Resmikan PLTB di Sidrap, Jokowi: Serasa di Belanda
A
A
A
MAKASSAR - Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di perbukitan Pabbaresseng, Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). Jokowi berharap PLTB ini menjadi pencetus dan contoh pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
"Saya bahagia sekali sore ini. Saya melihat secara langsung Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Sidrap ini. Baling-balingnya berputar semua. Artinya, angin di sini lebih dari cukup," kata Jokowi dalam sambutannya, Senin (2/7/2018).
Ke depan, pengembangan pembangkit listrik di Indonesia dengan energi baru terbarukan. Pembangkit listrik tenaga bayu, hanya salah satu contoh dari banyak potensi energi yang bisa diberdayakan di Sulsel, umumnya di Indonesia.
Jokowi mengungkapkan, Indonesia memiliki memiliki potensi besar untuk pengembangan energi baru terbarukan. Seperti, pengembangan energi panas bumi (geothermal) dengan potensi sebesar 29.000 Mega Watt (MW). Namun baru dikerjakan sekitar 2.000 MW atau sekitar 10%.
Selain energi angin, kata presiden, di beberapa wilayah Indonesia juga berpotensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dengan pemanfaatan potensi tersebut, Jokowi optimistis pemanfaatan energi baru terbarukan bisa dicapai sesuai target sebesar 23% pada 2025.
"Serasa di Belanda. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap. Artinya sekali lagi, dengan peresmian pembangkit listrik tenaga bayu yang pertama di Kabupaten Sidrap ini, kita ingin memberikan komitmen bahwa 23% di tahun 2025 itu bisa tercapai," katanya.
PLTB di Sidrap diinisiasi di era Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL). Dengan menelan investasi sebesar USD150 juta, PLTB tersebut diproyeksikan bakal menghasilkan listrik 75 Mega Watt (MW). PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menambahkan, PLTB Sidrap merupakan PLTB komersial pertama yang dibangun di Indonesia. Dengan waktu pengerjaan selama 2,5 tahun. "Ini luar biasa. Ini dapat mengaliri listrik untuk 150.000 rumah," ungkap dia.
"Saya bahagia sekali sore ini. Saya melihat secara langsung Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Sidrap ini. Baling-balingnya berputar semua. Artinya, angin di sini lebih dari cukup," kata Jokowi dalam sambutannya, Senin (2/7/2018).
Ke depan, pengembangan pembangkit listrik di Indonesia dengan energi baru terbarukan. Pembangkit listrik tenaga bayu, hanya salah satu contoh dari banyak potensi energi yang bisa diberdayakan di Sulsel, umumnya di Indonesia.
Jokowi mengungkapkan, Indonesia memiliki memiliki potensi besar untuk pengembangan energi baru terbarukan. Seperti, pengembangan energi panas bumi (geothermal) dengan potensi sebesar 29.000 Mega Watt (MW). Namun baru dikerjakan sekitar 2.000 MW atau sekitar 10%.
Selain energi angin, kata presiden, di beberapa wilayah Indonesia juga berpotensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dengan pemanfaatan potensi tersebut, Jokowi optimistis pemanfaatan energi baru terbarukan bisa dicapai sesuai target sebesar 23% pada 2025.
"Serasa di Belanda. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap. Artinya sekali lagi, dengan peresmian pembangkit listrik tenaga bayu yang pertama di Kabupaten Sidrap ini, kita ingin memberikan komitmen bahwa 23% di tahun 2025 itu bisa tercapai," katanya.
PLTB di Sidrap diinisiasi di era Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL). Dengan menelan investasi sebesar USD150 juta, PLTB tersebut diproyeksikan bakal menghasilkan listrik 75 Mega Watt (MW). PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menambahkan, PLTB Sidrap merupakan PLTB komersial pertama yang dibangun di Indonesia. Dengan waktu pengerjaan selama 2,5 tahun. "Ini luar biasa. Ini dapat mengaliri listrik untuk 150.000 rumah," ungkap dia.
(amm)