Hilang 20 Hari, Warga Miomaffo Ditemukan Tinggal Rangka
A
A
A
KEFAMENANU - Sempat dikabarkan hilang sejak 20 hari lalu, Blandina Kolmusu (66) akhirnya ditemukan tinggal tengkorak oleh keluarganya di hutan dekat Kampung Temkuna, Desa Fatunisuan, Kecamatan Miomaffo Barat, TTU, NTT.
Pihak keluarga akhirnya melaporkan penemuan kerangka manusia itu di Polsek Miomaffo Barat, sejumlah anggota Polsek setempat pun akhirnya mendatangi lokasi penemuan dan melakukan olah TKP.
Polisi hanya menemukan bukti di 9 titik berbeda tak jauh dari lokasi penemuan, di antaranya pakaian dalam wanita, baju, rok selimut dan juga gumpalan rambut korban serta kerangka.
Roy Saetban, (41), anak kandung korban menceritakan ibu kandungnya mengalami gangguan jiwa sejak tahun 1982, korban pun kerap meninggalkan rumah tanpa diketahui, sebelumnya korban pernah menghilang ke arah hutan namun kemudian keluarga mencari dan menemukannya.
"Kali ini korban meninggalkan rumah pada tanggal 27 Maret 2018, dan kita temukan di hutan sudah tinggal rangka. Kita kenal pakaian yang digunakan sebelum menghilang," ungkap Roy Saetban, saat mmberikan keterangan kepada polisi, Rabu (18/04/2018).
Saat ditemukan, kondisi kerangka korban tidak utuh, kuat dugaan dimakan oleh ternak, sebab di lokasi temuan kerangka korban merupakan tempat warga melepas ternak sapi di sana.
Kini tulang belulang korban dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan, pihak keluarga juga enggan membuat laporan polisi atau mempersoalkan kematian korban karena mereka telah ikhlas atas meninggalnya korban.
Pihak keluarga akhirnya melaporkan penemuan kerangka manusia itu di Polsek Miomaffo Barat, sejumlah anggota Polsek setempat pun akhirnya mendatangi lokasi penemuan dan melakukan olah TKP.
Polisi hanya menemukan bukti di 9 titik berbeda tak jauh dari lokasi penemuan, di antaranya pakaian dalam wanita, baju, rok selimut dan juga gumpalan rambut korban serta kerangka.
Roy Saetban, (41), anak kandung korban menceritakan ibu kandungnya mengalami gangguan jiwa sejak tahun 1982, korban pun kerap meninggalkan rumah tanpa diketahui, sebelumnya korban pernah menghilang ke arah hutan namun kemudian keluarga mencari dan menemukannya.
"Kali ini korban meninggalkan rumah pada tanggal 27 Maret 2018, dan kita temukan di hutan sudah tinggal rangka. Kita kenal pakaian yang digunakan sebelum menghilang," ungkap Roy Saetban, saat mmberikan keterangan kepada polisi, Rabu (18/04/2018).
Saat ditemukan, kondisi kerangka korban tidak utuh, kuat dugaan dimakan oleh ternak, sebab di lokasi temuan kerangka korban merupakan tempat warga melepas ternak sapi di sana.
Kini tulang belulang korban dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan, pihak keluarga juga enggan membuat laporan polisi atau mempersoalkan kematian korban karena mereka telah ikhlas atas meninggalnya korban.
(nag)