37.716 TPS di Pilkada Jateng Dinyatakan Rawan
A
A
A
SEMARANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menemukan adanya sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang memiliki tingkat kerawanan, khususnya bagi pemilih penyandang disabilitas. Temuan tersebut muncul saat berlangsungnya proses pengawasan terhadap pelaksanaan Pilkada serentak Jateng yang akan digelar Rabu (27/6/2018).
“Dari 15 indikator TPS rawan saat coblosan Pilkada nanti, di Jawa Tengah terdapat tiga indikator paling rawan yaitu pemilih yang tidak masuk DPT, pemilih tidak memenuhi syarat masuk DPT, dan pemilih disabilitas,” kata Divisi Penindakan dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Jateng, Sri Wahyu Ananingsih, saat berbicara dalam Diskusi Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Pilkada Damai di Semarang, Selasa (26/6/2018).
Sri Wahyu menyebutkan, ada 10 daerah yang memiliki tingkat kerawanan tertinggi di antaranya Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Purbalingga dan Wonogiri. Selain itu, terdapat 11 daerah termasuk kategori kerawanan sedang dan 14 sisanya rendah.
Dia menambahkan, jumlah secara keseluruhan TPS yang dinyatakan rawan di Jawa Tengah saat ini mencapai 37.716 titik. Menurutnya jumlahnya ada separuh dari total TPS yang ada saat ini yaitu 63.973 titik.
“Kabupaten Banyumas mendominasi dengan memiliki 2.799 TPS rawan. Disusul; Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kebumen yang punya kerawanan TPS mencapai 2.525 dan 2.258 titik,” sebutnya.
Sementara, terdapat pula TPS rawan paling sedikit di Kabupaten Magelang, Cilacap, dan Tegal, Salatiga, Kota Surakarta dan Magelang. “Karena memang jumlah kecamatannya paling sedikit,” ungkap dia.
Menurutnya, pemetaan TPS rawan bertujuan mengidentifkasi strategi pengawasan untuk mengurangi terjadinya pelanggaran di hari pemungutan suara. Sehingga pihaknya bisa berupaya menyediakan analisis berbasis kerawanan TPS dalam menyusun langkah pencegahan.
“Dari 15 indikator TPS rawan saat coblosan Pilkada nanti, di Jawa Tengah terdapat tiga indikator paling rawan yaitu pemilih yang tidak masuk DPT, pemilih tidak memenuhi syarat masuk DPT, dan pemilih disabilitas,” kata Divisi Penindakan dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Jateng, Sri Wahyu Ananingsih, saat berbicara dalam Diskusi Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Pilkada Damai di Semarang, Selasa (26/6/2018).
Sri Wahyu menyebutkan, ada 10 daerah yang memiliki tingkat kerawanan tertinggi di antaranya Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Purbalingga dan Wonogiri. Selain itu, terdapat 11 daerah termasuk kategori kerawanan sedang dan 14 sisanya rendah.
Dia menambahkan, jumlah secara keseluruhan TPS yang dinyatakan rawan di Jawa Tengah saat ini mencapai 37.716 titik. Menurutnya jumlahnya ada separuh dari total TPS yang ada saat ini yaitu 63.973 titik.
“Kabupaten Banyumas mendominasi dengan memiliki 2.799 TPS rawan. Disusul; Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kebumen yang punya kerawanan TPS mencapai 2.525 dan 2.258 titik,” sebutnya.
Sementara, terdapat pula TPS rawan paling sedikit di Kabupaten Magelang, Cilacap, dan Tegal, Salatiga, Kota Surakarta dan Magelang. “Karena memang jumlah kecamatannya paling sedikit,” ungkap dia.
Menurutnya, pemetaan TPS rawan bertujuan mengidentifkasi strategi pengawasan untuk mengurangi terjadinya pelanggaran di hari pemungutan suara. Sehingga pihaknya bisa berupaya menyediakan analisis berbasis kerawanan TPS dalam menyusun langkah pencegahan.
(sms)