Diguyur Hujan 5 Jam, Banjir Rendam Sejumlah Kawasan di Bandung
A
A
A
BANDUNG - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung dan sekitarnya selama lima jam lebih, sejak pukul 17.30 WIB sampai mulai reda menjelang pukul 22.44 WIB, menyebabkan sejumlah titik kawasan tergenang banjir. Banjir cukup parah merendam kawasan Pagarsih dan Gedebage, Kota Bandung.
Berdasarkan pantauan, di Jalan Rancaekek-Cicalengka yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Garut, ratusan kendaraan terjebak banjir setinggi sekitar 30-50 centimeter (cm). Sejumlah sepeda motor mogok, sehingga pengendara terpaksa mendorong kendaraannya untuk sampai ke lokasi yang tak digenangi banjir.
Sedangkan mobil, truk, bus, dan minibus, baik yang hendak ke Garut maupun sebaliknya ke Cileunyi, Kabupaten Bandung, terpaksa berjalan merayap. Polres Bandung menerjunkan sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) untuk mengatur arus kendaraan di kawasan itu.
Petugas mengimbau kendaraan dari arah Cileunyi menuju Garut, menggunakan jalur alternatif Jatinangor via Simpang Tanjungsari-Cimanggu dan keluar Parakan Muncang dan sebaliknya. Bisa juga bagi yang akan melakukan perjalanan ke Bandung dapat menggunakan jalur alternatif Cicalengka-Cimancung via Jalan Anyar Majalaya-Sapan-Gede Baga atau Jalan Anyar Majalaya-Rancaekek-Cileunyi.
Juru Bicara Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jabar Joshua Banjarnahor mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, selain Pagarsih dan Gedebage, genangan banjir juga melanda kawasan Rancaekek, tepatnya di depan pabrik tekstil PT Kahatex hingga PT Dwi Papuri. Genangan air setinggi 50 centimeter (cm) meredam badan Jalan Rancaekek-Cicalengka.
Akibatnya, ratusan kendaraan terjebak kemacetan. Bahkan tak sedikit sepeda motor yang mengalami mogok. “Banjir juga dilaporkan melanda Kecamatan Majalaya,” kata Joshua.
Joshua mengemukakan, banjir yang terjadi sebagian besar hanya merendam jalan, sehingga hanya menimbulkan kemacetan lalu lintas di beberapa titik. Di kawasan Gedebage yang terdapat cekungan, arus lalu lintas kendaraan dari kedua arah, baik dari arah Cimahi maupun Cibiru tak dapat bergerak karena genangan air cukup tinggi di titik terendah di kawasan itu, yakni perempatan Gedebage.
Kondisi serupa juga di Pagarsih. Air banjir yang merendam kawasan ini akibat luapan Sungai Citepus. Arus air cukup deras lantaran, geografis Pagarsih agak menurun sehingga air meluncur deras.
Banjir juga melanda kawasan Leuwigajah, Kota Cimahi. Banjir di kawasan ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Cigugur yang membelah Kota Cimahi. Akibatnya, arus lalu lintas, baik yang hendak ke Leuwigajah maupun Cimindi stagnan.
“Sampai sejauh ini tidak ada korban akibat banjir, nihil. Begitu juga di Pagarsih, nihil. Sebagian besar yang terendam ini jalan. Jadi dampak yang dirasakan hanya kemacetan lalu lintas. Namun saat ini air mulai surut meski hujan masih turun dalam intensitas sedang,” ujar Joshua.
Meski begitu, tutur dia, Basarnas Jabar telah menugaskan dua tim untuk siaga. Tim ini siap bergerak jika dibutuhkan untuk melakukan evakuasi atau pertolongan. Selain itu, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam (DKPB) Kota Bandung juga menurunkan tim untuk mengatasi banjir ini. Mereka terutama diterjunkan di Pagarsih dan Gedebage.
