Gelombang Tinggi Hantam Perairan Lombok, 118 Warga Mengungsi
A
A
A
MATARAM - Gelombang setinggi 4 meter menerjang Pulau Lombok, mulai dari Lombok Barat Hingga ke Kota Mataram. Gelombang tinggi menerjang 1 rumah warga di Taman Ayu Gerung Lombok Barat dan 118 warga (30 kepala keluarga) terpaksa mengungsi ke SDN 1 Taman Ayu.
"Kami sudah lakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir rob," terang Kepala Kantor SAR Mataram, I Nyoman Sidakarya, Rabu (25/7/2018).
Kantor SAR Mataram juga tengah berupaya melakukan evaluasi terhadap 3 nelayan yang dikabarkan masih terobang-abing di tengah laut. "Kami tengah berupaya melajukan evakuasi tiga nelayan di pantai Induk," ungkap I Nyoman Sidakarya.
Sementara itu, Camat Sekarbela Cahya Samudra saat meninjau banjir rob di Pantai Gading menerangkan, banjir rob menerjang rumah warga pukul 4.00 WITA. Puncaknya pada pukul 5.00 WIB, air laut masuk sejauh 50 sampai 100 meter dari pantai. Akibatnya, ratusan rumah dan sawah milik warga di Kelurahan Mapak Belatung kebanjiran.
"Saya rasa ini kondisinya sama sepanjang garis pantai ini sampai Ampenan. Cuma ada beberapa titik permukiman warga yang kita khawatirkan. Air masuk ke rumah warga, anggaplah ini air sampai 50 sampai 100 meter. Rumah yang dilewati air sampai ratusan rumah, tiga kelurahan," terangnya.
Dia menjelaskan berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem ini akan terjadi sampai beberapa hari ke depan. Untuk sementara ini, antisipasi terjadinya banjir rob susulan adalah dengan pemasangan karung pasir di beberapa titik yang rawan.
Sudah ada 300 karung pasir yang didistribusikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), di mana masing-masing kelurahan mendapat jatah sebanyak tiga karung pasir. Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai juga diimbau untuk waspada dan segera mengungsi kalau situasi sudah tidak terkontrol.
Para nelayan juga diimbau untuk tidak melaut. Untuk objek wisata pantai Gading dan Mapak Indah juga ditutup sementara demi keamanan pengunjung.
"Kami sudah lakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir rob," terang Kepala Kantor SAR Mataram, I Nyoman Sidakarya, Rabu (25/7/2018).
Kantor SAR Mataram juga tengah berupaya melakukan evaluasi terhadap 3 nelayan yang dikabarkan masih terobang-abing di tengah laut. "Kami tengah berupaya melajukan evakuasi tiga nelayan di pantai Induk," ungkap I Nyoman Sidakarya.
Sementara itu, Camat Sekarbela Cahya Samudra saat meninjau banjir rob di Pantai Gading menerangkan, banjir rob menerjang rumah warga pukul 4.00 WITA. Puncaknya pada pukul 5.00 WIB, air laut masuk sejauh 50 sampai 100 meter dari pantai. Akibatnya, ratusan rumah dan sawah milik warga di Kelurahan Mapak Belatung kebanjiran.
"Saya rasa ini kondisinya sama sepanjang garis pantai ini sampai Ampenan. Cuma ada beberapa titik permukiman warga yang kita khawatirkan. Air masuk ke rumah warga, anggaplah ini air sampai 50 sampai 100 meter. Rumah yang dilewati air sampai ratusan rumah, tiga kelurahan," terangnya.
Dia menjelaskan berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem ini akan terjadi sampai beberapa hari ke depan. Untuk sementara ini, antisipasi terjadinya banjir rob susulan adalah dengan pemasangan karung pasir di beberapa titik yang rawan.
Sudah ada 300 karung pasir yang didistribusikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), di mana masing-masing kelurahan mendapat jatah sebanyak tiga karung pasir. Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai juga diimbau untuk waspada dan segera mengungsi kalau situasi sudah tidak terkontrol.
Para nelayan juga diimbau untuk tidak melaut. Untuk objek wisata pantai Gading dan Mapak Indah juga ditutup sementara demi keamanan pengunjung.
(wib)