Awasi Pilgub Jabar, Bawaslu Libatkan Ribuan Mahasiswa
A
A
A
BANDUNG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat (Jabar) merekrut ribuan mahasiswa dari seluruh kabupaten/kota di Jabar untuk mambantu mengawasi jalannya Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018.
"Sekarang kami sedang membentuk keorganisasian kemahasiswaan tersebut, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh Jabar," ungkap Ketua Bawaslu Jabar, Harminus Koto di sela-sela Rapat Koordinasi Pembentukan Gerakan Mahasiswa Pengawas Pemilu di Hotel Ibis Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (23/4/2018) malam.
Nantinya, lanjut Harminus, para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus masing-masing, akan berpartisipasi mengawasi proses pemilihan hingga ke tempat pemungutan suara (TPS). Mereka berfungsi sebagai pengawas partisipatif yang akan menggerakkan pengawasan di seluruh kabupaten/kota di Jabar.
"Bagaimana mengawasi proses pemilu dan bagaimana kalau ada temuan atau pelanggaran, mereka bisa melaporkan ke panwas (panitia pengawas) yang ada di daerahnya," jelasnya.
Lebih jauh Harminus mengatakan, pelibatan mahasiswa bertujuan untuk mengoptimalkan pengawasan, termasuk mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Pilgub Jabar 2018. Apalagi jumlah TPS di Jabar mencapai sekitar 95.000 TPS. Setiap TPS hanya dipantau seorang pengawas dan tiga petugas pemilihan dari kecamatan.
"Mahasiswa memegang peran sekaligus kunci penting dalam membantu pengawasan pemilihan. Kita harapkan dapat membantu petugas di lapangan, mengingat besarnya jumlah TPS di Pilgub Jabar," ujarnya.
Keterlibatan mahasiswa dalam mengawasi lini paling depan itu diharapkan bisa dimaksimalkan, sehingga Pilgub Jabar 2018 berlangsung aman dan lancar tanpa diwarnai kecurangan. Dia menambahkan, keterlibatan mahasiswa diproyeksikan tidak hanya sebatas mengawasi jalannya Pilgub Jabar 2018, namun juga agenda politik yang lebih besar lainnya, yakni Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Kepala Sekretariat Bawaslu Jabar Eliazar Barus menambahkan, pelibatan mahasiswa merupakan tindak lanjut dari Gerakan Sejuta Relawan Mahasiswa yang dicanangkan beberapa waktu lalu. Menurut dia, peran aktif masyarakat, termasuk mahasiswa sangat dibutuhkan di tengah keterbatasan jumlah personel pengawas.
"Bukan hanya untuk memilih, tetapi juga mengawasinya. Sebab, orang yang ikut memilih belum tentu mengawasi. Tapi, kalau orang yang mengawasi, kecenderungannya pasti memilih," katanya.
"Sekarang kami sedang membentuk keorganisasian kemahasiswaan tersebut, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh Jabar," ungkap Ketua Bawaslu Jabar, Harminus Koto di sela-sela Rapat Koordinasi Pembentukan Gerakan Mahasiswa Pengawas Pemilu di Hotel Ibis Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (23/4/2018) malam.
Nantinya, lanjut Harminus, para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus masing-masing, akan berpartisipasi mengawasi proses pemilihan hingga ke tempat pemungutan suara (TPS). Mereka berfungsi sebagai pengawas partisipatif yang akan menggerakkan pengawasan di seluruh kabupaten/kota di Jabar.
"Bagaimana mengawasi proses pemilu dan bagaimana kalau ada temuan atau pelanggaran, mereka bisa melaporkan ke panwas (panitia pengawas) yang ada di daerahnya," jelasnya.
Lebih jauh Harminus mengatakan, pelibatan mahasiswa bertujuan untuk mengoptimalkan pengawasan, termasuk mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Pilgub Jabar 2018. Apalagi jumlah TPS di Jabar mencapai sekitar 95.000 TPS. Setiap TPS hanya dipantau seorang pengawas dan tiga petugas pemilihan dari kecamatan.
"Mahasiswa memegang peran sekaligus kunci penting dalam membantu pengawasan pemilihan. Kita harapkan dapat membantu petugas di lapangan, mengingat besarnya jumlah TPS di Pilgub Jabar," ujarnya.
Keterlibatan mahasiswa dalam mengawasi lini paling depan itu diharapkan bisa dimaksimalkan, sehingga Pilgub Jabar 2018 berlangsung aman dan lancar tanpa diwarnai kecurangan. Dia menambahkan, keterlibatan mahasiswa diproyeksikan tidak hanya sebatas mengawasi jalannya Pilgub Jabar 2018, namun juga agenda politik yang lebih besar lainnya, yakni Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Kepala Sekretariat Bawaslu Jabar Eliazar Barus menambahkan, pelibatan mahasiswa merupakan tindak lanjut dari Gerakan Sejuta Relawan Mahasiswa yang dicanangkan beberapa waktu lalu. Menurut dia, peran aktif masyarakat, termasuk mahasiswa sangat dibutuhkan di tengah keterbatasan jumlah personel pengawas.
"Bukan hanya untuk memilih, tetapi juga mengawasinya. Sebab, orang yang ikut memilih belum tentu mengawasi. Tapi, kalau orang yang mengawasi, kecenderungannya pasti memilih," katanya.
(wib)