Sandiaga Uno Berbagi Kunci Sukses di Palembang
A
A
A
PALEMBANG - Indonesia saat ini telah masuk peringkat 16 ekonomi terbesar di dunia, dan diprediksi terus meningkat hingga tembus lima besar pada 2045. Menjadi tugas para pemimpin untuk menempatkan anak bangsa dalam pertumbuhan ekonomi itu.
Hal ini disampaikan Sandiaga S Uno, pengusaha sukses yang kini menjadi Wakil Gubenur DKI Jakarta dalam semiar 'Jangan Takut Berwirausaha' di Hotel Raden, Palembang, Minggu (20/5/2018). Di hadapan ratusan peserta yang merupakan para enterpreneur muda yang tergabung dalam komunitas di Palembang ini, Sandi berbagi sejumlah kunci menuju sukses.
"Berbagi ilmu itu memperpanjang amal. Untuk apa, supaya para anak bangsa memiliki tempat dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus naik. Seperti di Sumsel yang memiliki bangan sumber daya alam, anak muda harus jadi juragan di kampung sendiri," ujarnya memulai seminar yang digelar Sayap Partai Gerindra Sumsel dalam rangka kampanye calon gubernur nomor urut 2, Aswari Rivai.
Salah satu kunci yang dibagikan Sandi yakni apa yang dia sebut Kartu AS. Pertama, kerja keras, karena tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Kedua, keras cerdas, karena tidak cukup dengan kerjas keras. Untuk apa bekerja hingga delapan jam, jika hasilnya sama dengan kerja selama dua jam.
Lalu ketiga, kerja tuntas penting untuk memastikan apa yang telah dimulau untuk diselesaikan. “Jangan hanya jago perencanaan, tapi laksanakan dan tuntas. Dan terakhir, keempat kerja dengan iklas. Percayalah, rezeki sudah ditentukan tidak akan tertukar. Yang penting ihtiar kita. Saya pernah ditipu ketika mendapatkan proyek, tapi saya iklaskan," katanya.
Selanjutnya, lanjut Sandi, yang penting juga adalah disiplin, baik disiplin waktu maupun disiplin komitmen. "Seperti para calon dalam kampanye, harus disiplin dengan komitmen yang dijanjajikan. Kami di Jakarta jalankan OK Oce, dan di Sumsel ada OK Oce kite, ini harus jadi tonggak di Sumsel," terangnya.
Terakhir tips yang disampaikan Sandi yakni niatkan berwirausaha bukan untuk memperkaya diri sendiri, melainkan menciptakan lapangan kerja. "Hasilkan output untuk bangsa dan negara, ciptakan lapangan pekerjaan. Saya memulai usaha dengan tiga karyawan sekarang 28 perusahaan dalam grup kita," ungkapnya.
Apalagi di Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games, para pengusaha lokal harus mampu mengambil bagian. "Baik pelaku bisnis kuliner dan sebagainya. Jangan sampai pesta Asian Games, orang dari luar datang mengambil kue (peluang) itu," katanya.
Salah satu peserta, Sakdia bercerita, dia sudah cukup lama menjalankan bisnis rumahan yang memproduksi sejumlah kue. Namun dalam pengembangan menghadapi kendala untuk memiliki peralatan yang baik dan efektif, yakni alat untuk memasak kue itu.
"Kita butuh oven, tapi belum mampu beli. Jadi keinginan kita selain pelatihan juga butuh pendampingan untuk modal," katanya.
Hal ini disampaikan Sandiaga S Uno, pengusaha sukses yang kini menjadi Wakil Gubenur DKI Jakarta dalam semiar 'Jangan Takut Berwirausaha' di Hotel Raden, Palembang, Minggu (20/5/2018). Di hadapan ratusan peserta yang merupakan para enterpreneur muda yang tergabung dalam komunitas di Palembang ini, Sandi berbagi sejumlah kunci menuju sukses.
"Berbagi ilmu itu memperpanjang amal. Untuk apa, supaya para anak bangsa memiliki tempat dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus naik. Seperti di Sumsel yang memiliki bangan sumber daya alam, anak muda harus jadi juragan di kampung sendiri," ujarnya memulai seminar yang digelar Sayap Partai Gerindra Sumsel dalam rangka kampanye calon gubernur nomor urut 2, Aswari Rivai.
Salah satu kunci yang dibagikan Sandi yakni apa yang dia sebut Kartu AS. Pertama, kerja keras, karena tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Kedua, keras cerdas, karena tidak cukup dengan kerjas keras. Untuk apa bekerja hingga delapan jam, jika hasilnya sama dengan kerja selama dua jam.
Lalu ketiga, kerja tuntas penting untuk memastikan apa yang telah dimulau untuk diselesaikan. “Jangan hanya jago perencanaan, tapi laksanakan dan tuntas. Dan terakhir, keempat kerja dengan iklas. Percayalah, rezeki sudah ditentukan tidak akan tertukar. Yang penting ihtiar kita. Saya pernah ditipu ketika mendapatkan proyek, tapi saya iklaskan," katanya.
Selanjutnya, lanjut Sandi, yang penting juga adalah disiplin, baik disiplin waktu maupun disiplin komitmen. "Seperti para calon dalam kampanye, harus disiplin dengan komitmen yang dijanjajikan. Kami di Jakarta jalankan OK Oce, dan di Sumsel ada OK Oce kite, ini harus jadi tonggak di Sumsel," terangnya.
Terakhir tips yang disampaikan Sandi yakni niatkan berwirausaha bukan untuk memperkaya diri sendiri, melainkan menciptakan lapangan kerja. "Hasilkan output untuk bangsa dan negara, ciptakan lapangan pekerjaan. Saya memulai usaha dengan tiga karyawan sekarang 28 perusahaan dalam grup kita," ungkapnya.
Apalagi di Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games, para pengusaha lokal harus mampu mengambil bagian. "Baik pelaku bisnis kuliner dan sebagainya. Jangan sampai pesta Asian Games, orang dari luar datang mengambil kue (peluang) itu," katanya.
Salah satu peserta, Sakdia bercerita, dia sudah cukup lama menjalankan bisnis rumahan yang memproduksi sejumlah kue. Namun dalam pengembangan menghadapi kendala untuk memiliki peralatan yang baik dan efektif, yakni alat untuk memasak kue itu.
"Kita butuh oven, tapi belum mampu beli. Jadi keinginan kita selain pelatihan juga butuh pendampingan untuk modal," katanya.
(mhd)