Elektabilitas Petahana Gubernur Riau Anjlok
A
A
A
PEKANBARU - Lembaga Survei Poltracking Indonesia melakukan survei terhadap empat pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Dari hasil survei di 12 kabupaten dan kota, pasangan Syamsuar (Bupati Siak - Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution menempati posisi teratas.
Hasil ini setelah Lembaga Survei Poltracking Indonesia wemawancarai sebanyak 800 responden yang tersebar di Provinsi Riau pada 20-25 Febuari 2018 secara acak. Peneliti Senior Poltracking Indonesia, Arya Budi mengatakan, dalam survei dalam survei ini menerjunkan 80 petugas independen dengan margin lebih kurang 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%.
"Dari hasil survei pasangan Syamsuar-Edy Natar mendapatkan 19,2%. Pasangan Firdaus (Wali Kota Pekanbaru)-Rusli Effendi menempati posisi kedua dengan perolehan 12,9%," ucapnya Senin (26/3/2018).
Sementara posisi 3 hasil survei menempatkan pasangan Lukman Edy-Hardianto dengan perolehan 11,6%. Petahana Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman (Suyatno) berada di posisi paling buncit dengan perolehan 10,6%. Sisanya belum menentukan pilihan.
Dia menjelaskan, petugas juga melakukan survei perorangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Petugas menanyakan siapakan Gubernur Riau pilihan Anda. Hasilnya respon menyatakan bahwa Gubernur urut 1 Syamsuar mendapat 21,6% suara atau tetap tertinggi. Sementara Lukman Edy mendapat 17,7%, Firdaus 16%, dan petahana 15,1% sisanya 43,5% tidak menjawab.
Poltracking Indonesia juga melakukan elektabilitas untuk calon wakil gubernur tanpa pasangan. Nama mantan Komandan Korem 031 Wirabima, Edy Natar Nasution menempati posisi tertinggi dengan 14,6% suara disusul Suyatno (Bupati Rohil)12,6%, Hardiyanto 11,2%, Rusli Efendi 8,7%.
"Untuk peluang, semua kandidat masih tetap bersaing. Mengingat Pilkada akan akan digelar pada 27 Juni 2018. Tergantung tim pemanangan juga untuk bekerja keras meyakinkan masyarakat kandidatnya. Selain itu masih banyak juga warga yang belum menentukan pilihannya,” katanya.
Hasil ini setelah Lembaga Survei Poltracking Indonesia wemawancarai sebanyak 800 responden yang tersebar di Provinsi Riau pada 20-25 Febuari 2018 secara acak. Peneliti Senior Poltracking Indonesia, Arya Budi mengatakan, dalam survei dalam survei ini menerjunkan 80 petugas independen dengan margin lebih kurang 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%.
"Dari hasil survei pasangan Syamsuar-Edy Natar mendapatkan 19,2%. Pasangan Firdaus (Wali Kota Pekanbaru)-Rusli Effendi menempati posisi kedua dengan perolehan 12,9%," ucapnya Senin (26/3/2018).
Sementara posisi 3 hasil survei menempatkan pasangan Lukman Edy-Hardianto dengan perolehan 11,6%. Petahana Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman (Suyatno) berada di posisi paling buncit dengan perolehan 10,6%. Sisanya belum menentukan pilihan.
Dia menjelaskan, petugas juga melakukan survei perorangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Petugas menanyakan siapakan Gubernur Riau pilihan Anda. Hasilnya respon menyatakan bahwa Gubernur urut 1 Syamsuar mendapat 21,6% suara atau tetap tertinggi. Sementara Lukman Edy mendapat 17,7%, Firdaus 16%, dan petahana 15,1% sisanya 43,5% tidak menjawab.
Poltracking Indonesia juga melakukan elektabilitas untuk calon wakil gubernur tanpa pasangan. Nama mantan Komandan Korem 031 Wirabima, Edy Natar Nasution menempati posisi tertinggi dengan 14,6% suara disusul Suyatno (Bupati Rohil)12,6%, Hardiyanto 11,2%, Rusli Efendi 8,7%.
"Untuk peluang, semua kandidat masih tetap bersaing. Mengingat Pilkada akan akan digelar pada 27 Juni 2018. Tergantung tim pemanangan juga untuk bekerja keras meyakinkan masyarakat kandidatnya. Selain itu masih banyak juga warga yang belum menentukan pilihannya,” katanya.
(wib)