3 Warga Tanjung Pinang Meninggal Karena AIDS
A
A
A
TANJUNG PINANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau mencatat tiga warga Tanjung Pinang telah meninggal dunia kerena mengindap penyakit AIDS. Sebanyak 25 orang positif pengindap HIV dan 11 orang pengindap AIDS ditemukan sepanjang 2018 di Tannung Pinang.
Jumlah ini sedikit menurun dibanding periode yang sama tahun 2017, yaitu 28 orang pengidap positif HIV, 17 penderita AIDS dan 12 orang meninggal dunia.
"Sepanjang tahun ini sudah tiga orang meninggal gara-gara penyakit HIV/AIDS. Dua di antara 25 pengidap HIV yang ditemukan merupakan ibu yang sedang hamil," kata Kepala Dinkes Tanjung Pinang Rustam, Kamis (4/4/2018).
Dia menjelaskan, angka pengidap HIV selama periode Januari-Maret 2018 tersebut diperoleh dari 1.810 warga yang mengikuti konseling dan testing sukarela, sebanyak 846 di antaranya merupakan ibu hamil. "Pengidap HIV positif tahun 2018 sebanyak 17 orang berjenis kelamin laki laki dan 8 orang berjenis kelamin perempuan," kata dia.
Lanjut, kata Rustam, dilihat dari faktor resikonya, maka dua orang merupakan wanita pekerja seks, lima orang lelaki seks sesama lelaki, lima orang pasangan suami istri, 10 orang lelaki resiko tinggi, dua orang ibu hamil dan satu anak balita.
Rincian umurnya, satu orang berumur di bawah empat tahun, dua orang berusia 15-24 tahun, 21 orang berusia 25-49 tahun dan, satu orang berusia di atas 50 tahun.
"Melihat peta distribusi pengidap HIV berdasarkan faktor resiko tersebut maka terlihat bahwa penularan melalui hubungan seks merupakan penyebab dominan kejadian HIV di Kota Tanjungpinang," kata dia.
Dia mengimbau seluruh masyarakat untuk mengakses layanan sedini mungkin agar diketahui statusnya positif atau negatif. Terutama bagi yang sadar pernah memiliki riwayat perilaku beresiko. "Bagi ibu yang sedang hamil, test HIV ini sangat penting untuk memulai terapi ARV bila positif, agar bayi yang dilahirkannya nanti terhindar dari penularan HIV," ujar Rustam.
Dia mengatakan, penyakit menular ini banyak menjangkit masyarakat karena sering melakukan hubungan seks di luar nikah dan mengkonsumsi narkoba. Menurut dia, jika penyakit ini sudah menjangkit tubuh penderita (masyarakat) tidak akan bisa disembuhkan lagi.
Untuk menghindari penyakit HIV/AIDS, dia mengajak masyarakat supaya berani menolak seks di luar pernikahan, harus berani menghindari narkoba, harus berani melakukan skrining dini. "Terpenting harus berani berperilaku hidup sehat," tutup Rustam.
Jumlah ini sedikit menurun dibanding periode yang sama tahun 2017, yaitu 28 orang pengidap positif HIV, 17 penderita AIDS dan 12 orang meninggal dunia.
"Sepanjang tahun ini sudah tiga orang meninggal gara-gara penyakit HIV/AIDS. Dua di antara 25 pengidap HIV yang ditemukan merupakan ibu yang sedang hamil," kata Kepala Dinkes Tanjung Pinang Rustam, Kamis (4/4/2018).
Dia menjelaskan, angka pengidap HIV selama periode Januari-Maret 2018 tersebut diperoleh dari 1.810 warga yang mengikuti konseling dan testing sukarela, sebanyak 846 di antaranya merupakan ibu hamil. "Pengidap HIV positif tahun 2018 sebanyak 17 orang berjenis kelamin laki laki dan 8 orang berjenis kelamin perempuan," kata dia.
Lanjut, kata Rustam, dilihat dari faktor resikonya, maka dua orang merupakan wanita pekerja seks, lima orang lelaki seks sesama lelaki, lima orang pasangan suami istri, 10 orang lelaki resiko tinggi, dua orang ibu hamil dan satu anak balita.
Rincian umurnya, satu orang berumur di bawah empat tahun, dua orang berusia 15-24 tahun, 21 orang berusia 25-49 tahun dan, satu orang berusia di atas 50 tahun.
"Melihat peta distribusi pengidap HIV berdasarkan faktor resiko tersebut maka terlihat bahwa penularan melalui hubungan seks merupakan penyebab dominan kejadian HIV di Kota Tanjungpinang," kata dia.
Dia mengimbau seluruh masyarakat untuk mengakses layanan sedini mungkin agar diketahui statusnya positif atau negatif. Terutama bagi yang sadar pernah memiliki riwayat perilaku beresiko. "Bagi ibu yang sedang hamil, test HIV ini sangat penting untuk memulai terapi ARV bila positif, agar bayi yang dilahirkannya nanti terhindar dari penularan HIV," ujar Rustam.
Dia mengatakan, penyakit menular ini banyak menjangkit masyarakat karena sering melakukan hubungan seks di luar nikah dan mengkonsumsi narkoba. Menurut dia, jika penyakit ini sudah menjangkit tubuh penderita (masyarakat) tidak akan bisa disembuhkan lagi.
Untuk menghindari penyakit HIV/AIDS, dia mengajak masyarakat supaya berani menolak seks di luar pernikahan, harus berani menghindari narkoba, harus berani melakukan skrining dini. "Terpenting harus berani berperilaku hidup sehat," tutup Rustam.
(rhs)