BKSDA Amankan Buaya dengan Luka Bacok di Leher
A
A
A
MANDAILING NATAL - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III, mengamankan seekor buaya dengan panjang 1,5 meter, di Sungai Batang Natal, tepatnya di Desa Tapus, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal.
Staf Kasda BKSDA wilayah III Khairil mengatakan, ketika diamankan, kondisi buaya tersebut mengalami luka bacok di bagian leher. Dia menduga, bacokan itu dilakukan oleh warga yang beberapa hari sebelumnya sempat memburuh buaya. "Kuat dugaan, ketika diburu, warga sempat membacok bagian leher buaya," tuturnya kepada wartawan.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, jenis buaya itu, buaya muara. "Hasil pengamatan sementara, kemungkinan besar yang kami amankan ini buaya muara," tuturnya.
Dia menjelaskan, buaya tersebut sempat diamankan di Polsek Lingga Bayu, untuk mengobati luka yang dialami oleh buaya itu.
Kasium Polsek Lingga Bayu Aiptu S Batubara mengatakan, personil dari polsek tersebut langsung menjemput buaya itu. "Bersama tim dari BKSDA, kami langsung menjemput buaya itu," tuturnya.
Dia mengatakan, apabila tidak dijemput, maka buaya itu akan dibunuh warga, karena beberapa hari sebelum ditangkap, warga di kampong itu sempat dihebohkan dengan penampakan seeokor buaya.
Staf Kasda BKSDA wilayah III Khairil mengatakan, ketika diamankan, kondisi buaya tersebut mengalami luka bacok di bagian leher. Dia menduga, bacokan itu dilakukan oleh warga yang beberapa hari sebelumnya sempat memburuh buaya. "Kuat dugaan, ketika diburu, warga sempat membacok bagian leher buaya," tuturnya kepada wartawan.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, jenis buaya itu, buaya muara. "Hasil pengamatan sementara, kemungkinan besar yang kami amankan ini buaya muara," tuturnya.
Dia menjelaskan, buaya tersebut sempat diamankan di Polsek Lingga Bayu, untuk mengobati luka yang dialami oleh buaya itu.
Kasium Polsek Lingga Bayu Aiptu S Batubara mengatakan, personil dari polsek tersebut langsung menjemput buaya itu. "Bersama tim dari BKSDA, kami langsung menjemput buaya itu," tuturnya.
Dia mengatakan, apabila tidak dijemput, maka buaya itu akan dibunuh warga, karena beberapa hari sebelum ditangkap, warga di kampong itu sempat dihebohkan dengan penampakan seeokor buaya.
(nag)