Cuaca Buruk, Nelayan Pesisir Banten Selatan Diminta Tak Melaut
A
A
A
LEBAK - Nelayan di pesisir Banten Selatan diminta agar tidak melaut sementara waktu. Hal tersebut setelah BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.
"Angin di pesisir selatan Banten sedang kencang, mengakibatkan gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter. Dihimbau belayan agar tidak melaut dulu," kata Kepala BMKG Serang Sugarin saat di konfirmasi SINDOnews, Jumat (20/7/2018).
Gelombang tinggi diprediksi akan terjadi 3 sampai 4 hari kedepan. Bahkan, angin kencang sehingga mebimbulkan gelombang tinggi di pesisir Banten Selatan mengakibatkan KM Barokah, Kapal Ketir dan KM Orange di Muara Binuangen, Kabupaten Lebak tenggelam.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia, kedua korban merupakan juru masak yang ikut dalam rombongan dari Institut Pertanian Bogor dalam rangka penelitian satwa di Pulau Tinjil.
Sementara itu, Kasubsi Ops Basarnas Banten Heru Amir mengatakan, saat ini pencarian dua korban tenggelamnya kapal KM Barokah masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Namun, karna gelombang tinggi mempersulit proses pencarian. "Kita masih terus berupaya melakukan pencarian. Saat ini, kendalanya hanya gelombang tinggi tiga sampai empat meter," ujar Heru.
Proses pencarian oleh tiga tim gabungan akan dihentikan sementara pada pukul 17.30 WIB, dan akan dilanjutkan esok hari. "Hari tim mencari di sekitar lokasi kejadian dan di pesisir pantai Binuangen," pungkasnya.
"Angin di pesisir selatan Banten sedang kencang, mengakibatkan gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter. Dihimbau belayan agar tidak melaut dulu," kata Kepala BMKG Serang Sugarin saat di konfirmasi SINDOnews, Jumat (20/7/2018).
Gelombang tinggi diprediksi akan terjadi 3 sampai 4 hari kedepan. Bahkan, angin kencang sehingga mebimbulkan gelombang tinggi di pesisir Banten Selatan mengakibatkan KM Barokah, Kapal Ketir dan KM Orange di Muara Binuangen, Kabupaten Lebak tenggelam.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia, kedua korban merupakan juru masak yang ikut dalam rombongan dari Institut Pertanian Bogor dalam rangka penelitian satwa di Pulau Tinjil.
Sementara itu, Kasubsi Ops Basarnas Banten Heru Amir mengatakan, saat ini pencarian dua korban tenggelamnya kapal KM Barokah masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Namun, karna gelombang tinggi mempersulit proses pencarian. "Kita masih terus berupaya melakukan pencarian. Saat ini, kendalanya hanya gelombang tinggi tiga sampai empat meter," ujar Heru.
Proses pencarian oleh tiga tim gabungan akan dihentikan sementara pada pukul 17.30 WIB, dan akan dilanjutkan esok hari. "Hari tim mencari di sekitar lokasi kejadian dan di pesisir pantai Binuangen," pungkasnya.
(nag)