Kado Indah Alex Noerdin untuk Sumsel
A
A
A
SELAMA satu dasawarsa terakhir, nama Sumatera Selatan (Sumsel) kian bersinar. Namanya semakin berkibar diperhitungkan sebagai salah satu barometer ekonomi di Bumi Andalas. Ini bisa dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif bagus. Pada 2017 lalu, Sumsel mencatatkan pertumbuhan 5,53%, melebihi rata-rata pertumbuhan nasional yang hanya 5,07%.
Kenyataan ini tentu tak bisa dilepaskan dari sosok Alex Noerdin, gubernur yang telah dua kali menjabat di Sumsel. Selama menjabat, tangan dingin dan keberanian Alex sukses mengubah wajah Sumsel. Untuk urusan infrastruktur, misalnya, Sumsel boleh dibilang sudah sejajar dengan DKI Jakarta. Meski begitu, Alex mengaku tak pernah ingin bersaing dengan Jakarta.
"Terus terang saya tidak berlomba dengan Jakarta. Saya berlomba dengan Singapura. Insya Allah empat tahun lagi kami punya monorel. Semuanya ada empat koridor. Tahap pertama dari bandara ke kompleks Jakabaring, tinggal finishing," kata Alex kepada SINDO Weekly pada beberapa waktu lalu.
Keberanian Alex memboyong penyelenggaraan kegiatan olahraga berskala nasional dan internasional patut diacungi jempol. Sebab, dengan cara inilah pintu Sumsel untuk lebih maju dan dikenal terbuka lebar. Pada 2011, Sumsel adalah lokasi penyelenggaraan SEA Games XXVI, pesta olahraga negara-negara di Asia Tenggara. Pada momentum ini, Indonesia sebagai tuan rumah sukses menjadi juara umum dengan raihan 182 medali emas.
Selang dua tahun, Sumsel dipercaya menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) III. Untuk pertama kalinya Indonesia juga menyabet juara umum dengan meraih 36 medali emas, mengungguli 42 negara peserta lain. Setahun kemudian, Sumsel kembali menjadi tuan rumah ASEAN University Games XVII atau pekan olahraga mahasiswa negara-negara ASEAN yang dipusatkan di kompleks Jakabaring Sport City (JSC). Lagi-lagi, Indonesia menjadi juara umum dengan mengumpulkan 66 medali emas.
Lalu bagaimana kesiapan Sumsel menghadapi Asian Games 2018? Dan apa maknanya bagi Alex Noerdin sendiri? Simak laporan selengkapnya dalam Edisi Khusus Government Award Majalah SINDO Weekly No 04-07 Tahun 2018 yang terbit Senin (26/3/2018) hari ini.
Kenyataan ini tentu tak bisa dilepaskan dari sosok Alex Noerdin, gubernur yang telah dua kali menjabat di Sumsel. Selama menjabat, tangan dingin dan keberanian Alex sukses mengubah wajah Sumsel. Untuk urusan infrastruktur, misalnya, Sumsel boleh dibilang sudah sejajar dengan DKI Jakarta. Meski begitu, Alex mengaku tak pernah ingin bersaing dengan Jakarta.
"Terus terang saya tidak berlomba dengan Jakarta. Saya berlomba dengan Singapura. Insya Allah empat tahun lagi kami punya monorel. Semuanya ada empat koridor. Tahap pertama dari bandara ke kompleks Jakabaring, tinggal finishing," kata Alex kepada SINDO Weekly pada beberapa waktu lalu.
Keberanian Alex memboyong penyelenggaraan kegiatan olahraga berskala nasional dan internasional patut diacungi jempol. Sebab, dengan cara inilah pintu Sumsel untuk lebih maju dan dikenal terbuka lebar. Pada 2011, Sumsel adalah lokasi penyelenggaraan SEA Games XXVI, pesta olahraga negara-negara di Asia Tenggara. Pada momentum ini, Indonesia sebagai tuan rumah sukses menjadi juara umum dengan raihan 182 medali emas.
Selang dua tahun, Sumsel dipercaya menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) III. Untuk pertama kalinya Indonesia juga menyabet juara umum dengan meraih 36 medali emas, mengungguli 42 negara peserta lain. Setahun kemudian, Sumsel kembali menjadi tuan rumah ASEAN University Games XVII atau pekan olahraga mahasiswa negara-negara ASEAN yang dipusatkan di kompleks Jakabaring Sport City (JSC). Lagi-lagi, Indonesia menjadi juara umum dengan mengumpulkan 66 medali emas.
Lalu bagaimana kesiapan Sumsel menghadapi Asian Games 2018? Dan apa maknanya bagi Alex Noerdin sendiri? Simak laporan selengkapnya dalam Edisi Khusus Government Award Majalah SINDO Weekly No 04-07 Tahun 2018 yang terbit Senin (26/3/2018) hari ini.
(amm)