Diduga Pungli, Bendahara Dinkes Labusel Lompat Jendela
A
A
A
MEDAN - Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) di Jalan Sosopan Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labusel, Sumatera Utara, digeledah Tim Saber Pungli Polres Labuhanbatu, karena diduga melakukan pungutan liar (pungli).
Saat melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Dinas Kesehatan Labusel itu, petugas mengamankan lima Kepala Puskesmas dan seorang Bendahara Puskesmas. Namun, Bendahara Dinkes Labusel malah kabur melalui jendela kantornya. Saat OTT, petugas menemukan uang puluhan juta dari dalam Kantor Dinkes Labusel.
Awalnya, personel mendapat informasi soal dugaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dipotong Bendahara Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan S (34). Dana BOK yang disunat diduga dari periode Januari-Maret 2018. Tidak tanggung, warga Desa Asam Jawa Kecamatan Cikampak, Labuhanbatu Selatan itu memotong BOK hingga 40 persen.
"Masing-masing kepala puskesmas menerima sisanya," jelas Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (11/7/2018) di Polda Sumut.
Adapun keenam pejabat Puskesmas yang dimintai keterangannya yakni Kapus Aek Goti, S (48); Kapus Tanjung Medan, ES (38); Kapus Mampang, JA (34); Kapus Langga Payung, YH (43); Kapus Ulumahuam, EE (52) dan Bendahara Puskesmas Aek Goti, NA (31).
Saat kejadian ada enam orang yang berada di dalam ruangan Bendahara Dinkes Labusel. Mereka adalah kepala Puskesmas di Labuhanbatuselatan. Mereka juga sudah menerima dana BOK dari sang Bendahara. "Saat penindakan yang bersangkutan melarikan dari lewat jendela," ujar Tatan.
Dikatakan Tatan, enam Kepala Puskesmas diamankan. Status mereka sebagai saksi. Dari lokasi kejadian petugas menyita barang bukti uang tunai sebesar Rp123 juta. Uang itu adalah dana BOK yang disita dari para kepala puskesmas.
Selain itu, petugas juga menyita dokumen pertanggungjawaban dana BOK Periode Januari-Maret dan daftar Penerimaan Transport Kegiatan BOK Puskesmas Januari-Maret 2018. Sampai saat ini petugas juga melakukan pemeriksaan enam orang saksi.
"Kita imbau bendahara untuk menyerahkan diri ke petugas. Petugas juga masih mengejar yang bersangkutan," pungkasnya.
Saat melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Dinas Kesehatan Labusel itu, petugas mengamankan lima Kepala Puskesmas dan seorang Bendahara Puskesmas. Namun, Bendahara Dinkes Labusel malah kabur melalui jendela kantornya. Saat OTT, petugas menemukan uang puluhan juta dari dalam Kantor Dinkes Labusel.
Awalnya, personel mendapat informasi soal dugaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dipotong Bendahara Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan S (34). Dana BOK yang disunat diduga dari periode Januari-Maret 2018. Tidak tanggung, warga Desa Asam Jawa Kecamatan Cikampak, Labuhanbatu Selatan itu memotong BOK hingga 40 persen.
"Masing-masing kepala puskesmas menerima sisanya," jelas Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (11/7/2018) di Polda Sumut.
Adapun keenam pejabat Puskesmas yang dimintai keterangannya yakni Kapus Aek Goti, S (48); Kapus Tanjung Medan, ES (38); Kapus Mampang, JA (34); Kapus Langga Payung, YH (43); Kapus Ulumahuam, EE (52) dan Bendahara Puskesmas Aek Goti, NA (31).
Saat kejadian ada enam orang yang berada di dalam ruangan Bendahara Dinkes Labusel. Mereka adalah kepala Puskesmas di Labuhanbatuselatan. Mereka juga sudah menerima dana BOK dari sang Bendahara. "Saat penindakan yang bersangkutan melarikan dari lewat jendela," ujar Tatan.
Dikatakan Tatan, enam Kepala Puskesmas diamankan. Status mereka sebagai saksi. Dari lokasi kejadian petugas menyita barang bukti uang tunai sebesar Rp123 juta. Uang itu adalah dana BOK yang disita dari para kepala puskesmas.
Selain itu, petugas juga menyita dokumen pertanggungjawaban dana BOK Periode Januari-Maret dan daftar Penerimaan Transport Kegiatan BOK Puskesmas Januari-Maret 2018. Sampai saat ini petugas juga melakukan pemeriksaan enam orang saksi.
"Kita imbau bendahara untuk menyerahkan diri ke petugas. Petugas juga masih mengejar yang bersangkutan," pungkasnya.
(rhs)