Hanya Surabaya dan Solo Kota Layak Anak di Indonesia

Jum'at, 08 Juni 2018 - 15:00 WIB
Hanya Surabaya dan Solo...
Hanya Surabaya dan Solo Kota Layak Anak di Indonesia
A A A
SURABAYA - Tak semua daerah di Indonesia layak menyandang predikat kota layak anak. Sepanjang tahun ini, baru dua kota yang dinyatakan layak terhadap anak-anak dalam kategori utama, yakni Kota Surabaya dan Kota Solo.

Ketua Tim Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) Hamid Patilima menuturkan, pihaknya memberikan apresiasi positif kepada Surabaya atas keberhasilannya dalam penanganan yang telah dilakukan kepada anak korban jaringan teroris. Langkah cepat itu menjadi poin tersendiri dalam penetapan KLA.

Sampai saat ini, salah satu kota yang menempati urutan utama Kota Layak Anak baru Surabaya dan Surakarta (Solo) pada tahun 2017. Kedua kota ini dianggap terdepan dalam menata kota yang ramah dan layak untuk ditinggali bagi anak. Ia pun berharap Kota Surabaya bisa menularkan ke kota-kota lain tentang keberhasilannya menjadi KLA. Sehingga masa depan anak di berbagai kota yang ada di Indonesia bisa terjamin.

"Dokumen-dokumen ini harapannya nanti ada di kantor wali kota. Nantinya, pada saat ada orang yang ingin belajar di Surabaya, setiap indikator yang dicapai oleh Surabaya akan menyebar ke seluruh Indonesia," ujar Hamid ketika ditemui di Rumah Kediaman Wali Kota, Kamis (7/6/2018) malam.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, pihaknya punya berbagai fasilitas untuk menampung anak-anak untuk menyalurkan hobinya. Ditambah lagi berbagai fasilitas pendukung untuk sekolah mereka. "Kita punya Taman Baca Masyarakat (TBM), Broadband Learning Center (BLC), rumah bahasa dan berbagai fasilitas olahraga di Surabaya," ujar Risma.

Ia melanjutkan, melalui Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), pihaknya juga mempunyai Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di gedung Siola. Di sana, warga Surabaya bisa melakukan konsultasi seputar masalah keluarga hingga konsultasi bagi pasangan yang akan menikah.

"Pemkot juga mendorong anak-anak muda untuk aktif di Karang Taruna, yang tersebar di 154 kelurahan di Surabaya," jelasnya.

Bahkan, katanya, pemkot juga memiliki tempat khusus yang bertujuan untuk menampung anak-anak Surabaya yang tersandung dengan berbagai kasus hukum. Penempatan anak-anak tersebut diperlukan untuk memberikan pembinaan kepada mereka agar bisa berubah dan tidak mengulangi perbuatannya. "Kami juga memiliki shelter khusus untuk anak-anak yang memerlukan penanganan khusus," sambungnya.

Kepala Perwakilan Unicef Pulau Jawa Arie Rukmantara mengatakan, Kota Surabaya dan Solo sudah memberikan banyak harapan tentang proses anak untuk berkembang dengan baik. Unicef akan bekerja lebih dekat dengan kota-kota di masa depan. Semua ini memang perlu kerja bersama dalam rangka menyelamatkan generasi di masa depan.

"Kita berbagi pengetahuan dan berinvestasi lebih banyak untuk anak-anak. Sarana yang ramah serta kebijakan yang berpihak pada anak," ucapnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7998 seconds (0.1#10.140)