Karolin Margret Natasa Komitmen Lestarikan Budaya di Kalbar
A
A
A
PONTIANAK - Calon gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Karolin Margret Natasa berkomitmen untuk terus melestarikan budaya yang ada di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat. Sehingga Pekan Gawai Dayak yang selalu digelar setiap tahunnya dan menjadi agenda pariwisata nasional ini akan ditingkatkan lebih baik lagi kedepannya.
“Kalimantan Barat memiliki aset budaya yang luar biasa besar. Dimana Provinsi Kalimantan Barat dihuni oleh berbagai suku dan agama yang tentunya memiliki aset kebudayaan yang berpotensi untuk terus dilestarikan dan dikembangkan,” kata Karolin, Rabu malam 23 Mei 2018.
Apalagi, kata dia, Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang pluralism yang bisa hidup berdampingan. “Ini tentu menjadi keunikan tersendiri dan menjadi aset besar yang harus dikembangkan agar bisa menjadi Kalimantan Barat yang hebat dan Indonesia yang hebat,” timpalnya.
Salah satu budaya yang menjadi even nasional yang digelar setiap tahunnya adalah Pekan Gawai Dayak Kalimantan Barat yang mendatangkan masyarakat dari berbagai penjuru dunia.
Berangkat dari itulah calon gubernur nomor urut 2 yang didukung penuh oleh Partai Perindo ini akan terus melestarikan budaya-budaya negara sendiri agar tidak luntur atau hilang.
Sebab budaya dapat mencerminkan kepribadian Bangsa Indonesia. Ini merupakan komitmen ketika dipercayakan masyarakat menjadi pemimpin Kalbar ke depan yakni menjadikan budaya sebagai salah satu kekuatan dalam membangun daerah.
“Pengelolaan kekayaan budaya merupakan cara agar budaya itu bisa dipahami, dilindungi dan dilestarikan. Sehingga dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra harkat dan martabat bangsa. Sebab ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan kekokohan akan budaya bangsa,” tandas Karolin.
“Kalimantan Barat memiliki aset budaya yang luar biasa besar. Dimana Provinsi Kalimantan Barat dihuni oleh berbagai suku dan agama yang tentunya memiliki aset kebudayaan yang berpotensi untuk terus dilestarikan dan dikembangkan,” kata Karolin, Rabu malam 23 Mei 2018.
Apalagi, kata dia, Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang pluralism yang bisa hidup berdampingan. “Ini tentu menjadi keunikan tersendiri dan menjadi aset besar yang harus dikembangkan agar bisa menjadi Kalimantan Barat yang hebat dan Indonesia yang hebat,” timpalnya.
Salah satu budaya yang menjadi even nasional yang digelar setiap tahunnya adalah Pekan Gawai Dayak Kalimantan Barat yang mendatangkan masyarakat dari berbagai penjuru dunia.
Berangkat dari itulah calon gubernur nomor urut 2 yang didukung penuh oleh Partai Perindo ini akan terus melestarikan budaya-budaya negara sendiri agar tidak luntur atau hilang.
Sebab budaya dapat mencerminkan kepribadian Bangsa Indonesia. Ini merupakan komitmen ketika dipercayakan masyarakat menjadi pemimpin Kalbar ke depan yakni menjadikan budaya sebagai salah satu kekuatan dalam membangun daerah.
“Pengelolaan kekayaan budaya merupakan cara agar budaya itu bisa dipahami, dilindungi dan dilestarikan. Sehingga dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra harkat dan martabat bangsa. Sebab ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan kekokohan akan budaya bangsa,” tandas Karolin.
(sms)