Gunung Agung Meletus Dua Kali, Ini Penyebabnya

Selasa, 03 Juli 2018 - 14:18 WIB
Gunung Agung Meletus...
Gunung Agung Meletus Dua Kali, Ini Penyebabnya
A A A
KARANGASEM - Erupsi Gunung Agung yang terjadi tadi pagi pukul 09.28 Wita, Selasa (3/7/2018) disebaban oleh gempa yang terjadi pada 09.19 Wita dengan kekuatan 5.0 SR.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Devy Kamil Syahbana mengatakan, sampai saat ini aktivitas Gunung Agung masih tinggi dan berkembang.

"Artinya aktivitas Gunung Agung saat ini diikuti akan erupsi. Sampai jam 12 terakhir terekam 3 kali gempa letusan, 2 Kali gempa vulaknik dan 3 kali gempa low frekuensi. Di antara gempa 2 ini yang menarik adalah dua gempa vulkanik, meski magtudonya masih kecil sekitar 2.1 mm, namun hal ini mengindikasikan ada magma dari kedalaman," jelasnya.

Dia menjelaskan dari jam 06.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita terjadi dua kali erupsi. Erupsi pertama pada pukul 09.28 Wita dan yang kedua terjadi pada 09.46.

"Erupsi yang terjadi tadi pada pukul 9.28 Wita diawali dengan gempa tektonik yang ada di selatan Pulau bali. Gempa tektonik tidak secara langsung merefleksikan kondisi magma dalam tubuh Gunung Agung. Tapi gempa tektonik bisa dikatakan gangguan dari luar. Hal itu bisa mengganggu kestabilan Gunung Agung," katanya.

Dia menjelaskan, setelah gempa tektonik ada erupsi karena dalam kantong magma sudah terisi. "Magma yang sudah siap keluar ketika diguncang wajar mengalami erupsi," paparnya.

Seperti diberitakan, Pulau Bali tepatnya di Kota Denpasar digoyang gempa dengan kekuatan 5.0 SR sekira pukul 09.19 Wita. Gempa itu dirasakan di Kuta, Denpasar dan Mataram. Hhasil analisis update BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M=4,9. Episenter terletak pada koordinat 9,66 LS dan 115,22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 110 km arah selatan Kota Denpasar, Propinsi Bali pada kedalaman 24 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi selatan di Bali ini merupakan gempabumi berkedalaman dangkal akibat oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik-mendatar (oblique thrust). (Baca Juga: Gunung Agung Meletus Lagi Pagi Ini)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8083 seconds (0.1#10.140)