Danny Pomanto Berencana Rotasi 15 Camat
A
A
A
MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto berencana melakukan penyegaran pejabat lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pekan ini, khususnya jabatan camat.
Danny Pomanto, sapaan akrabnya Wali Kota Makassar ini, berencana mengganti seluruh camat yang berjumlah 15 orang. Penggantian ini sesuai hasil evaluasi kinerja bersama Plt Sekkot Makassar, Kepala Inspektorat, dan Kepala BKPSDM, serta Kepala Bappeda Makassar, Selasa (5/6/2018).
"Minggu ini (penggantiannya). Ditundaki karena pak Sekda ke Ambon dan saya juga ke luar kota," katanya.
Adapun pengganti camat, tidak menutup kemungkinan para sekretarisnya yang diangkat menggantikan posisinya. Jika tidak ingin, Danny Pomanto menegaskan telah menyiapkan sejumlah ASN bersyarat untuk menduduki jabatan camat sementara, karena statusnya masih pelaksana tugas (plt).
"Kita tarik yang dari bawah, bisa sekcam karena paling dekat. Kalaupun ada sekcam yang tidak mau, kita terpaksa ganti dan ini tidak ada pelantikan karena Plt tidak perlu ji ada pelantikan," ungkap Danny.
Lebih lanjut Danny menjelaskan, dari hasil evaluasi kinerja, diindikasikan hampir seluruh camat terlibat dalam kasus korupsi yang saat ini tengah bergulir di Polda Sulsel terkait dengan pembagian fee 30% pada kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kegiatan pemerintah kota.
Selain indikasi korupsi, juga diduga ada sebagian camat yang terbukti melakukan politik praktis. Tak hanya itu, Danny juga akan memberikan sanksi terhadap kepala dinas yang bermasalah. "Kalau ditinjau dalam indikasi kasus korupsi, semua camat terindikasi. Tetapi putusan ini harus dengan proses yang berlangsung,” katanya.
Untuk pejabat eselon II, Danny mengaku, saat ini masih mempersiapkan prosedur khusus. Apalagi memang untuk mengganti pejabat eselon II dibutuhkan proses lelang jabatan secara terbuka. Khusus pergantian camat menjadi hak prerogatifnya sebagai Wali Kota Makassar.
Plt Sekkot Makassar, Andi Muh Yasir yang dimintai keterangannya enggan berkomentar lebih jauh. Hanya saja dia mengakui jika hari ini berangkat ke Ambon dan kembali ke Makassar, Jumat pekan ini.
Danny Pomanto, sapaan akrabnya Wali Kota Makassar ini, berencana mengganti seluruh camat yang berjumlah 15 orang. Penggantian ini sesuai hasil evaluasi kinerja bersama Plt Sekkot Makassar, Kepala Inspektorat, dan Kepala BKPSDM, serta Kepala Bappeda Makassar, Selasa (5/6/2018).
"Minggu ini (penggantiannya). Ditundaki karena pak Sekda ke Ambon dan saya juga ke luar kota," katanya.
Adapun pengganti camat, tidak menutup kemungkinan para sekretarisnya yang diangkat menggantikan posisinya. Jika tidak ingin, Danny Pomanto menegaskan telah menyiapkan sejumlah ASN bersyarat untuk menduduki jabatan camat sementara, karena statusnya masih pelaksana tugas (plt).
"Kita tarik yang dari bawah, bisa sekcam karena paling dekat. Kalaupun ada sekcam yang tidak mau, kita terpaksa ganti dan ini tidak ada pelantikan karena Plt tidak perlu ji ada pelantikan," ungkap Danny.
Lebih lanjut Danny menjelaskan, dari hasil evaluasi kinerja, diindikasikan hampir seluruh camat terlibat dalam kasus korupsi yang saat ini tengah bergulir di Polda Sulsel terkait dengan pembagian fee 30% pada kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kegiatan pemerintah kota.
Selain indikasi korupsi, juga diduga ada sebagian camat yang terbukti melakukan politik praktis. Tak hanya itu, Danny juga akan memberikan sanksi terhadap kepala dinas yang bermasalah. "Kalau ditinjau dalam indikasi kasus korupsi, semua camat terindikasi. Tetapi putusan ini harus dengan proses yang berlangsung,” katanya.
Untuk pejabat eselon II, Danny mengaku, saat ini masih mempersiapkan prosedur khusus. Apalagi memang untuk mengganti pejabat eselon II dibutuhkan proses lelang jabatan secara terbuka. Khusus pergantian camat menjadi hak prerogatifnya sebagai Wali Kota Makassar.
Plt Sekkot Makassar, Andi Muh Yasir yang dimintai keterangannya enggan berkomentar lebih jauh. Hanya saja dia mengakui jika hari ini berangkat ke Ambon dan kembali ke Makassar, Jumat pekan ini.
(wib)