Objek Wisata Lereng Merapi Kembali Dibuka
A
A
A
SLEMAN - Objek wisata di lereng Merapi yakni Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo Kaliurang, Hargobinangun, Pakem; Panguk dan Plunyon, Kalikuning, Umbulharjo, Cangkringan, Deles, Sidorejo, Kemalang, Klaten; serta Jurangjero, Ngargosuko, Srumbung, Magelang yang sempat ditutup pascaerupsi Merapi, 1 Juni lalu, dibuka kembali Senin (11/6/2018).
Kepastian ini setelah Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) mengeluarkan surat edaran (SE) No 9/BTNGM/TU/Ren/06/2018 tertanggal 8 Juni 2018 tentang pembukaan kembali objek wisata tersebut per 11 Juni 2018. SE tersebut ditandatangani kepala BTNGM Ammu Nurwati.
Alasan pembukaan di antaranya aktivitas Merapi pada level II dan untuk radius aman sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) adalah 3 kilometer dari puncak Merapi. Atas dasar itu, objek wisata lereng Merapi itu dibuka lagi, sebab radiusnya di luar 3 km. Selain itu, juga adanya libur Lebaran.
"Karena itu, maka per 11 Juni objek wisata lereng Merapi tersebut dibuka kembali," kata kepala BTNGM Ammy Nurwati, Senin (11/6/2018).
Kasi Pengelola Tanam Nasional wilayah I BTNGM Nurpana Sulaksana menambahkan, meski objek wisata di lereng Merapi telah dibuka, jalur tracking menuju puncak bukit yang ada di lereng Merapi ditutup. Jalur yang dimaksud yaitu ke bukit Pronojiwo, Plawangan, dan Turgo.
"Penutupan jalur tracking tersebut dilakukan untuk menghindari longsor jika terjadi getaran akibat aktivitas Merapi. Sebab, jalan setapak itu hanya selebar satu hingga dua meter. Sehingga, akan sulit untuk dimonitoring jika dipaksakan untuk dibuka," jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan, meski objek wisata tersebut di luar radius 3 km, pihaknya tetap meminta para pelaku wisata waspada. Harus disiapkan sarana dan prasarana, termasuk armada dan relawan di tempat tersebut. Sebab, sesuai dengan rekomendasi BPPTKG, Gunung Merapi masih berstatus Waspada.
"Pengunjung juga harus diberikan sosialisasi tentang keamanan berwisata di tengah situasi Gunung Merapi. Setidaknya, pengunjung objek wisata harus paham untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan," tandas mantan Kepala Sat Pol PP Sleman itu.
Kepastian ini setelah Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) mengeluarkan surat edaran (SE) No 9/BTNGM/TU/Ren/06/2018 tertanggal 8 Juni 2018 tentang pembukaan kembali objek wisata tersebut per 11 Juni 2018. SE tersebut ditandatangani kepala BTNGM Ammu Nurwati.
Alasan pembukaan di antaranya aktivitas Merapi pada level II dan untuk radius aman sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) adalah 3 kilometer dari puncak Merapi. Atas dasar itu, objek wisata lereng Merapi itu dibuka lagi, sebab radiusnya di luar 3 km. Selain itu, juga adanya libur Lebaran.
"Karena itu, maka per 11 Juni objek wisata lereng Merapi tersebut dibuka kembali," kata kepala BTNGM Ammy Nurwati, Senin (11/6/2018).
Kasi Pengelola Tanam Nasional wilayah I BTNGM Nurpana Sulaksana menambahkan, meski objek wisata di lereng Merapi telah dibuka, jalur tracking menuju puncak bukit yang ada di lereng Merapi ditutup. Jalur yang dimaksud yaitu ke bukit Pronojiwo, Plawangan, dan Turgo.
"Penutupan jalur tracking tersebut dilakukan untuk menghindari longsor jika terjadi getaran akibat aktivitas Merapi. Sebab, jalan setapak itu hanya selebar satu hingga dua meter. Sehingga, akan sulit untuk dimonitoring jika dipaksakan untuk dibuka," jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan, meski objek wisata tersebut di luar radius 3 km, pihaknya tetap meminta para pelaku wisata waspada. Harus disiapkan sarana dan prasarana, termasuk armada dan relawan di tempat tersebut. Sebab, sesuai dengan rekomendasi BPPTKG, Gunung Merapi masih berstatus Waspada.
"Pengunjung juga harus diberikan sosialisasi tentang keamanan berwisata di tengah situasi Gunung Merapi. Setidaknya, pengunjung objek wisata harus paham untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan," tandas mantan Kepala Sat Pol PP Sleman itu.
(sms)