TNI AL Gagalkan Penyelundupan Miras Senilai Rp8 Miliar di Perairan Sipadan

Selasa, 19 Juni 2018 - 20:29 WIB
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Miras Senilai Rp8 Miliar di Perairan Sipadan
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Miras Senilai Rp8 Miliar di Perairan Sipadan
A A A
NUNUKAN - Aksi penyelundupan minuman keras (miras) kembali terjadi di perairan perbatasan Sipadan RI - Malaysia. Tak tanggung-tanggung miras yang diselundupkan mencapai belasan ribu botol senilai Rp8 miliar.
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Miras Senilai Rp8 Miliar di Perairan Sipadan

Penyelundupan ini berhasil diungkap TNI AL Satgas Guspurla Koarmada II bersama Tim 2ndFQR XIII dan Lanal Nunukan, pada Minggu 10 Juni 2018 lalu. Dimana penangkapan ini dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Erwin S Aldhedharma, bersama dengan Tim 2ndFQR Lantamal XIII/Tarakan dan Lanal Nunukan dengan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Singa-651.

Dari hasil penyelidikan sementara, ribuan miras ternama yakni Red Label dan Black Label, rencananya akan dibawa ke Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Komandan Guspurla Koarmada II, Kol Laut Erwin S Aldhedharma mengatakan, penangkapan ini berdasarkan informasi intelijen dan pantauan dari anggota jaga Pos Angkatan Laut Sei Pancang melalui pantauan Camera Long Range.

Dari informasi itu, kapal kayu KLM Cahaya Tarakan pada 10 Juni 2018, sekitar pukul 17.00 Wita, akan bertolak dari Pelabuhan Besar Tawau, Malaysia untuk berlayar menuju Berau, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia dengan menyusuri perairan pulau Sipadan dan Ligitan dengan muatan penuh, yakni miras ilegal.

Ketika melintas, kapal tersebut terlihat menghindari kapal-kapal perang TNI AL yang sedang melaksanakan operasi di Perairan Ambalat, sehingga menimbulkan kecurigaan petugas.

"Kecurigaan tersebut diperkuat lagi dengan hasil identifikasi visual melalui teropong malam oleh personel KRI Singa dan KRI Tatihu yang menunjukkan kapal tersebut sarat muatan," katanya, Selasa (19/6/2018).

Kemudian, tepat pukul 23.45 wita, di hari dan tanggal yang sama, Kapal KLM Cahaya Tarakan berhasil dicegat oleh KRI Singa- 651 di sekitar perairan Pulau Sipadan dan Ligitan di wilayah Indonesia Koordinat 03o.55.154’U – 188o.29.632’T.

"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur terhadap kapal tersebut dan kemudian ditemukan dugaan pelanggaran," ujarnya.

Sementara itu, Komandan KRI Singa-651, Letkol (P) M Catur Soelistyo mengatakan, saat pemeriksaan, semua dokumen kapal tersebut tidak ada.

"Jadi surat perintah berlayar tidak ada. Daftar manifest muatan nihil. dokumen personil nihil. surat ijin trayek nihil dokumen importir barang dan minuman nihil," bebernya.

Selain itu, KRI juga mengamankan lima orang dengan nahkoda yang bernama Syafri. "Kapal ini memiliki bobot bobot 52 GT dengan muatan hinga berton ton barang," tambahnya.

Dari rincian miras yang diamankan ada 14.208 botol miras yang dikemas dalam 592 kardus. "Dalam kapal kita juga amankan material berupa alat mesin bor batu, beberapa batang pipa talang air, beberapa dus lampu Led dan racun tikus kurang lebih 30 galon yang memiliki berat masing masing 20 liter," ujarnya

Dengan adanya dugaan pelanggaran tersebut, KLM Cahaya Tarakan diduga melakukan tindak pidana pelayaran dan kepabeanan. Barang-barang tersebut bernilai kurang lebih ±7 miliar rupiah.

"KLM Cahaya Tarakan selanjutnya dikawal oleh KRI Singa-651 menuju Lanal Nunukan untuk penyelidikan lebih lanjut, termasuk kita libatkan pengerahan K-9 (anjing pelacak) Reskoba Polres Nunukan. Karena dikhawatirkan kemungkinan adanya muatan narkoba atau barang ilegal lainnya," tambahnya.

Namun hasil penyelidikan awal, kata dia, ternyata tidak ditemukan muatan Narkoba. "Seperti kita ketahui, keterlibatan sindikat narkoba sangat rawan di perbatasan. Apalagi dengan berbatasan Malaysia sebagai pemasok narkoba di perbatasan," tambahnya.

Diketahui, meski masih suasana lebaran, dia menegaskan, bahwa TNI AL dalam hal ini Gugus Tempur Laut Koarmada II, Tim 2ndFQR Lantamal XIII/Tarakan, serta Lanal Nunukan tetap bersinergi dengan satuan samping termasuk aparat setempat guna menjaga perairan yurisdiksi nasional dan selalu hadir dalam penegakan kedaulatan dan hukum di laut. "Apapun yang terjadi kita akan tetap mengamankan laut perbatasan kita," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5415 seconds (0.1#10.140)