Baku Tembak Tentara OPM dengan TNI/Polri Warnai Pilgub Papua

Rabu, 27 Juni 2018 - 14:31 WIB
Baku Tembak Tentara OPM dengan TNI/Polri Warnai Pilgub Papua
Baku Tembak Tentara OPM dengan TNI/Polri Warnai Pilgub Papua
A A A
NDUGA - Baku tembak antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM dengan aparat TNI/Polri mewarnai pencoblosan Pilgub Papua, Rabu (27/6/2018). Kontak senjata terjadi sejak pukul 08.00 WIT di Bandara Kenayam, Nduga, Papua, dimana Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) melepaskan tembakan dari atas gunung.

Juru Bicara Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura mengatakan,
kontak senjata menyebabkan distribusi logistik Pilgub Papua ke 29 distrik masih tertunda.

"Kami masih berupaya menghadapi kelompok itu agar distribusi logistik dapat berjalan lancar," tutur Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal.

Diberitakan sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut meneror aparat keamanan dan warga di Bandar Udara Kenayam, Kabupaten Nduga, Papua, pada hari Senin 25 Juni 2018. Tiga warga tewas tertembak, dan dua warga serta seorang pilot terluka.

Pilot pesawat yakni Kapten Ahmad Kamil (27) terkena serpihan peluru di punggung bagian kiri. Sementara Co pilot Lenius Wonda beserta 15 penumpang yang merupakan anggota Brimob Polda Papua tidak mengalami luka-luka.

Adapun identitas tiga korban tewas adalah Hendrik Sattu Kota (35) tertembak di perut, Margareta Polli (20) terkena tembakan dan luka bacok di kepala serta tangan dan Zaenal Abidin (38) tertembak di rusuk bagian kiri. Hendrik dan Margareta adalah pasangan suami istri.

Sementara itu Juru bicara Tentara OPM Sebby Sembom dalam wawancara melalui sambungan telepon internasional menjelaskan, Pada Rabu (27/6/2018) pihak TPNPB OPM wilayah Nduga, mengibarkan bendera Bintang Kejora yang merupakan bendera Kelompok OPM.

Menurut Sebby, bendera bintang kejora yang berkibar selama dua jam lebih, dan terjadi kontak senjata antara pasukannya dengan aparat TNI/Polri. Pihak TPNPB akan terus mengacaukan situasi hingga Pilgub Papua di Kabupaten Nduga ditunda.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4331 seconds (0.1#10.140)