Kinerja Parpol Pengusung Oke, Sudrajat-Syaikhu Bisa Menangi Pilgub Jabar
A
A
A
TASIKMALAYA - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Asep Maoshul memberikan sinyal dukungan kepada pasangan cagub-cawagub Jawa Barat nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) di ajang Pilgub Jabar 2018.
Lelaki yang juga paman dari cawagub Jabar nomor urut 1 Uu Ruzhanul Ulum itu mengaku telah melakukan analisa mendalam terkait potensi kemenangan dari keempat pasangan cagub-cawagub Jabar yang berkontestasi di ajang pesta demokrasi terbesar di Jabar itu.
"Ketika kita analisa dari beberapa partai dan simpul suara, walaupun jumlah kursi terbesar dimiliki pasangan lain, tetapi kalau dilihat dari suaranya, itu tertinggi di Kang Sudrajat. Ini (Sudrajat-Ahmad Syaikhu) adalah yang paling mungkin bisa dipastikan menang," ungkap Asep saat menerima kunjungan silaturahmi cagub Jabar nomor urut 3 Sudrajat di kediamannya di Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (25/2/2018).
Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PPP itu meyakinkan, hasil analisa tersebut mengacu pada sejumlah indikator yang konkret, realistis, dan wajar. Dia menyebut, salah satu indikator tersebut yakni kinerja partai-partai pengusung pasangan Asyik yang tak perlu diragukan lagi. Terlebih, partai-partai pengusung pasangan cagub-cawagub lainnya cenderung bermasalah, mulai dari loyalitas, legalitas, hingga realitas dukungannya.
"Andaikan ada yang lain, umpamanya selevel atau lebih baik, ari teu menang jeung naon (kalau enggak menang buat apa), sederhana aja. Saya tidak hidup di alam mimpi, saya tidak mau hanya berangan-angan, tapi fakta realitas yang lebih memungkinkan," papar Asep yang juga dikenal sebagai ulama kesohor di kawasan Priangan Timur itu.
Tidak hanya itu, indikator lainnya adalah besarnya potensi suara yang dimiliki parpol pengusung pasangan Asyik. Berdasarkan analisanya saat Pilpres 2014, total dukungan suara Gerindra, PKS, dan PAN mencapai lebih dari 5,6 juta suara dan jika ditambahkan dengan suara PBB dan PPP Dzan Faridz, maka bisa lebih dari 6 juta suara, belum termasuk potensi suara dari swing voters.
"Realistis dari segi suara, kinerja partai, dan calonnya sendiri. Saya meneliti beliau (Sudrajat) dari A sampai Z, contohnya ketika dituding dia bermasalah dengan KPK saat dia jadi Dubes Indonesia di China. Dia balik nantang, bukannya maen ngumpet, tapi datang ke KPK. Ada enggak pejabat yang berani gitu, dia benar-benar jenderal, satria dan sinatria," bebernya.
Sementara itu, cagub Jabar nomor urut 3 Sudrajat mengaku sangat berterima kasih dan bersyukur atas penilaian Asep Moushul kepadanya. Dia pun merasa terhormat dan sangat tersentuh dengan hasil analisa peluang kemenangan pasangan Asyik yang dipaparkan Asep.
"Alhamdulillah, saya ke sini dalam rangka silaturahmi dengan beliau. Rencananya sudah lama, sekarang Allah mengizinkan bertemu dengan beliau, jadi ini persahabatan yang sudah lama dengan beliau," tuturnya.
Pria yang akrab disapa Kang Ajat ini menilai, Asep Maoshul sudah memiliki pandangan dan pemikiran yang sama dengannya. Terlebih, kata Kang Ajat, selama ini dirinya mempercayai analisa Asep Maoshul yang sangat tajam karena berdasarkan fakta-fakta akademik.
"Analisanya tajam dan tidak asal ngomong. Betul-betul secara akademik tidak dapat disanggah. Tidak hanya apa yang disampaikan beliau hari ini, tetapi juga pada peristiwa-peristiwa pilkada sebelumnya," pungkasnya.
Dalam kampanyenya di wilayah Tasikmalaya, selain bersilaturahmi ke Ponpes Miftahul Huda, Sudrajat juga bersilaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Sukahideung Kiai T Fuad Wahab dan Kiai Abdul Basith serta pimpinan Ponpes Sukamanah KH Zaenal Musthopa yang juga Ketua PC Nahdlatul Ulama (BU) Tasikmalaya. Di akhir kunjungannya, Sudrajat bersilaturahmi ke Ponpes Cipasung. Kehadiran Sudrajat ke sejumlah ponpes tersebut disambut hangat warga ponpes.