“Sedangkan Tim Basarnas memantau situasi di Majalaya, Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Kebetulan warga di wilayah ini sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu, sehingga mereka tahu tempat untuk mengungsi. Namun, jika ada situasi yang membutuhkan kehadiran tim Basarnas, kami siap bergerak,” tandas Joshua.
Berdasarkan pantauan, di Jalan Rancaekek-Cicalengka yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Garut, ratusan kendaraan terjebak banjir setinggi sekitar 30-50 centimeter (cm). Sejumlah sepeda motor mogok, sehingga pengendara terpaksa mendorong kendaraannya untuk sampai ke lokasi yang tak digenangi banjir.
Sedangkan mobil, truk, bus, dan minibus, baik yang hendak ke Garut maupun sebaliknya ke Cileunyi, Kabupaten Bandung, terpaksa berjalan merayap. Polres Bandung menerjunkan sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) untuk mengatur arus kendaraan di kawasan itu.
Petugas mengimbau kendaraan dari arah Cileunyi menuju Garut, menggunakan jalur alternatif Jatinangor via Simpang Tanjungsari-Cimanggu dan keluar Parakan Muncang dan sebaliknya. Bisa juga bagi yang akan melakukan perjalanan ke Bandung dapat menggunakan jalur alternatif Cicalengka-Cimancung via Jalan Anyar Majalaya-Sapan-Gede Baga atau Jalan Anyar Majalaya-Rancaekek-Cileunyi.
Juru Bicara Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jabar Joshua Banjarnahor mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, selain Pagarsih dan Gedebage, genangan banjir juga melanda kawasan Rancaekek, tepatnya di depan pabrik tekstil PT Kahatex hingga PT Dwi Papuri. Genangan air setinggi 50 centimeter (cm) meredam badan Jalan Rancaekek-Cicalengka.
Akibatnya, ratusan kendaraan terjebak kemacetan. Bahkan tak sedikit sepeda motor yang mengalami mogok. “Banjir juga dilaporkan melanda Kecamatan Majalaya,” kata Joshua.
Joshua mengemukakan, banjir yang terjadi sebagian besar hanya merendam jalan, sehingga hanya menimbulkan kemacetan lalu lintas di beberapa titik. Di kawasan Gedebage yang terdapat cekungan, arus lalu lintas kendaraan dari kedua arah, baik dari arah Cimahi maupun Cibiru tak dapat bergerak karena genangan air cukup tinggi di titik terendah di kawasan itu, yakni perempatan Gedebage.
Kondisi serupa juga di Pagarsih. Air banjir yang merendam kawasan ini akibat luapan Sungai Citepus. Arus air cukup deras lantaran, geografis Pagarsih agak menurun sehingga air meluncur deras.
Banjir juga melanda kawasan Leuwigajah, Kota Cimahi. Banjir di kawasan ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Cigugur yang membelah Kota Cimahi. Akibatnya, arus lalu lintas, baik yang hendak ke Leuwigajah maupun Cimindi stagnan.
“Sampai sejauh ini tidak ada korban akibat banjir, nihil. Begitu juga di Pagarsih, nihil. Sebagian besar yang terendam ini jalan. Jadi dampak yang dirasakan hanya kemacetan lalu lintas. Namun saat ini air mulai surut meski hujan masih turun dalam intensitas sedang,” ujar Joshua.
Meski begitu, tutur dia, Basarnas Jabar telah menugaskan dua tim untuk siaga. Tim ini siap bergerak jika dibutuhkan untuk melakukan evakuasi atau pertolongan. Selain itu, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam (DKPB) Kota Bandung juga menurunkan tim untuk mengatasi banjir ini. Mereka terutama diterjunkan di Pagarsih dan Gedebage.
“Sedangkan Tim Basarnas memantau situasi di Majalaya, Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Kebetulan warga di wilayah ini sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu, sehingga mereka tahu tempat untuk mengungsi. Namun, jika ada situasi yang membutuhkan kehadiran tim Basarnas, kami siap bergerak,” tandas Joshua.
(wib)