Badak Samson Mati di Taman Nasional Ujung Kulon
A
A
A
PANDEGLANG - Petugas Balai Taman Nasional Ujung Kolon menemukan bangkai badak jawa berjenis jantai di Pantai Karang Ranjang, Resort Karang Ranjang, SPTN Wilayah II Pulau Handeuleum, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Senin 23 April 2018. Berdasarkan pemeriksaan petugas, bangkai badak jawa atau nama latinnya rhinoceros sondaicus itu ditemukan dalam kondisi masih utuh, bercula dan lengkap.
"Setelah dilakukan proses identifikasi pada bangkai dan pencocokan dengan database badak jawa, dengan ciri khas robekan pada telinga sebelah kiri, diketahui bahwa badak yang mati tersebut bernama Samson (ID: 037.2012), dengan perkiraan umur lebih dari 30 tahun," kata Kepala Balai TN Ujung Kulon Mamat Rahmat dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (26/4/2018).
Selanjutnya, pada Selasa 24 April 2018, Balai TN Ujung Kulon bekerja sama dengan tim dokter hewan Patologi IPB dan WWF Ujung Kulon, melakukan pendokumentasian dan penyelamatan cula serta bangkai agar tidak terbawa arus. "Pada pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya luka akibat perburuan," ujarnya.
Selanjutnya tim gabungan melakukan nekropsi dan pengambilan sampel (usus, otot jantung dan hati), untuk mengetahui penyebab kematian. Berdasarkan laporan sementara hasil nekropsi terhadap bangkai badak jawa tersebut diperkirakan kematian kurang lebih 3 hari dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya penyakit infeksi dengan pathogen yang bersifat akut.
"Setelah dilakukan proses identifikasi pada bangkai dan pencocokan dengan database badak jawa, dengan ciri khas robekan pada telinga sebelah kiri, diketahui bahwa badak yang mati tersebut bernama Samson (ID: 037.2012), dengan perkiraan umur lebih dari 30 tahun," kata Kepala Balai TN Ujung Kulon Mamat Rahmat dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (26/4/2018).
Selanjutnya, pada Selasa 24 April 2018, Balai TN Ujung Kulon bekerja sama dengan tim dokter hewan Patologi IPB dan WWF Ujung Kulon, melakukan pendokumentasian dan penyelamatan cula serta bangkai agar tidak terbawa arus. "Pada pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya luka akibat perburuan," ujarnya.
Selanjutnya tim gabungan melakukan nekropsi dan pengambilan sampel (usus, otot jantung dan hati), untuk mengetahui penyebab kematian. Berdasarkan laporan sementara hasil nekropsi terhadap bangkai badak jawa tersebut diperkirakan kematian kurang lebih 3 hari dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya penyakit infeksi dengan pathogen yang bersifat akut.
(wib)