Korban Kian Banyak, Aher Minta Warga Stop Minum Miras
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengaku prihatin mendapati kabar puluhan nyawa melayang akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan.
Seakan tak percaya, Gubernur yang akrab disapa Aher itu mempertanyakan mengapa masih saja ada yang menenggak miras oplosan. Terlebih, miras jelas-jelas dilarang agama karena membahayakan.
"Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Beberapa kali terjadi, tapi kok masih saja kejadian lagi,” ungkap Aher di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Senin (9/4/2018).
Diketahui, puluhan warga Cicalengka, Kabupaten Bandung, harus meregang nyawa diduga akibat pesta miras oplosan. Kabar terakhir menyebutkan, 21 orang tewas. Bahkan, peristiwa serupa juga terjadi di Sekejati, Kota Bandung yang menewaskan tiga orang dan Sukabumi lima orang.
Aher meminta masyarakat Jabar berhenti meminum miras. Sebab, kata Aher, sesuatu yang dilarang agama, dipastikan berbahaya bagi manusia. Dia pun mengimbau para orang tua untuk senantiasa melakukan pengawasan kepada anak-anaknya, terutama anak-anak usia remaja.
“Peran ketahanan keluarga di sini sangatlah penting. Saya minta supaya orang tua menaruh perhatian yang lebih intens pada anak-anaknya. Bukan tidak mungkin pesta miras oplosan ini terjadi karena ajakan teman. Menurut keterangan polisi, para korban kan saling kenal,” tuturnya.
Selain keluarga, Aher pun meminta masyarakat lebih berperan dalam menjaga akhlak para pemuda. Menurut Aher, kontrol sosial sangatlah penting untuk mencegah berbagai potensi perilaku yang menyimpang.
“Jangan pernah biarkan mereka melakukan tindakan yang melenceng. Setiap kali melenceng, langsung ditegur dan dicegah. Sekali dibiarkan akan keterusan mereka, sehingga merugikan masyarakat," pungkas Aher.
Seakan tak percaya, Gubernur yang akrab disapa Aher itu mempertanyakan mengapa masih saja ada yang menenggak miras oplosan. Terlebih, miras jelas-jelas dilarang agama karena membahayakan.
"Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Beberapa kali terjadi, tapi kok masih saja kejadian lagi,” ungkap Aher di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Senin (9/4/2018).
Diketahui, puluhan warga Cicalengka, Kabupaten Bandung, harus meregang nyawa diduga akibat pesta miras oplosan. Kabar terakhir menyebutkan, 21 orang tewas. Bahkan, peristiwa serupa juga terjadi di Sekejati, Kota Bandung yang menewaskan tiga orang dan Sukabumi lima orang.
Aher meminta masyarakat Jabar berhenti meminum miras. Sebab, kata Aher, sesuatu yang dilarang agama, dipastikan berbahaya bagi manusia. Dia pun mengimbau para orang tua untuk senantiasa melakukan pengawasan kepada anak-anaknya, terutama anak-anak usia remaja.
“Peran ketahanan keluarga di sini sangatlah penting. Saya minta supaya orang tua menaruh perhatian yang lebih intens pada anak-anaknya. Bukan tidak mungkin pesta miras oplosan ini terjadi karena ajakan teman. Menurut keterangan polisi, para korban kan saling kenal,” tuturnya.
Selain keluarga, Aher pun meminta masyarakat lebih berperan dalam menjaga akhlak para pemuda. Menurut Aher, kontrol sosial sangatlah penting untuk mencegah berbagai potensi perilaku yang menyimpang.
“Jangan pernah biarkan mereka melakukan tindakan yang melenceng. Setiap kali melenceng, langsung ditegur dan dicegah. Sekali dibiarkan akan keterusan mereka, sehingga merugikan masyarakat," pungkas Aher.
(rhs)