Gempa 5,7 SR di Bengkulu, Warga Mukomuko Rasakan Guncangan Kuat

Rabu, 10 Juni 2020 - 13:57 WIB
loading...
Gempa 5,7 SR di Bengkulu,...
Gempa bumi bermagnitudo 5,7 atau skala richter (SR) terjadi di wilayah Bengkulu, Rabu (10/6/2020). Masyarakat Mukomuko merasakan guncangan kuat gempa selama 2-3 detik. Foto/BMKG
A A A
JAKARTA - Gempa bumi bermagnitudo 5,7 atau skala richter (SR) terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu , Rabu (10/6/2020). Warga Mukomuko merasakan guncangan kuat gempa selama 2-3 detik.

Kepala Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Arazak menyampaikan, gempa membuat panik warga hingga keluar rumah. Kondisi terkini masih terus dipantau oleh BPBD. Sampai saat ini belum ada laporan terkait korban jiwa maupun kerusakan. BPBD Mukomuko telah berkoordinasi dengan instansi terkait pascagempa. (Baca juga: Warga Buru Selatan Panik Rasakan Guncangan Gempa 5,8 SR)

“BPBD Kabupaten Mukomuko telah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada,” ujar Arazak saat dihubungi Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), (10/6/2020). (Baca juga: Siswa SMP Dibacok Penjaga Sekolah saat Ambil Raport)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa dengan magnitudo 5,7 terjadi pada pukul 11.35 WIB. Lokasi pusat gempa berada di 28 km barat daya Mukomuko, Bengkulu. Gempa dengan kedalaman 24 km ini tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan peta guncangan, BMKG mencatat guncangan gempa yang diukur dengan satuan Modified Mercalli intensity (MMI) sebagai berikut Mukomuko IV MMI, Pesisir Selatan, Kota Padang, Kerinci III MMI, Lubuk Basung, Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukit Tinggi, Kepahiyang, Kota Bengkulu, Dharmasraya, Payakumbuh, Tanah Datar II MMI.

Skala III MMI memberikan gambaran guncangan atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan IV MMI, skala ini menjelaskan getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Rahmat dalam keterangan tertulis.

Hingga Rabu (10/6), pukul 11.56 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock. Berdasarkan analisis melalui InaRISK, jumlah populasi terpapar di wilayah Mukomuko mencapai lebih dari 170.000 jiwa. Wilayah ini berada pada kategori bahaya sedang hingga tinggi untuk ancaman gempa bumi.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1465 seconds (0.1#10.140)