Penyebab Jatuhnya Crane di Medan Disebabkan Human Error
A
A
A
MEDAN - Tim Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara (Sumut) memastikan insiden jatuhnya sebuah crane di proyek pembangunan jalur layang kereta api (KA) di kawasan Jalan Pegadaian, Medan, pada Senin (30/4/2018) malam disebabkan human error dilakukan oleh pihak kontraktor proyek tersebut.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan mengatakan, kontraktor proyek adalah PT Wikajaya Karya. Dengan kejadian itu, mereka sudah memberikan peringatan dan teguran keras terhadap PT Wikajaya Karya.
"Bisa dibilang human error, karena melebih dari muatan Crane saat melakukan pengecoran fisik bangunanan," katanya di Medan, Kamis (3/5/2018).
Fakhrul menjelaskan, pada saat itu, PT Wika selaku pihak kontraktor tengah melakukan pengecoran fisik jembatan layang kereta api tersebut. Namun, karena kelebihan muatan, membuat crane tersebut jatuh dan melukai seorang pekerja bernama Bambang Nuriono dan satu unit mobil milik warga yang berada di lokasi.
"Untuk pekerja yang menjadi korban saat ini sudah membaik dan sudah keluar dari rumah sakit. Sementara, untuk mobil warga yang terkena crane juga kami ganti," jelasnya.
Fakhrul mengatakan, saat kejadian tersebut para pekerja sedang melakukan pengecoran dengan menggunakan crane untuk mengangkat material bahan coran. Pada saat pengangkutan pertama hingga keenam tidak ada masalah pada crane tersebut.
"Nah, pas pengakutan ketujuh rupanya crane itu terjatuh karena kelebihan batas maksimum. Pada saat hendak dituangkan crane tersebut jatuh oleh karena itu disebut human eror," ujarnya.
Fakhrul menegaskan sudah melakukan arahan terkait insiden tersebut agar kejadian serupa tidak terulang lagi. "Kami sudah memberi arahan kepada pekerja agar kejadian itu tidak terulang lagi. Untuk sanksi kita berikan teguran keras kepada pelaksananya. Insiden ini, baru pertama kali terjadi," tegasnya.
Akibat kejadian itu, seorang pekerja atas nama Bambang Nurwiono (21) warga Kecamatan Toroh Kabupaten Krobokan Provinsi Jawa Tengah mengalami patah bagian tangan sebelah kanan terkena katrol yang jatuh dan telah mendapatkan perawatan medis.
Untuk diketahui, pembangunan rel kereta api layang rute Medan-Bandar Khalipah, Kabupaten Deliserdang, sepanjang 10,8 kilometer hampir rampung secara fisik 100 persen. Dimana, rel kereta api layang tersebut pertama di Sumatera Utara itu dipastikan akan beroperasi akhir 2018.
Sementara itu, untuk pengerjaan rel kereta api layang sudah dimulai dikerjakan sejak 2015 lalu hingga saat ini. Pembangunan rel layang tersebut, sebagai fasilitas pendukung untuk memberikan kenyamanan transportasi kereta api di Medan maupun hendak menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNIA).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan mengatakan, kontraktor proyek adalah PT Wikajaya Karya. Dengan kejadian itu, mereka sudah memberikan peringatan dan teguran keras terhadap PT Wikajaya Karya.
"Bisa dibilang human error, karena melebih dari muatan Crane saat melakukan pengecoran fisik bangunanan," katanya di Medan, Kamis (3/5/2018).
Fakhrul menjelaskan, pada saat itu, PT Wika selaku pihak kontraktor tengah melakukan pengecoran fisik jembatan layang kereta api tersebut. Namun, karena kelebihan muatan, membuat crane tersebut jatuh dan melukai seorang pekerja bernama Bambang Nuriono dan satu unit mobil milik warga yang berada di lokasi.
"Untuk pekerja yang menjadi korban saat ini sudah membaik dan sudah keluar dari rumah sakit. Sementara, untuk mobil warga yang terkena crane juga kami ganti," jelasnya.
Fakhrul mengatakan, saat kejadian tersebut para pekerja sedang melakukan pengecoran dengan menggunakan crane untuk mengangkat material bahan coran. Pada saat pengangkutan pertama hingga keenam tidak ada masalah pada crane tersebut.
"Nah, pas pengakutan ketujuh rupanya crane itu terjatuh karena kelebihan batas maksimum. Pada saat hendak dituangkan crane tersebut jatuh oleh karena itu disebut human eror," ujarnya.
Fakhrul menegaskan sudah melakukan arahan terkait insiden tersebut agar kejadian serupa tidak terulang lagi. "Kami sudah memberi arahan kepada pekerja agar kejadian itu tidak terulang lagi. Untuk sanksi kita berikan teguran keras kepada pelaksananya. Insiden ini, baru pertama kali terjadi," tegasnya.
Akibat kejadian itu, seorang pekerja atas nama Bambang Nurwiono (21) warga Kecamatan Toroh Kabupaten Krobokan Provinsi Jawa Tengah mengalami patah bagian tangan sebelah kanan terkena katrol yang jatuh dan telah mendapatkan perawatan medis.
Untuk diketahui, pembangunan rel kereta api layang rute Medan-Bandar Khalipah, Kabupaten Deliserdang, sepanjang 10,8 kilometer hampir rampung secara fisik 100 persen. Dimana, rel kereta api layang tersebut pertama di Sumatera Utara itu dipastikan akan beroperasi akhir 2018.
Sementara itu, untuk pengerjaan rel kereta api layang sudah dimulai dikerjakan sejak 2015 lalu hingga saat ini. Pembangunan rel layang tersebut, sebagai fasilitas pendukung untuk memberikan kenyamanan transportasi kereta api di Medan maupun hendak menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNIA).
(rhs)