Warga dan Preman Bentrok di Taman Nasional Teso Nilo, 3 Orang Diamankan
A
A
A
PELALAWAN - Pihak kepolisian mengamankan tiga orang terkait kurusuhan di Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau. Dalam bentrokan ini pihak yang diamankan adalah dari kelompok 'preman'.
Kapolsek Ukui AKP Amriadi mengatakan tiga orang yang diamankan itu adalah dari kelompok Iwan Ginting. Saat ini mereka diserahkan ke Polres Pelalawan. Namun petugas belum bersedia memberikan identitasnya. "Tiga orang sudah kita amankan. Kasusnya ditangani oleh Polres Pelalawan," kata AKP Amri, Jumat (6/4/2018).
Kapolsek mengatakan, berdasarkan keterangan saksi di lapangan bahwa Iwan Ginting dan kelompoknya melakukan pengutipan uang di palang pintu masuk atau ampang-ampang Dusun Toro Jaya, Desa Lubuk Kembang Bungo, Kecamatan Ukui.
Keterangan warga, bahwa Iwan Cs merupakan preman yang sering melakukan intimidasi kepada warga di Dusun Toro Jaya. Dia dan kelompok Iwan Cs ini yang melakukan pengutipan uang sawit warga sebesar Rp50 perkilogramnya.
Dalam sehari sawit warga yang keluar mencapai 250 ton perhari. Artinya para preman ini bisa mengutip uang dari warga sebesar Rp 12.500.000 perhari dan sebulannya mereka mendapatkan ke untungan Rp375 juta.
"Awalnya kita setuju dengan pengutipan uang itu, karena Iwan Ginting Cs ini akan menggunakan uang itu untuk perbaikan jalan di sini. Namun sampai sekarang sudah tidak ada, jalan tidak pernah diperbaiki," ucap Abdul Keman tokoh masyarakat Dusun Toro Jaya .
Pengutipan uang pengamanan sawit dilakukan Iwan CS ini sudah berlangsung selama tiga bulan. Jadi uang yang terkumpulkan kelompok Iwan CS sekitar 1,25 miliar.
"Yang buat kita marah, kelompok Iwan CS ini juga melakukan penganiayaan warga, melakukan pengerusakan rumah warga. Mereka juga merebut paksa lahan warga kita," ucapnya.
Karena warga kesal, maka pada 3 April 2018, ribuan warga yang dilengkapi senjata tajam menyerbu kelompok Iwan CS yang saat itu bermarkas di ampang- ampang. Karena serbuan warga kelompok preman ini kalang kabut. Warga pun membakar pos penjagaan atau ampang-ampang itu.
Tidak hanya itu warga juga membakar rumah Iwan beserta motor dan mobilnya. "Sebenarnya Iwan dan kelompoknya itu berasal dari luar daerah kami. Mereka itu preman yang datang kemari dan membuat keributan," imbuhnya.
Dusun Toro Jaya merupakan daerah yang masuk kawasan Taman Nasional Teso Nilo. Daerah yang diperuntukkan untuk habitat Gajah Sumatera saat ini banyak dicaplok. Sebagian besar kawanan konservasi itu sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit dan perkampungan. Taman Nasional Teso Nilo memiliki luas 83 ribu dan sebagian besar sudah dikapling kapling dengan oknum pejabat dan cukong.
Kapolsek Ukui AKP Amriadi mengatakan tiga orang yang diamankan itu adalah dari kelompok Iwan Ginting. Saat ini mereka diserahkan ke Polres Pelalawan. Namun petugas belum bersedia memberikan identitasnya. "Tiga orang sudah kita amankan. Kasusnya ditangani oleh Polres Pelalawan," kata AKP Amri, Jumat (6/4/2018).
Kapolsek mengatakan, berdasarkan keterangan saksi di lapangan bahwa Iwan Ginting dan kelompoknya melakukan pengutipan uang di palang pintu masuk atau ampang-ampang Dusun Toro Jaya, Desa Lubuk Kembang Bungo, Kecamatan Ukui.
Keterangan warga, bahwa Iwan Cs merupakan preman yang sering melakukan intimidasi kepada warga di Dusun Toro Jaya. Dia dan kelompok Iwan Cs ini yang melakukan pengutipan uang sawit warga sebesar Rp50 perkilogramnya.
Dalam sehari sawit warga yang keluar mencapai 250 ton perhari. Artinya para preman ini bisa mengutip uang dari warga sebesar Rp 12.500.000 perhari dan sebulannya mereka mendapatkan ke untungan Rp375 juta.
"Awalnya kita setuju dengan pengutipan uang itu, karena Iwan Ginting Cs ini akan menggunakan uang itu untuk perbaikan jalan di sini. Namun sampai sekarang sudah tidak ada, jalan tidak pernah diperbaiki," ucap Abdul Keman tokoh masyarakat Dusun Toro Jaya .
Pengutipan uang pengamanan sawit dilakukan Iwan CS ini sudah berlangsung selama tiga bulan. Jadi uang yang terkumpulkan kelompok Iwan CS sekitar 1,25 miliar.
"Yang buat kita marah, kelompok Iwan CS ini juga melakukan penganiayaan warga, melakukan pengerusakan rumah warga. Mereka juga merebut paksa lahan warga kita," ucapnya.
Karena warga kesal, maka pada 3 April 2018, ribuan warga yang dilengkapi senjata tajam menyerbu kelompok Iwan CS yang saat itu bermarkas di ampang- ampang. Karena serbuan warga kelompok preman ini kalang kabut. Warga pun membakar pos penjagaan atau ampang-ampang itu.
Tidak hanya itu warga juga membakar rumah Iwan beserta motor dan mobilnya. "Sebenarnya Iwan dan kelompoknya itu berasal dari luar daerah kami. Mereka itu preman yang datang kemari dan membuat keributan," imbuhnya.
Dusun Toro Jaya merupakan daerah yang masuk kawasan Taman Nasional Teso Nilo. Daerah yang diperuntukkan untuk habitat Gajah Sumatera saat ini banyak dicaplok. Sebagian besar kawanan konservasi itu sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit dan perkampungan. Taman Nasional Teso Nilo memiliki luas 83 ribu dan sebagian besar sudah dikapling kapling dengan oknum pejabat dan cukong.
(nag)