Kesal-Kecewa, Alex Minta Pidanakan Perusak Stadion GSJ
A
A
A
PALEMBANG - Perusakan fasilitas Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) mengundang keprihatinan karena pelaksanaan Asian Games kurang dari sebulan lagi. Begitu kesal dan kecewa dengan tindakan tersebut, Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta oknum suporter yang merusak stadion dipidana.
"Saya sangat kecewa dengan yang dilakukan oknum suporter. Mengapa dirusak, stadion ini dibangun pakai uang negara. Oknum suporter harus bertanggung jawab karena ini perbuatan pidana, kriminal," ujarnya saat meninjau stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (23/7/2018).
Kekesalan Gubernur dan banyak pihak ini sangat beralasan, karena GSJ merupakan tempat dilangsungkan cabor sepak bola wanita di ajang Asian Games. Perusakan aset pemerintah merupakan suatu tindak pidana, untuk itu pihak kepolisian diminta dapat mengusut tuntas dan menindak tegas oknum suporter yang menjadi pelaku.
Alex mempertanyakan, kenapa sampai hati merusak stadion yang dibangun dan direhab susah payah dan juga kandang kebanggan SFC. "Ini perbuatan pidana, saya minta hal ini diusut tuntas," tegas Alex.
Sementara itu, pasca-perusakan Sabtu 21 Juli 2017 oleh oknum suporter yang tidak terima Sriwijaya FC kalah dihajar Arema 0-3 di kandang, stadion GSJ ditutup untuk kepentingan perbaikan. Puluhan prajurit TNI Batalion Zeni Konstruksi (Zikon) 12 diterjunkan untuk membantu membersihkan dan memperbaiki kerusakan tempat duduk stadion.
Selain itu, personel TNI juga mendata ulang jumlah kursi tempat duduk penonton di tribun utara dan selatan yang mengalami kerusakan akibat ulah suporter, pada pertandingan Sriwijaya FC melawan Arema FC, Sabtu 21 Juli 2018 sore. Berdasarkan penghitungan diketahui jumlah kursi rusak di tribun utara berjumlah 182, sedangkan di tribun selatan berjumlah 191 buah, sehingga total kursi yang rusak 373 buah.
Kazidam II Sriwijaya, Kolonel Czi Herdiyana Prabhudi mengatakan, prajurit Kodam diturunkan setelah Panglima Kodam II/Sriwijaya berkoordinasi dengan Gubernur Sumsel terkait adanya kejadian kerusakan di Stadion GSJ oleh oknum suporter.
“Yang diturunkan ini memang prajurit kami yang biasa memperbaiki kontruksi. Kami rencananya akan menambah orang, sekitar 50-75 orang, agar perbaikan ini cepat selesai,” kata Kolonel Herdiyana.
"Saya sangat kecewa dengan yang dilakukan oknum suporter. Mengapa dirusak, stadion ini dibangun pakai uang negara. Oknum suporter harus bertanggung jawab karena ini perbuatan pidana, kriminal," ujarnya saat meninjau stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (23/7/2018).
Kekesalan Gubernur dan banyak pihak ini sangat beralasan, karena GSJ merupakan tempat dilangsungkan cabor sepak bola wanita di ajang Asian Games. Perusakan aset pemerintah merupakan suatu tindak pidana, untuk itu pihak kepolisian diminta dapat mengusut tuntas dan menindak tegas oknum suporter yang menjadi pelaku.
Alex mempertanyakan, kenapa sampai hati merusak stadion yang dibangun dan direhab susah payah dan juga kandang kebanggan SFC. "Ini perbuatan pidana, saya minta hal ini diusut tuntas," tegas Alex.
Sementara itu, pasca-perusakan Sabtu 21 Juli 2017 oleh oknum suporter yang tidak terima Sriwijaya FC kalah dihajar Arema 0-3 di kandang, stadion GSJ ditutup untuk kepentingan perbaikan. Puluhan prajurit TNI Batalion Zeni Konstruksi (Zikon) 12 diterjunkan untuk membantu membersihkan dan memperbaiki kerusakan tempat duduk stadion.
Selain itu, personel TNI juga mendata ulang jumlah kursi tempat duduk penonton di tribun utara dan selatan yang mengalami kerusakan akibat ulah suporter, pada pertandingan Sriwijaya FC melawan Arema FC, Sabtu 21 Juli 2018 sore. Berdasarkan penghitungan diketahui jumlah kursi rusak di tribun utara berjumlah 182, sedangkan di tribun selatan berjumlah 191 buah, sehingga total kursi yang rusak 373 buah.
Kazidam II Sriwijaya, Kolonel Czi Herdiyana Prabhudi mengatakan, prajurit Kodam diturunkan setelah Panglima Kodam II/Sriwijaya berkoordinasi dengan Gubernur Sumsel terkait adanya kejadian kerusakan di Stadion GSJ oleh oknum suporter.
“Yang diturunkan ini memang prajurit kami yang biasa memperbaiki kontruksi. Kami rencananya akan menambah orang, sekitar 50-75 orang, agar perbaikan ini cepat selesai,” kata Kolonel Herdiyana.
(wib)