/2018) pukul 17.00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 176 kali gempa dengan intensitas kecil. Masyarakat dan wisatawan di NTB dan Bali dihimbau tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan. Jangan terpancing pada informasi-informasi yang menyesatkan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (8/6/2018).

Evakuasi terhadap wisatawan yang ada di Gili Terawangan, Gili Air, dan Meno masih dilakukan hingga malam ini. Belum ada data resmi jumlah wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik yang berada di Gili Terawangan, Gili Air, dan Meno.

“Perkiraan awal terdapat sekitar 1.000 orang, ternyata jumlahnya lebih banyak. Tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas telah berhasil mengevakuasi sebanyak 2.700 orang wisatawan asing dan domestik dari ketiga pulau tersebut pada Senin (6/8/2018) pukul 15.00 WIB,” ujar Sutopo.

Wisatawan dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal Kabupaten Lombok Utara menggunakan 9 kapal. 1 unit kapal SAR Mataram, 1 unit KAL Belongas, 1 unit kapal SAR Denpasar, 1 unit kapal Pelni, 1 uit kapan Dharma Citra Tiga, 3 unit kapal cepat/ferry Eka Jaya, dan 1 unit kapal cepat/ferry Bali Nusa. Ribuan wisatawan dan karyawan hotel masih dalam proses evakuasi keluar dari ketiga pulau tersebut.

Para wisatawan berinisiatif keluar dari ketiga pulau itu karena trauma dengan guncangan gempa 7 SR yang diikuti peringatan dini tsunami. Mereka juga khawatir adanya gempa susulan yang lebih besar diikuti tsunami karena banyak beredar informasi yang menyesatkan (hoax).
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7424 seconds (0.1#10.140)