Kongres Ulama Jateng Rekomendasikan Pilih Sudirman Said
A
A
A
SOLO - Para ulama, tokoh muslim, dan aktivis gerakan Islam mengajak umat muslim Indonesia, khususnya Jawa Tengah merapatkan barisan jelang Pilgub Jateng pada 27 Juni 2018. Umat diharapkan cerdas dalam memilih pemimpin.
"Pilih sosok pemimpin yang bersih, yang tidak tersangkut kasus korupsi," demikian salah satu butir rekomendasi Silaturahmi dan Kongres Ulama se-Jateng yang digelar di Gedung Purwo Hamijayan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jumat 22 Juni 2018 malam.
“Mari rapatkan barisan, bagaimana anda setuju memilih pemimpin yang jujur, adil dan pemimpin yang mencintai rakyat dan dicintai rakyatnya,” ucap ulama Keraton Kasunanan Surakarta, KH Ahmad Qomaruzzaman yang membacakan rekomendasi pertemuan.
Ahmad menegaskan ratusan keraton se-nusantara yang mayoritas merupakan keraton Islam siap bersama-sama ulama menjaga keutuhan Indonesia. Mewujudkan Indonesia sebagai negara yang mendapat rahmat dan ridho Allah SWT. "Pada situasi kondisi saat ini bangsa kita mengdadapi problem untuk bagaimana memilih pemimpin yang syari yang adil yang beradab,” lanjutnya
Silaturahmi dan Kongres Ulama se-Jateng dengan tema Jawa Tengah bangkit bersama ulama itu dihadiri sekitar 1.000 ulama dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, perwakilan Majelis Ulama Indoesia (MUI) Jateng, cendekiawan muslim, aktivis Islam, dan tokoh masyarakat dari Majelis Cendikia Keraton Nusantara, Lembaga Samanhudi Cokroaminoto, Dewan Syariah Kota Surakarta, Laskar Umat Islam Surakarta, Majelis Ulama Karaton Nusantara, Alumni Persaudaraan 212, Majelis Ulama Kaaraton Nusantara, Komunitas Masjidku Makmur, Forum Silaturahmi Antar Masjid, Laskar Pembela Islam, dan Annas.
Kongres kembali mengingatkan nasihat dan fatwa MUI Nomor 16 tahun 2009 mengenai kriteria memilih pemimpin. Yakni memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, berkomitmen kepada Islam dan NKRI, tidak terlibat dengan tindak pidana korupsi, terorisme,dan narkoba. Serta tidak sedang berurusan dengan KPK. "Pemimpin juga tidak menjadi wakil dari partai-partai yang telah mendukung penistaan agama," tegasnya.
Kongres juga merekomendasikan seluruh umat Islam menyatukan suara dalam Pilgub Jateng. Harus memilih calon dari umat Islam yang tidak terlibat dalam korupsi dan memiliki komitmen kepada moral dan akhlak. "Kami juga menyerukan kepada seluruh umat Islam melalui jalur komando ulama untuk menyatukan shof barisan kaum muslimin dalam upaya mengganti presiden di 2019 secara konstitusional," tambahnya.
Semua itu dalam rangka untuk memuliakan agama Allah yang rahmatan lil alamin serta menjaga keutuhan NKRI. Selain itu sebagai upaya untuk melindungi segenap bangsa Indonesia.
Dalam kaitannya dengan Pilgub Jateng 2018, Kongres mengajak umat bersatu memenangkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah. "Umat Islam harus bersatu, dan in syaa Allah Pasangan nomor Urut 2 Sudirman Said-Ida Fauziyah bisa membangun Jateng lebih baik," tegas KH Ahmad Qomaruzzaman.
"Pilih sosok pemimpin yang bersih, yang tidak tersangkut kasus korupsi," demikian salah satu butir rekomendasi Silaturahmi dan Kongres Ulama se-Jateng yang digelar di Gedung Purwo Hamijayan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jumat 22 Juni 2018 malam.
“Mari rapatkan barisan, bagaimana anda setuju memilih pemimpin yang jujur, adil dan pemimpin yang mencintai rakyat dan dicintai rakyatnya,” ucap ulama Keraton Kasunanan Surakarta, KH Ahmad Qomaruzzaman yang membacakan rekomendasi pertemuan.
Ahmad menegaskan ratusan keraton se-nusantara yang mayoritas merupakan keraton Islam siap bersama-sama ulama menjaga keutuhan Indonesia. Mewujudkan Indonesia sebagai negara yang mendapat rahmat dan ridho Allah SWT. "Pada situasi kondisi saat ini bangsa kita mengdadapi problem untuk bagaimana memilih pemimpin yang syari yang adil yang beradab,” lanjutnya
Silaturahmi dan Kongres Ulama se-Jateng dengan tema Jawa Tengah bangkit bersama ulama itu dihadiri sekitar 1.000 ulama dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, perwakilan Majelis Ulama Indoesia (MUI) Jateng, cendekiawan muslim, aktivis Islam, dan tokoh masyarakat dari Majelis Cendikia Keraton Nusantara, Lembaga Samanhudi Cokroaminoto, Dewan Syariah Kota Surakarta, Laskar Umat Islam Surakarta, Majelis Ulama Karaton Nusantara, Alumni Persaudaraan 212, Majelis Ulama Kaaraton Nusantara, Komunitas Masjidku Makmur, Forum Silaturahmi Antar Masjid, Laskar Pembela Islam, dan Annas.
Kongres kembali mengingatkan nasihat dan fatwa MUI Nomor 16 tahun 2009 mengenai kriteria memilih pemimpin. Yakni memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, berkomitmen kepada Islam dan NKRI, tidak terlibat dengan tindak pidana korupsi, terorisme,dan narkoba. Serta tidak sedang berurusan dengan KPK. "Pemimpin juga tidak menjadi wakil dari partai-partai yang telah mendukung penistaan agama," tegasnya.
Kongres juga merekomendasikan seluruh umat Islam menyatukan suara dalam Pilgub Jateng. Harus memilih calon dari umat Islam yang tidak terlibat dalam korupsi dan memiliki komitmen kepada moral dan akhlak. "Kami juga menyerukan kepada seluruh umat Islam melalui jalur komando ulama untuk menyatukan shof barisan kaum muslimin dalam upaya mengganti presiden di 2019 secara konstitusional," tambahnya.
Semua itu dalam rangka untuk memuliakan agama Allah yang rahmatan lil alamin serta menjaga keutuhan NKRI. Selain itu sebagai upaya untuk melindungi segenap bangsa Indonesia.
Dalam kaitannya dengan Pilgub Jateng 2018, Kongres mengajak umat bersatu memenangkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah. "Umat Islam harus bersatu, dan in syaa Allah Pasangan nomor Urut 2 Sudirman Said-Ida Fauziyah bisa membangun Jateng lebih baik," tegas KH Ahmad Qomaruzzaman.
(wib)