Pemudik Diimbau Hati-Hati Lintasi Daerah Rawan Longsor Ini
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengimbau pemudik yang melintas di wilayah Provinsi Jabar agar berhati-hati, terutama dalam menghadapi ancaman bencana alam seperti tanah longsor.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Dedi Taufik mengatakan, umumnya, potensi longsor dapat terjadi di seluruh Jabar. Meski begitu, pihaknya telah memetakan daerah yang paling rawan longsor yakni Garut, Sumedang, Sukabumi, Bogor, dan Jonggol.
"Pemetaan itu hasil koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," kata Dedi, Selasa (5/6/2018).
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut Dedi, pihaknya akan menyiagakan sejumlah alat berat di sejumlah titik di daerah-daerah tersebut. Upaya itu bertujuan agar pemerintah dan petugas bisa bergerak cepat melakukan pembenahan hingga penyelamatan.
"Kami harus menyiapkan armada-armada, terutama alat berat, baik dari Bina Marga, BPBD, sudah siap. Kita siapkan alat berat, ada truk, crane, backhoe," paparnya.
Selain mengantisipasi terjadinya bencana alam, tambah Dedi, pihaknya sudah menyampaikan peringatan tegas kepada setiap perusahaan otobus (PO) untuk memastikan kelaikan armada busnya. Jika peringatan itu diabaikan, Dedi mengancam mencabut kartu pengawas PO tersebut.
"Saya akan cabut kartu pengawasnya nanti. Ini harus jadi perhatian bagi para PO bahwa di Jabar harus betul-betul aman," tegasnya. (Baca Juga: Tak Laik Digunakan Mudik, 731 Bus di Jabar Dikandangkan(zik)
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Dedi Taufik mengatakan, umumnya, potensi longsor dapat terjadi di seluruh Jabar. Meski begitu, pihaknya telah memetakan daerah yang paling rawan longsor yakni Garut, Sumedang, Sukabumi, Bogor, dan Jonggol.
"Pemetaan itu hasil koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," kata Dedi, Selasa (5/6/2018).
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut Dedi, pihaknya akan menyiagakan sejumlah alat berat di sejumlah titik di daerah-daerah tersebut. Upaya itu bertujuan agar pemerintah dan petugas bisa bergerak cepat melakukan pembenahan hingga penyelamatan.
"Kami harus menyiapkan armada-armada, terutama alat berat, baik dari Bina Marga, BPBD, sudah siap. Kita siapkan alat berat, ada truk, crane, backhoe," paparnya.
Selain mengantisipasi terjadinya bencana alam, tambah Dedi, pihaknya sudah menyampaikan peringatan tegas kepada setiap perusahaan otobus (PO) untuk memastikan kelaikan armada busnya. Jika peringatan itu diabaikan, Dedi mengancam mencabut kartu pengawas PO tersebut.
"Saya akan cabut kartu pengawasnya nanti. Ini harus jadi perhatian bagi para PO bahwa di Jabar harus betul-betul aman," tegasnya. (Baca Juga: Tak Laik Digunakan Mudik, 731 Bus di Jabar Dikandangkan(zik)