Gunung Agung Erupsi, Penerbangan Bandara Ngurah Rai Normal
A
A
A
DENPASAR - Menyusul erupsi Gunung Agung yang kembali terjadi Senin 2 Juli 2018, PT Angkasa Pura I (Persero) menginformasikan bahwa Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali tetap beroperasi secara normal.
Humas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsan mengatakan, berdasarkan pantauan satelit himawari sampai dengan pukul 10. 00 Wita menunjukkan arah angin dan sebaran debu vulkanik yang mengarah ke barat dan belum mengarah atau menutupi kawasan ruang udara (airspace) Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Adapun sesuai hasil paper test sampai dengan pukul 09.00 Wita menunjukkan hasil nihil atau tidak ditemukannya debu vulkanik. "Kami dari PT Angkasa Pura I (Persero) akan terus berkoordinasi dengan pihak pihak terkait seperti BMKG, Direktorat Navigasi Penerbangan, AirNav Indonesia, dan maskapai untuk memonitor persebaran debu vulkanik secara berkala," katanya di Badung, Bali, Selasa (3/7/2018).
Dia menjelaskan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali senantiasa siap dengan rencana antisipasi (contigency plan) untuk tetap memberikan pelayanan maksimal kepada penumpang selama masa siaga ini. (Baca Juga: Gunung Agung Meletus, Semburkan Lava Pijar hingga 2 Km)Seperti diberitakan, Gunung Agung kembali meletus pada pukul 09.28 Wita, Selasa (3/7/2018). Gunung Agung mengeluarkan abu yang mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.142 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunungapi Agung bahwa secara visual kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 3 menit 38 detik. Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga).
Humas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsan mengatakan, berdasarkan pantauan satelit himawari sampai dengan pukul 10. 00 Wita menunjukkan arah angin dan sebaran debu vulkanik yang mengarah ke barat dan belum mengarah atau menutupi kawasan ruang udara (airspace) Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Adapun sesuai hasil paper test sampai dengan pukul 09.00 Wita menunjukkan hasil nihil atau tidak ditemukannya debu vulkanik. "Kami dari PT Angkasa Pura I (Persero) akan terus berkoordinasi dengan pihak pihak terkait seperti BMKG, Direktorat Navigasi Penerbangan, AirNav Indonesia, dan maskapai untuk memonitor persebaran debu vulkanik secara berkala," katanya di Badung, Bali, Selasa (3/7/2018).
Dia menjelaskan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali senantiasa siap dengan rencana antisipasi (contigency plan) untuk tetap memberikan pelayanan maksimal kepada penumpang selama masa siaga ini. (Baca Juga: Gunung Agung Meletus, Semburkan Lava Pijar hingga 2 Km)Seperti diberitakan, Gunung Agung kembali meletus pada pukul 09.28 Wita, Selasa (3/7/2018). Gunung Agung mengeluarkan abu yang mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.142 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunungapi Agung bahwa secara visual kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 3 menit 38 detik. Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga).
(rhs)