TKA Asing di Bintan Didominasi WNA asal China
A
A
A
BINTAN - Keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) menjadi pembicaraan hangat publik menyusul keluarnya kebijakan Presiden Jokowi yang memudahkan para TKA bekerja di Indonesia.
Untuk wilayah Kabupaten Bintan yang merupakan kawasan industri dan pariwisata di Kepulauan Riau sejak lama telah diramaikan TKA.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Tanjungpinang Babay Baenullah mengatakan, untuk wilayah Tanjungpinang dan Bintan hingga April 2018 terdapat sebanyak 134 yang telah mendapat Ijin Tinggal Terbatas (ITAS).
Mereka tersebar di wilayah Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Adapun status mereka adalah sebagai TKA. Ada pula yang menetap di wilayah Tanjungpinang dan Bintan.
"Komposisi lengkapnya adalah untuk pemegang ITAS di Kabupaten Bintan 107 orang, dan Tanjungpinang 27 orang. 40 di antaranya pemegand ITAS karena menikah dengan warga lokal," terang Babay.
Ia mengungkapkan, untuk pemegang ITAS yang merupakan TKA didominasi oleh WNA yang berasal dari China. "Didominasi oleh TKA asal China sebanyak 88 orang," ungkapnya.
Namun, data tersebut hanya bersumber dari Imigrasi Kelas I Tanjungpinang dan belum mewakili jumlah tenaga kerja asing secara keseluruhan di Bintan. Khusus untuk wilayah Bintan, ada sebagian juga yang masuk wilayah kerja Imigrasi Tanjunguban dan Imigrasi dari kantor lainnya.
Misalnya Agro memiliki TKA pemegang ITAS dari Imigrasi Bali dan Jakarta serta wilayah Imigrasi lainnya.
Untuk wilayah Kabupaten Bintan yang merupakan kawasan industri dan pariwisata di Kepulauan Riau sejak lama telah diramaikan TKA.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Tanjungpinang Babay Baenullah mengatakan, untuk wilayah Tanjungpinang dan Bintan hingga April 2018 terdapat sebanyak 134 yang telah mendapat Ijin Tinggal Terbatas (ITAS).
Mereka tersebar di wilayah Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Adapun status mereka adalah sebagai TKA. Ada pula yang menetap di wilayah Tanjungpinang dan Bintan.
"Komposisi lengkapnya adalah untuk pemegang ITAS di Kabupaten Bintan 107 orang, dan Tanjungpinang 27 orang. 40 di antaranya pemegand ITAS karena menikah dengan warga lokal," terang Babay.
Ia mengungkapkan, untuk pemegang ITAS yang merupakan TKA didominasi oleh WNA yang berasal dari China. "Didominasi oleh TKA asal China sebanyak 88 orang," ungkapnya.
Namun, data tersebut hanya bersumber dari Imigrasi Kelas I Tanjungpinang dan belum mewakili jumlah tenaga kerja asing secara keseluruhan di Bintan. Khusus untuk wilayah Bintan, ada sebagian juga yang masuk wilayah kerja Imigrasi Tanjunguban dan Imigrasi dari kantor lainnya.
Misalnya Agro memiliki TKA pemegang ITAS dari Imigrasi Bali dan Jakarta serta wilayah Imigrasi lainnya.
(rhs)