Baru Sepekan Bebas, Mulyadi Kembali Harus Mendekam di Penjara

Baru Sepekan Bebas, Mulyadi Kembali Harus Mendekam di Penjara
A
A
A
TANJUNGPINANG - Mulyadi (22), seorang resedivis kasus pencurian kembali mendekam di sel tahanan Polsek Bukit Bestari. Padahal dia baru sepekan menghirup udara bebas setelah keluar dari penjara.
Tidak hanya Mulyadi, polisi juga meringkus temannya Zikri Abdillah (20), residivis kasus penganiayaan ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Polsek) Bukit Bestari dalam kasus pencurian sepeda motor.
Kapolsek Bukit Bestari Kompol Arbaridi Jumhur melalui Kanitreskrim Polsek Bukit Bestari Ipda Haris Baltasar membenarkan penangkapan kedua tersangka. Dia mengatakan, penangkapan kedua tersangka berdasarkan LP-B/09/III/KEPRI/2018/RES TPI/SEK Bestari tanggal 6 Maret atas nama pelapor Varel.
Dijelaskan, kedua pelaku mencuri sepeda motor korban Honda Beat bernopol BP 4420 TO, dari teras rumahnya di Jalan Senayang, No 5, RT02/RW08, Kelurahan Tanjung Ayun, Kecamatan Bukit Bestari. Korban yang mengetahui sepeda motornya, hilang langsung melaporkan ke kantor polisi.
"Kedua tersangka ini lewat di depan rumah korban dan melihat motor itu terparkir dengan terkunci. Keduanya lalu mendorong motor korban," kata Haris di Polsek Bukit Bestari, Rabu (14/3/2018).
Setelah berhasil mencuri sepeda motor itu, kata Haris, kedua tersangka lalu merombak total penampilan sepeda motor untuk mengelabui orang. Kedua tersangka telah menghapus nomor rangka dan mencopot bawaan sepeda motor.
Kedua tersangka belum memiliki kendaraan karena baru keluar penjara. Sementara mereka ini membutuhkan kendaraan, tetapi tidak mampu membelinya. "Mereka mengaku motor itu mau digunakan saja, bukan untuk dijual. Mereka belum ada kerjaan untuk bisa membeli motor," kata Haris.
Di tempat sama, Mulyadi mengakui perbuatannya. Dia mengatakan, sudah kapok masuk penjara karena baru sepekan bebas dan harus kembali lagi ke tempat yang sama. Dia menyesali perbuatanya karena harus menginap lagi di penjara.
Atas kejadian ini dia juga dimarah-marahi oleh keluarganya. Sebab, harus berurusan dengan hukum. "Kapok saya, nggak senang masuk penjara lagi, keluarga juga marah-marah mengetahui saya kembali ditangkap polisi. Saya sangat menyesalinya," pungkasnya Mulyadi.
Tidak hanya Mulyadi, polisi juga meringkus temannya Zikri Abdillah (20), residivis kasus penganiayaan ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Polsek) Bukit Bestari dalam kasus pencurian sepeda motor.
Kapolsek Bukit Bestari Kompol Arbaridi Jumhur melalui Kanitreskrim Polsek Bukit Bestari Ipda Haris Baltasar membenarkan penangkapan kedua tersangka. Dia mengatakan, penangkapan kedua tersangka berdasarkan LP-B/09/III/KEPRI/2018/RES TPI/SEK Bestari tanggal 6 Maret atas nama pelapor Varel.
Dijelaskan, kedua pelaku mencuri sepeda motor korban Honda Beat bernopol BP 4420 TO, dari teras rumahnya di Jalan Senayang, No 5, RT02/RW08, Kelurahan Tanjung Ayun, Kecamatan Bukit Bestari. Korban yang mengetahui sepeda motornya, hilang langsung melaporkan ke kantor polisi.
"Kedua tersangka ini lewat di depan rumah korban dan melihat motor itu terparkir dengan terkunci. Keduanya lalu mendorong motor korban," kata Haris di Polsek Bukit Bestari, Rabu (14/3/2018).
Setelah berhasil mencuri sepeda motor itu, kata Haris, kedua tersangka lalu merombak total penampilan sepeda motor untuk mengelabui orang. Kedua tersangka telah menghapus nomor rangka dan mencopot bawaan sepeda motor.
Kedua tersangka belum memiliki kendaraan karena baru keluar penjara. Sementara mereka ini membutuhkan kendaraan, tetapi tidak mampu membelinya. "Mereka mengaku motor itu mau digunakan saja, bukan untuk dijual. Mereka belum ada kerjaan untuk bisa membeli motor," kata Haris.
Di tempat sama, Mulyadi mengakui perbuatannya. Dia mengatakan, sudah kapok masuk penjara karena baru sepekan bebas dan harus kembali lagi ke tempat yang sama. Dia menyesali perbuatanya karena harus menginap lagi di penjara.
Atas kejadian ini dia juga dimarah-marahi oleh keluarganya. Sebab, harus berurusan dengan hukum. "Kapok saya, nggak senang masuk penjara lagi, keluarga juga marah-marah mengetahui saya kembali ditangkap polisi. Saya sangat menyesalinya," pungkasnya Mulyadi.
(nag)