Jelang Asian Games, Badan Restorasi Gambut Antisipasi Hadapi Ancaman Karhutla
A
A
A
BANJAR - Badan Restorasi Gambut (BRG) telah memiliki langkah antisipasi mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Agustus 2018. Mengingat saat itu Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan bersamaan dengan puncak musim kemarau.
Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan, restorasi gambut bertugas membasahi gambut. Dia berharap akan ada dampak kecil kemungkinan kebakaran karena gambut sudah basah.
“Sebab, gambut pada dasarnya seperti bahan bakar, kalau kering mudah terbakar. Kalau kita basahi tidak akan mudah terbakar. Jadi kontribusi BRG pada Asean Games di dalam program pencegahan,” kata Nazir di Kiram Park, Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (30/4/2018).
Dia menambahkan, BRG juga telah memasang 10 alat ukur tingkat kelembapan gambut. “Dari 10, sembilan masih aman hijau dengan kelembapan masih 80% ke atas bahkan ada yang terbanjiri. Kelembaban yang ideal itu sekitar 60%," urai Nazir.
Di pemerintah pusat, petugas Karhutla cukup matang dalam persiapan. Tim atau satgas tersebut terdiri dari TNI-Polri, BPBD dan BNPB. "Satu lagi itu akan kita pantau terus kalau perlu diperbaiki akan kita perbaiki. Konstruksi pembasahan," lanjutnya.
Di Kalimantan Selatan, kata Nazir, sedang ada uji coba bersama Kementerian PUPR membuat long storage membasahi gambut dengan mengalirkan air. "Ini jadi uji coba kita. Disamping itu juga kita memasang sumur-sumur bor dan sekat kanal serta bekerjasama dengan petani dalam budidaya lahan gambut," tutupnya.
Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan, restorasi gambut bertugas membasahi gambut. Dia berharap akan ada dampak kecil kemungkinan kebakaran karena gambut sudah basah.
“Sebab, gambut pada dasarnya seperti bahan bakar, kalau kering mudah terbakar. Kalau kita basahi tidak akan mudah terbakar. Jadi kontribusi BRG pada Asean Games di dalam program pencegahan,” kata Nazir di Kiram Park, Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (30/4/2018).
Dia menambahkan, BRG juga telah memasang 10 alat ukur tingkat kelembapan gambut. “Dari 10, sembilan masih aman hijau dengan kelembapan masih 80% ke atas bahkan ada yang terbanjiri. Kelembaban yang ideal itu sekitar 60%," urai Nazir.
Di pemerintah pusat, petugas Karhutla cukup matang dalam persiapan. Tim atau satgas tersebut terdiri dari TNI-Polri, BPBD dan BNPB. "Satu lagi itu akan kita pantau terus kalau perlu diperbaiki akan kita perbaiki. Konstruksi pembasahan," lanjutnya.
Di Kalimantan Selatan, kata Nazir, sedang ada uji coba bersama Kementerian PUPR membuat long storage membasahi gambut dengan mengalirkan air. "Ini jadi uji coba kita. Disamping itu juga kita memasang sumur-sumur bor dan sekat kanal serta bekerjasama dengan petani dalam budidaya lahan gambut," tutupnya.
(wib)