Perjuangkan Buruh, Deddy Mizwar Janji Bangun Dialog Intensif
A
A
A
CIAMIS - Calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berjanji memperjuangkan kaum buruh di Jabar jika kelak terpilih sebagai gubernur Jabar periode 2008-2013. Salah satunya dengan cara membangun dialog yang lebih intensif dengan kalangan pekerja itu.
Cagub Jabar nomor urut 4 itu tidak memungkiri, masalah kesejahteraan buruh memang selalu bergejolak setiap tahunnya.
Di satu sisi, kata Deddy, pemerintah daerah berkeinginan memajukan dan menyejahterakan buruh di Jabar. Namun, di sisi lain, pemerintah daerah juga harus mengikuti aturan dari pemerintah pusat.
"Ini yang membuat kita nggak bisa berbuat banyak. Sampai ada tripartit yang bisa memberi jaminan lebih baik," kata Deddy di sela-sela kampanyenya di Kabupaten Ciamis, Rabu (2/5/2018).
Deddy yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi ini menegaskan, jika dirinya memenangi ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018, pihaknya tetap akan patuh kepada aturan pemerintah pusat. Hanya saja, masalah komunikasi dengan kaum buruh, termasuk pemerintah pusat akan dilakukan secara intensif.
"Kita ikuti aturan, disesuaikan dengan pusat. Namun dialog dengan buruh akan dilakukan lebih intensif. Dialog dengan pemerintah pusat pun akan dilakukan lebih baik lagi. Dan pengusaha juga harus balance," jelasnya.
Deddy pun menilai wajar jika unjuk rasa selalu mewarnai peringatan Hari Buruh (May Day) yang jatuh setiap tanggal 1 Mei. Namun, Deddy berpesan agar unjuk rasa disampaikan dengan tidak anarkis.
"Aksi-aksi buruh saya kira setiap 1 Mei tetap ada, tapi yang penting adalah kondusif dan tidak anarkis. Menyampaikan aspirasi memang penting, tapi sampaikan yang wajar-wajar aja, yang penting tertib, aman, damai tidak anarkistis," tandasnya.
Cagub Jabar nomor urut 4 itu tidak memungkiri, masalah kesejahteraan buruh memang selalu bergejolak setiap tahunnya.
Di satu sisi, kata Deddy, pemerintah daerah berkeinginan memajukan dan menyejahterakan buruh di Jabar. Namun, di sisi lain, pemerintah daerah juga harus mengikuti aturan dari pemerintah pusat.
"Ini yang membuat kita nggak bisa berbuat banyak. Sampai ada tripartit yang bisa memberi jaminan lebih baik," kata Deddy di sela-sela kampanyenya di Kabupaten Ciamis, Rabu (2/5/2018).
Deddy yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi ini menegaskan, jika dirinya memenangi ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018, pihaknya tetap akan patuh kepada aturan pemerintah pusat. Hanya saja, masalah komunikasi dengan kaum buruh, termasuk pemerintah pusat akan dilakukan secara intensif.
"Kita ikuti aturan, disesuaikan dengan pusat. Namun dialog dengan buruh akan dilakukan lebih intensif. Dialog dengan pemerintah pusat pun akan dilakukan lebih baik lagi. Dan pengusaha juga harus balance," jelasnya.
Deddy pun menilai wajar jika unjuk rasa selalu mewarnai peringatan Hari Buruh (May Day) yang jatuh setiap tanggal 1 Mei. Namun, Deddy berpesan agar unjuk rasa disampaikan dengan tidak anarkis.
"Aksi-aksi buruh saya kira setiap 1 Mei tetap ada, tapi yang penting adalah kondusif dan tidak anarkis. Menyampaikan aspirasi memang penting, tapi sampaikan yang wajar-wajar aja, yang penting tertib, aman, damai tidak anarkistis," tandasnya.
(sms)