Video Asusila 11 Pelajar SMP di Gunungkidul Coreng Dunia Pendidikan
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kasus tindakan di luar norma kembali mencoreng citra dunia pendidikan. Kali ini, 11 pelajar dengan seragam salah satu SMP di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta berbuat asusila dan direkam dengan handphone (HP).
Dalam video berdurasi waktu 38 detik ini, terlihat dua siswi dan sembilan siswa. Sembilan siswa itu memegang payudara dua siswi. Ironisnya, kedua siswi justru tertawa dengan aksi tersebut.
Tama, salah satu warga di Wonosari mengatakan, dia pertama kali melihat video tersebut dari handphone milik temannya. Dia pun mengaku kaget dengan adegan nekat siswa yang masih duduk di bangku SMP tersebut.
"Awalnya saya ndak percaya, Namun ternyata benar, adegan siswa SMP di Gunungkidul," ucapnya kepada wartawan, Selasa (20/2/2018).
Dari penelusuran yang dilakukan diketahui, 11 siswa tersebut merupakan siswa SMP negeri di Kecamatan Playen. Pihak sekolah pun sudah mengakui adanya video asusila yang dilakukan para siswanya tersebut.
"Kita akui memang semua siswa kami, kelas IX, dan kami sudah lakukan pembinaan kepada mereka," ucap Kepala Sekolah, Mur.
Kepada pihak sekolah, para siswa mengaku membuat video tersebut di ruang kelas saat masa pergantian jam pelajaran. Para siswa sendiri bisa leluasa melakukan tindakan tersebut lantaran saat itu kelas dalam keadaan kosong dan belum ada guru yang masuk ke kelas.
Para siswa, kata dia, sebenarnya telah diarahkan ke ruang perpustakaan untuk melanjutkan pelajaran. "Namun justru para siswa dan siswi itu tetap berdiam di dalam kelas dan merekam aksi asusila," ujarnya.
Dia mengakui, menyebarnya video asusila ini menjadi tamparan keras bagi jajarannya dan akan menjadi bahan evaluasi. Ke depan, pihaknya akan terus meningkatkan razia telepon seluler di kalangan siswa dan melarang para siswa membawa handphone ke sekolah.
"Bagi yang masih nekat, handphone akan kami sita dan baru dikembalikan saat lulus nanti. Ini menjadi antisipasi kami," pungkasnya.
Dalam video berdurasi waktu 38 detik ini, terlihat dua siswi dan sembilan siswa. Sembilan siswa itu memegang payudara dua siswi. Ironisnya, kedua siswi justru tertawa dengan aksi tersebut.
Tama, salah satu warga di Wonosari mengatakan, dia pertama kali melihat video tersebut dari handphone milik temannya. Dia pun mengaku kaget dengan adegan nekat siswa yang masih duduk di bangku SMP tersebut.
"Awalnya saya ndak percaya, Namun ternyata benar, adegan siswa SMP di Gunungkidul," ucapnya kepada wartawan, Selasa (20/2/2018).
Dari penelusuran yang dilakukan diketahui, 11 siswa tersebut merupakan siswa SMP negeri di Kecamatan Playen. Pihak sekolah pun sudah mengakui adanya video asusila yang dilakukan para siswanya tersebut.
"Kita akui memang semua siswa kami, kelas IX, dan kami sudah lakukan pembinaan kepada mereka," ucap Kepala Sekolah, Mur.
Kepada pihak sekolah, para siswa mengaku membuat video tersebut di ruang kelas saat masa pergantian jam pelajaran. Para siswa sendiri bisa leluasa melakukan tindakan tersebut lantaran saat itu kelas dalam keadaan kosong dan belum ada guru yang masuk ke kelas.
Para siswa, kata dia, sebenarnya telah diarahkan ke ruang perpustakaan untuk melanjutkan pelajaran. "Namun justru para siswa dan siswi itu tetap berdiam di dalam kelas dan merekam aksi asusila," ujarnya.
Dia mengakui, menyebarnya video asusila ini menjadi tamparan keras bagi jajarannya dan akan menjadi bahan evaluasi. Ke depan, pihaknya akan terus meningkatkan razia telepon seluler di kalangan siswa dan melarang para siswa membawa handphone ke sekolah.
"Bagi yang masih nekat, handphone akan kami sita dan baru dikembalikan saat lulus nanti. Ini menjadi antisipasi kami," pungkasnya.
(zik)