Hari Ini Gunung Agung Meletus Dua Kali
A
A
A
KARANGASEM - Gunung Agung di Karangasem, Bali, kembali meletus sebanyak dua kali pada Rabu (4/7/2018). Tingkat aktivitas Gunung Agung masih berada di Level III.
Letusan pertama terjadi pada pukul 03.25 Wita dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 m di atas puncak atau 5.142 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 2 menit 8 detik.
Kemudian terjadi letusan lagi pada pukul 05.06 Wita dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 m di atas puncak atau 4.142 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 4 menit 36 detik.
Berdasarkan laporan petugas KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung Wahyu Ardi Setiawan, selama enam jam dari pukul 00.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita itu terjadi gempa embusan sebanyak enam kali, dan vulkanik dangkal sebanyak dua kali.
"Sampai saat ini tingkat aktivitas Gunung Agung masih berada di Level III," ujarnya.
Dia menyatakan, rekomendasi dari PVMBG masih sama, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Letusan pertama terjadi pada pukul 03.25 Wita dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 m di atas puncak atau 5.142 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 2 menit 8 detik.
Kemudian terjadi letusan lagi pada pukul 05.06 Wita dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 m di atas puncak atau 4.142 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 4 menit 36 detik.
Berdasarkan laporan petugas KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung Wahyu Ardi Setiawan, selama enam jam dari pukul 00.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita itu terjadi gempa embusan sebanyak enam kali, dan vulkanik dangkal sebanyak dua kali.
"Sampai saat ini tingkat aktivitas Gunung Agung masih berada di Level III," ujarnya.
Dia menyatakan, rekomendasi dari PVMBG masih sama, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
(zik)