Lelaki yang juga paman dari cawagub Jabar nomor urut 1 Uu Ruzhanul Ulum itu mengaku telah melakukan analisa mendalam terkait potensi kemenangan dari keempat pasangan cagub-cawagub Jabar yang berkontestasi di ajang pesta demokrasi terbesar di Jabar itu.
"Ketika kita analisa dari beberapa partai dan simpul suara, walaupun jumlah kursi terbesar dimiliki pasangan lain, tetapi kalau dilihat dari suaranya, itu tertinggi di Kang Sudrajat. Ini (Sudrajat-Ahmad Syaikhu) adalah yang paling mungkin bisa dipastikan menang," ungkap Asep saat menerima kunjungan silaturahmi cagub Jabar nomor urut 3 Sudrajat di kediamannya di Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (25/2/2018).
Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PPP itu meyakinkan, hasil analisa tersebut mengacu pada sejumlah indikator yang konkret, realistis, dan wajar. Dia menyebut, salah satu indikator tersebut yakni kinerja partai-partai pengusung pasangan Asyik yang tak perlu diragukan lagi. Terlebih, partai-partai pengusung pasangan cagub-cawagub lainnya cenderung bermasalah, mulai dari loyalitas, legalitas, hingga realitas dukungannya.
"Andaikan ada yang lain, umpamanya selevel atau lebih baik, ari teu menang jeung naon (kalau enggak menang buat apa), sederhana aja. Saya tidak hidup di alam mimpi, saya tidak mau hanya berangan-angan, tapi fakta realitas yang lebih memungkinkan," papar Asep yang juga dikenal sebagai ulama kesohor di kawasan Priangan Timur itu.
Tidak hanya itu, indikator lainnya adalah besarnya potensi suara yang dimiliki parpol pengusung pasangan Asyik. Berdasarkan analisanya saat Pilpres 2014, total dukungan suara Gerindra, PKS, dan PAN mencapai lebih dari 5,6 juta suara dan jika ditambahkan dengan suara PBB dan PPP Dzan Faridz, maka bisa lebih dari 6 juta suara, belum termasuk potensi suara dari swing voters.
"Realistis dari segi suara, kinerja partai, dan calonnya sendiri. Saya meneliti beliau (Sudrajat) dari A sampai Z, contohnya ketika dituding dia bermasalah dengan KPK saat dia jadi Dubes Indonesia di China. Dia balik nantang, bukannya maen ngumpet, tapi datang ke KPK. Ada enggak pejabat yang berani gitu, dia benar-benar jenderal, satria dan sinatria," bebernya.
Sementara itu, cagub Jabar nomor urut 3 Sudrajat mengaku sangat berterima kasih dan bersyukur atas penilaian Asep Moushul kepadanya. Dia pun merasa terhormat dan sangat tersentuh dengan hasil analisa peluang kemenangan pasangan Asyik yang dipaparkan Asep.
"Alhamdulillah, saya ke sini dalam rangka silaturahmi dengan beliau. Rencananya sudah lama, sekarang Allah mengizinkan bertemu dengan beliau, jadi ini persahabatan yang sudah lama dengan beliau," tuturnya.
Pria yang akrab disapa Kang Ajat ini menilai, Asep Maoshul sudah memiliki pandangan dan pemikiran yang sama dengannya. Terlebih, kata Kang Ajat, selama ini dirinya mempercayai analisa Asep Maoshul yang sangat tajam karena berdasarkan fakta-fakta akademik.
"Analisanya tajam dan tidak asal ngomong. Betul-betul secara akademik tidak dapat disanggah. Tidak hanya apa yang disampaikan beliau hari ini, tetapi juga pada peristiwa-peristiwa pilkada sebelumnya," pungkasnya.
Dalam kampanyenya di wilayah Tasikmalaya, selain bersilaturahmi ke Ponpes Miftahul Huda, Sudrajat juga bersilaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Sukahideung Kiai T Fuad Wahab dan Kiai Abdul Basith serta pimpinan Ponpes Sukamanah KH Zaenal Musthopa yang juga Ketua PC Nahdlatul Ulama (BU) Tasikmalaya. Di akhir kunjungannya, Sudrajat bersilaturahmi ke Ponpes Cipasung. Kehadiran Sudrajat ke sejumlah ponpes tersebut disambut hangat warga ponpes.
(zik)