Penderita HIV/AIDS di KBB Paling Banyak di Lembang dan Padalarang
A
A
A
PADALARANG - Penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), paling banyak terdapat di Kecamatan Lembang dan Padalarang. Tercatat hingga pertengahan 2018 jumlah penderitanya mencapai 298 orang yang tersebar di 16 kecamatan dan didominasi di dua kecamatan tersebut.
"Penderita HIV/AIDS di Kecamatan Lembang dan Padalarang paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya," terang Ketua Komisi Penanggulangan AIDS, KBB, Lilly Koesmadi Antoro, kepada wartawan di Kompleks Pemda KBB, Senin (21/5/2018).
Lili mengatakan, banyaknya penderita HIV/AIDS di Kecamatan Lembang dan Padalarang bukan dikarenakan karena kedua daerah itu adalah tujuan wisata dan banyak dikunjungi pendatang. Akan tetapi lebih kepada karena Lembang dan Padalarang banyak menjadi tempat pelayanan berobat oleh penderitanya.
Dia mengakui, saat ini tren penderita HIV/AIDS didominasi oleh ibu rumah tangga. Penularan yang terjadi kepada mereka karena suami-suaminya yang banyak "jajan" di luar. Kemudian, sebanyak 10% didominasi oleh pelaku yang berasal dari kalangan LGBT. "Tren profesinya 14% ibu rumah tangga, kemudian usia remaja produktif dan LGBT juga trennya naik," katanya.
Berdasarkan pengakuan komunitas LGBT di Bandung Barat, total komunitas tersebut mencapai 2.000 kelompok. Mereka banyak berkomunikasi melalui aplikasi khusus yang dimiliki. Sehingga tidak menutup kemungkinan jumlahnya lebih banyak dari yang sudah terdata.
Lili mengatakan, untuk menekan HIV/AIDS pihaknya terus melakukan sosialisasi ke tiap desa serta membentuk desa peduli AIDS. Saat ini, dia mengatakan sebanyak 22 desa telah membentuk Desa Peduli AIDS dari 165 desa yang ada.
Fungsinya untuk memfilter karena Desa Peduli ini diisi oleh seluruh elemen masyarakat dan surat keputusannya dari kepala desa. "Kami berharap dengan kehadiran Desa Peduli itu penderita HIV/AIDS di KBB bisa menurun, mengingat pada 2017 ada sebanyak 6 orang penderita yang meninggal," pungkasnya.
"Penderita HIV/AIDS di Kecamatan Lembang dan Padalarang paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya," terang Ketua Komisi Penanggulangan AIDS, KBB, Lilly Koesmadi Antoro, kepada wartawan di Kompleks Pemda KBB, Senin (21/5/2018).
Lili mengatakan, banyaknya penderita HIV/AIDS di Kecamatan Lembang dan Padalarang bukan dikarenakan karena kedua daerah itu adalah tujuan wisata dan banyak dikunjungi pendatang. Akan tetapi lebih kepada karena Lembang dan Padalarang banyak menjadi tempat pelayanan berobat oleh penderitanya.
Dia mengakui, saat ini tren penderita HIV/AIDS didominasi oleh ibu rumah tangga. Penularan yang terjadi kepada mereka karena suami-suaminya yang banyak "jajan" di luar. Kemudian, sebanyak 10% didominasi oleh pelaku yang berasal dari kalangan LGBT. "Tren profesinya 14% ibu rumah tangga, kemudian usia remaja produktif dan LGBT juga trennya naik," katanya.
Berdasarkan pengakuan komunitas LGBT di Bandung Barat, total komunitas tersebut mencapai 2.000 kelompok. Mereka banyak berkomunikasi melalui aplikasi khusus yang dimiliki. Sehingga tidak menutup kemungkinan jumlahnya lebih banyak dari yang sudah terdata.
Lili mengatakan, untuk menekan HIV/AIDS pihaknya terus melakukan sosialisasi ke tiap desa serta membentuk desa peduli AIDS. Saat ini, dia mengatakan sebanyak 22 desa telah membentuk Desa Peduli AIDS dari 165 desa yang ada.
Fungsinya untuk memfilter karena Desa Peduli ini diisi oleh seluruh elemen masyarakat dan surat keputusannya dari kepala desa. "Kami berharap dengan kehadiran Desa Peduli itu penderita HIV/AIDS di KBB bisa menurun, mengingat pada 2017 ada sebanyak 6 orang penderita yang meninggal," pungkasnya.
(wib)