Ngobrol Jadi Modal Pria 45 Tahun Ini Curi Puluhan Motor

Ngobrol Jadi Modal Pria 45 Tahun Ini Curi Puluhan Motor
A
A
A
JAKARTA - Puluhan kali melakukan pencurian sepeda motor, SLH (45) diringkus jajaran Polsek Cimanggis. Pelaku biasa beraksi seorang diri dengan cara menghipnotis korbannya.
SLH sudah setahun beraksi dengan modus hipnotis. Dia kerap berpindah tempat saat beraksi. Tercatat dia beraksi di kawasan Depok, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
"Sudah puluhan kali dia beraksi. Ini pelakunya tunggal. Dia tidak menggunakan senjata atau benda tajam," kata Kapolsek Cimanggis Kompol Suyud, Jumat (13/7/2018).
Catatan yang ada, SLH beraksi di Pekapuran sebanyak dua kali, Jatijajar sebanyak satu kali, di Pal sebanyak satu kali, Sukmajaya sebanyak lima kali, BBM sebanyak lima kali, Pancoran Mas sebanyak tiga kali. Kemudian di Limo sebanyak tiga kali, Beji lima kali dan Sawangan tiga kali.
Sedangkan di Jakarta Barat sebanyak enam kali. Lalu di Jakarta Timur lima kali lalu di Jakarta Utara lima kali dan di Jakarta Selatan dua kali. Sasaran pelaku adalah rumah atau pengendara yang lengah dan mudah dipengaruhi.
"Modusnya dia berpura mencari rumah. Kemudian berbincang dengan pemilik rumah. Kemudian diminta mengantar ke rumah bos pelaku," ungkapnya.
Setelah korban bersedia mengantar lalu di perjalanan pelaku mengajak ngobrol panjang lebar hingga korban lengah. Disaat itulah SLH meminta motornya untuk diberikan kepada dirinya.
"Saat itulah pelaku membawa motor korban. Saat diajak mengobrol, korbannya seolah tidak sadar," paparnya.
Pengakuan pelaku sudah setahun belakangan menjalankan modus ini. Pasalnya dia sudah tidak bekerja lagi sebagai buruh bangunan. Uang hasil kejahatan digunakan untuk kebutuhan hidup.
"Kami masih kembangkan lagi kasusnya. Apakah masih ada lokasi lain atau tidak," ungkapnya.
Terungkapnya kasus ini bermula ketika salah seorang korban melihat motornya dibawa oleh rekan pelaku yaitu AL yang juga sebagai penadah. Kemudian dilakuan pendalaman dan diamankan tersangkan SLH setelah polisi mengamankan AL terlebih dulu. Kedua pelaku kini diamankan di Polsek Cimanggis.
SLH mengaku tidak pernah melakukan tindakan kekerasan pada korbannya. Jika korban menolak memberikan motor maka SLH pun langsung pergi. "Saya cuma bilang minta antar dan saya akan kasih uang ke orangnya. Kalau orangnya nolak ya saya langsung pergi," katanya.
Ketika ditanya apakah ada jimat yang digunakan, SLH mengaku tidak punya. Dia hanya bermodalkan kepiawaian mengobrol saat beraksi. "Amit-amit, saya enggak ada kayak gituan," katanya.
SLH sudah setahun beraksi dengan modus hipnotis. Dia kerap berpindah tempat saat beraksi. Tercatat dia beraksi di kawasan Depok, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
"Sudah puluhan kali dia beraksi. Ini pelakunya tunggal. Dia tidak menggunakan senjata atau benda tajam," kata Kapolsek Cimanggis Kompol Suyud, Jumat (13/7/2018).
Catatan yang ada, SLH beraksi di Pekapuran sebanyak dua kali, Jatijajar sebanyak satu kali, di Pal sebanyak satu kali, Sukmajaya sebanyak lima kali, BBM sebanyak lima kali, Pancoran Mas sebanyak tiga kali. Kemudian di Limo sebanyak tiga kali, Beji lima kali dan Sawangan tiga kali.
Sedangkan di Jakarta Barat sebanyak enam kali. Lalu di Jakarta Timur lima kali lalu di Jakarta Utara lima kali dan di Jakarta Selatan dua kali. Sasaran pelaku adalah rumah atau pengendara yang lengah dan mudah dipengaruhi.
"Modusnya dia berpura mencari rumah. Kemudian berbincang dengan pemilik rumah. Kemudian diminta mengantar ke rumah bos pelaku," ungkapnya.
Setelah korban bersedia mengantar lalu di perjalanan pelaku mengajak ngobrol panjang lebar hingga korban lengah. Disaat itulah SLH meminta motornya untuk diberikan kepada dirinya.
"Saat itulah pelaku membawa motor korban. Saat diajak mengobrol, korbannya seolah tidak sadar," paparnya.
Pengakuan pelaku sudah setahun belakangan menjalankan modus ini. Pasalnya dia sudah tidak bekerja lagi sebagai buruh bangunan. Uang hasil kejahatan digunakan untuk kebutuhan hidup.
"Kami masih kembangkan lagi kasusnya. Apakah masih ada lokasi lain atau tidak," ungkapnya.
Terungkapnya kasus ini bermula ketika salah seorang korban melihat motornya dibawa oleh rekan pelaku yaitu AL yang juga sebagai penadah. Kemudian dilakuan pendalaman dan diamankan tersangkan SLH setelah polisi mengamankan AL terlebih dulu. Kedua pelaku kini diamankan di Polsek Cimanggis.
SLH mengaku tidak pernah melakukan tindakan kekerasan pada korbannya. Jika korban menolak memberikan motor maka SLH pun langsung pergi. "Saya cuma bilang minta antar dan saya akan kasih uang ke orangnya. Kalau orangnya nolak ya saya langsung pergi," katanya.
Ketika ditanya apakah ada jimat yang digunakan, SLH mengaku tidak punya. Dia hanya bermodalkan kepiawaian mengobrol saat beraksi. "Amit-amit, saya enggak ada kayak gituan," katanya.
(kri)