Basarnas: Pencarian Penumpang KM Sinar Bangun Akan Berlangsung 10 Hari
A
A
A
SAMOSIR - Kepala Basarnas, Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi mengatakan pencarian para penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018) akan berlangsung selama 10 hari.
"Kita juga perlu tahu penumpang yang pasti itu berapa. Kalau ada bukti-bukti signifikan kita tambah tiga hari," ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/6/2018).
Dalam memaksimalkan pencarian para penumpang, pihaknya meminta agar masyarakat memberikan informasi terkait cuaca, arus ombak dan lokasi tenggelamnya pada saat kejadian.
"Sehingga kita bisa memperkirakan arah kapal tenggelam. Jadi, kita mencari jelas dan fokus. Kita akan kerahkan tim Basarnas spesial. Kita juga bawa skuter untuk di dalam air. Jadi kalau kita menyelam bisa seperti membawa motor dan bisa mengangkat enam orang," ungkapnya.
Dijelaskan dia, setiap personel telah dilengkapi jetboat serta alat pengamanan lainnya yang disiapkan dari luar daerah. "Tiap personel juga dilengkapi jetboat yang diletak pada bagian pinggang untuk bisa mencari para penumpang. Alat-alatnya sudah didatangkan dari Jakarta dan Tanjung Pinang," pungkas Syaugi.
"Kita juga perlu tahu penumpang yang pasti itu berapa. Kalau ada bukti-bukti signifikan kita tambah tiga hari," ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/6/2018).
Dalam memaksimalkan pencarian para penumpang, pihaknya meminta agar masyarakat memberikan informasi terkait cuaca, arus ombak dan lokasi tenggelamnya pada saat kejadian.
"Sehingga kita bisa memperkirakan arah kapal tenggelam. Jadi, kita mencari jelas dan fokus. Kita akan kerahkan tim Basarnas spesial. Kita juga bawa skuter untuk di dalam air. Jadi kalau kita menyelam bisa seperti membawa motor dan bisa mengangkat enam orang," ungkapnya.
Dijelaskan dia, setiap personel telah dilengkapi jetboat serta alat pengamanan lainnya yang disiapkan dari luar daerah. "Tiap personel juga dilengkapi jetboat yang diletak pada bagian pinggang untuk bisa mencari para penumpang. Alat-alatnya sudah didatangkan dari Jakarta dan Tanjung Pinang," pungkas Syaugi.
(kri)