Gempa 5,0 SR Goyang Kota Denpasar
A
A
A
DENPASAR - Kota Denpasar, Bali, digoyang gempa dengan kekuatan 5,0 SR, Selasa (3/7/2018) pukul 09.19 Wita. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar Muhammad Taufik Gunawan.
Dia mengatakan, gempa itu dirasakan di Kuta, Denpasar, Bali, dan Mataram, NTB. Hasil analisis update BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M=4,9. Episenter terletak pada koordinat 9,66 LS dan 115,22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 110 km arah selatan Kota Denpasar, Provinsi Bali pada kedalaman 24 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi selatan di Bali ini merupakan gempa bumi berkedalaman dangkal akibat oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik-mendatar (oblique thrust)," jelasnya.
Dampak gempa bumi berupa guncangan ini dilaporkan dirasakan di daerah Kuta dan Denpasar dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), serta di Mataram I SIG-BMKG (II MMI). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hingga pukul 08.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami," tutupnya.
Dia mengatakan, gempa itu dirasakan di Kuta, Denpasar, Bali, dan Mataram, NTB. Hasil analisis update BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M=4,9. Episenter terletak pada koordinat 9,66 LS dan 115,22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 110 km arah selatan Kota Denpasar, Provinsi Bali pada kedalaman 24 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi selatan di Bali ini merupakan gempa bumi berkedalaman dangkal akibat oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik-mendatar (oblique thrust)," jelasnya.
Dampak gempa bumi berupa guncangan ini dilaporkan dirasakan di daerah Kuta dan Denpasar dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), serta di Mataram I SIG-BMKG (II MMI). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hingga pukul 08.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami," tutupnya.
(zik)