Pasar Pagi Kaliwungu Belum Dibangun, Pedagang Tidak Ditarik Retribusi
A
A
A
KENDAL - Bupati Kendal Mirna Annisa menanggapi keluhan pedagang Pasar Pagi Kaliwungu dengan membebaskan retribusi selama belum ada pembangunan pasar.
"Saya meminta terkait rehab Pasar Pagi Kaliwungu tidak ditunggangi oleh pihak lain. Saya akan memberikan dispensasi selama proses rehab pembangunan Pasar Pagi Kaliwungu dengan tidak menarik retribusi kepada pedagang," jelasnya saat menemui pedagang Pasar Pagi Kaliwungu di Gedung DPRD Kendal, Kamis (12/4/2018) sore.
Mirna menambahkan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan di awal anggaran agar tidak berjalan lamban. Pemkab Kendal juga sudah mengajukan anggaran bencana karena anggaran daerah terbatas
"Yang jelas kalau pedagang ingin membantu, Pemkab mengucapkan terima kasih. Terpenting lagi anggaran pembangunan harus dikawal agar tidak terlewat."
Ketua DPRD Kendal Prapto Utono mengatakan, kalau pemerintah menarik restribusi harus memberi pelayanan yang baik kepada pedagang. "Kalau ada kenaikan retribusi agar dijelaskan alasannya. Sedangkan untuk penghapusan aset, sudah sejauh mana tindak lanjutnya," ujar Prapto.
Kepala Disperindag Sukron Samsulhadi mengatakan sudah melakukan upaya dan disepakati untuk relokasi, namun pedagang tidak mau menempati lokasi sementara.
"Kita juga sudah membuat surat ke gubernur mengajukan bantuan Provinsi dan Pusat untuk penganggaran pembangunan kembali pasar. Proposal ke Kementerian sebesar Rp100 miliar sudah disampaikan namun sampai saat ini belum ada realisasi dari pusat," katanya.
Disperindag mengaku tahun ini tidak meng-cover anggaran karena khawatir anggaran dari Pusat turun.
Sebelumnya ratusan pedagang Pasar Pagi Kaliwungu melakukan aksi di depan Kantor Bupati Kendal untuk meminta kejelasan kapan pasar yang terbakar Agustus 2017 akan dibangun lagi.
"Pedagang meminta diberi tempat yang layak dan bila pemerintah tidak ada ketegasan pedagang siap swadaya membangun sendiri," ujar kordinator pedagang H Mas'ud. (Baca Juga: Pedagang Pasar Pagi Kaliwungu Unjuk Rasa di Kantor Bupati Kendal(zik)
"Saya meminta terkait rehab Pasar Pagi Kaliwungu tidak ditunggangi oleh pihak lain. Saya akan memberikan dispensasi selama proses rehab pembangunan Pasar Pagi Kaliwungu dengan tidak menarik retribusi kepada pedagang," jelasnya saat menemui pedagang Pasar Pagi Kaliwungu di Gedung DPRD Kendal, Kamis (12/4/2018) sore.
Mirna menambahkan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan di awal anggaran agar tidak berjalan lamban. Pemkab Kendal juga sudah mengajukan anggaran bencana karena anggaran daerah terbatas
"Yang jelas kalau pedagang ingin membantu, Pemkab mengucapkan terima kasih. Terpenting lagi anggaran pembangunan harus dikawal agar tidak terlewat."
Ketua DPRD Kendal Prapto Utono mengatakan, kalau pemerintah menarik restribusi harus memberi pelayanan yang baik kepada pedagang. "Kalau ada kenaikan retribusi agar dijelaskan alasannya. Sedangkan untuk penghapusan aset, sudah sejauh mana tindak lanjutnya," ujar Prapto.
Kepala Disperindag Sukron Samsulhadi mengatakan sudah melakukan upaya dan disepakati untuk relokasi, namun pedagang tidak mau menempati lokasi sementara.
"Kita juga sudah membuat surat ke gubernur mengajukan bantuan Provinsi dan Pusat untuk penganggaran pembangunan kembali pasar. Proposal ke Kementerian sebesar Rp100 miliar sudah disampaikan namun sampai saat ini belum ada realisasi dari pusat," katanya.
Disperindag mengaku tahun ini tidak meng-cover anggaran karena khawatir anggaran dari Pusat turun.
Sebelumnya ratusan pedagang Pasar Pagi Kaliwungu melakukan aksi di depan Kantor Bupati Kendal untuk meminta kejelasan kapan pasar yang terbakar Agustus 2017 akan dibangun lagi.
"Pedagang meminta diberi tempat yang layak dan bila pemerintah tidak ada ketegasan pedagang siap swadaya membangun sendiri," ujar kordinator pedagang H Mas'ud. (Baca Juga: Pedagang Pasar Pagi Kaliwungu Unjuk Rasa di Kantor Bupati Kendal(zik)