Brimob Dikerahkan Cari 5 Orang yang Hilang di Hutan Pegunungan Poso
A
A
A
POSO - Satu Peleton Brimob dari Satuan Tugas Operasi Tinombala dikerahkan untuk membantu upaya pencarian terhadap lima warga Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Poso, Sulawesi Tengah, yang dilaporkan hilang di hutan pegunungan Rano-Rano. Kelima orang itu hilang saat mencari damar.
Kapolres Poso Bogiek Sugiyarto yang dikonfirmasi mengatakan, lima warga yang hilang itu itu adalah Leonar Geso, Nikson Geso, Yoel Losong, Karni Farno, dan Juan Tudai. Kelima pencari damar itu sudah tidak pernah kembali ke pondok yang dibuat pertama kali saat mereka memasuki hutan pada Minggu (25/3/2018).
"Ada tujuh orang yang sebelumnya masuk ke hutan untuk mencari Damar, namun sejak Selasa (27/3) lima di antaranya tidak lagi kembali ke pondok tersebut," kata Bogiek Sugiyarto, Minggu (1/4/2018).
"Pada Sabtu kemarin, satu peleton Brimob dari Satgas Tinombala telah dikirim untuk membantu upaya pencarian tersebut," lanjut Bogiek.
Wilayah Gunung Rano-Rano di Kecamatan Lore Timur merupakan lokasi yang sejak tahun 2016 berada dalam wilayah Operasi Tinombala yang digelar untuk mencari kelompok teroris. Hingga kini jumlah kelompok itu masih tersisa tujuh orang yang masih dicari dalam Operasi Tinombala.
"Kita doakan sama-sama yang terbaik, semoga mereka hanya tersesat dan bisa segera ditemukan," harap Bogiek.
Camat Lore Timur Jerry Gembu yang dihubungi dari Poso mengatakan, upaya pencarian terhadap kelima warga yang hilang itu sudah dilakukan oleh warga desa setempat sejak Kamis lalu, namun belum membuahkan hasil sehingga kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian yang kemudian turut melakukan pencarian pada Sabtu.
"Hingga Sabtu sore kemarin, upaya pencarian hasilnya masih nihil keberadaan ke lima pencari Damar itu masih belum ditemukan," ungkap Jerry Gembu.
Dampak dari peristiwa ini membuat pemerintah kecamatan setempat telah mengeluarkan imbauan khususnya bagi warga tiga desa yaitu Desa Kalimago, Desa Tamadue, dan Desa Mekarsari untuk sementara waktu tidak masuk mencari rotan atau damar di dalam hutan tersebut, hingga kelima warga yang hilang itu dapat ditemukan keberadaannya.
Kapolres Poso Bogiek Sugiyarto yang dikonfirmasi mengatakan, lima warga yang hilang itu itu adalah Leonar Geso, Nikson Geso, Yoel Losong, Karni Farno, dan Juan Tudai. Kelima pencari damar itu sudah tidak pernah kembali ke pondok yang dibuat pertama kali saat mereka memasuki hutan pada Minggu (25/3/2018).
"Ada tujuh orang yang sebelumnya masuk ke hutan untuk mencari Damar, namun sejak Selasa (27/3) lima di antaranya tidak lagi kembali ke pondok tersebut," kata Bogiek Sugiyarto, Minggu (1/4/2018).
"Pada Sabtu kemarin, satu peleton Brimob dari Satgas Tinombala telah dikirim untuk membantu upaya pencarian tersebut," lanjut Bogiek.
Wilayah Gunung Rano-Rano di Kecamatan Lore Timur merupakan lokasi yang sejak tahun 2016 berada dalam wilayah Operasi Tinombala yang digelar untuk mencari kelompok teroris. Hingga kini jumlah kelompok itu masih tersisa tujuh orang yang masih dicari dalam Operasi Tinombala.
"Kita doakan sama-sama yang terbaik, semoga mereka hanya tersesat dan bisa segera ditemukan," harap Bogiek.
Camat Lore Timur Jerry Gembu yang dihubungi dari Poso mengatakan, upaya pencarian terhadap kelima warga yang hilang itu sudah dilakukan oleh warga desa setempat sejak Kamis lalu, namun belum membuahkan hasil sehingga kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian yang kemudian turut melakukan pencarian pada Sabtu.
"Hingga Sabtu sore kemarin, upaya pencarian hasilnya masih nihil keberadaan ke lima pencari Damar itu masih belum ditemukan," ungkap Jerry Gembu.
Dampak dari peristiwa ini membuat pemerintah kecamatan setempat telah mengeluarkan imbauan khususnya bagi warga tiga desa yaitu Desa Kalimago, Desa Tamadue, dan Desa Mekarsari untuk sementara waktu tidak masuk mencari rotan atau damar di dalam hutan tersebut, hingga kelima warga yang hilang itu dapat ditemukan keberadaannya.
(zik)