Kecelakaan Tanjakan Emen, Seorang Bocah Selamat Setelah Lompat dari Jendela Bus
A
A
A
SUBANG - Saat bus mengalami tabrakan dan terguling di Tanjakan Emen, Subang, seorang bocah yang belum diketahui namanya lompat dari jendela. Hebatnya, bocah ini tidak mengalami luka dan berdarah sedikit pun. Sang bocah pun selamat dari kecelakaan maut yang menewaskan 27 warga Ciputat itu.
Sementara sang ibu terjepit bus dan mengalami kritis. Nasib mujur juga masih berpihak padanya, hingga akhirnya sang ibu juga dinyatakan selamat dari maut.
Kesaksian ini diungkapkan Ibu Juju, warga Taruna Negara, RT03/10, Pisangan, Ciputat Timur, rombongan bus 3 yang pergi beriringan dengan bus maut tersebut.
"Ada anak kecil keluar dari jendela. Dia duduknya di depan aku. Ibunya terjepit. Tapi ibunya selamat. Gak ada darah," kata Juju, kepada Koran SINDO di TPU Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Minggu (11/2/2018) siang.
Dia menjelaskan, bus yang kecelakaan adalah bus rombongan 1. Sedang dirinya di bus rombongan 3. Jarak bus 1 dan 3 hanya beberapa menit saja.
"Penumpang bus 1 ada sekitar 45 orang. Yang meninggal di tempat dan terlihat dari bus kelempar di luar itu ada tujuh orang. Tidak ada yang tolong," paparnya.
Dia menambahkan, semua orang dalam bus merasa takut. Apalagi selain tujuh orang tewas yang dilihatnya itu, banyak banyak korban lain yang hidup dan terjepit.
"Almarhumah Teti saat di lokasi masih hidup. Dia sempat mengeluhkan sakit pada tulang belakangnya yang patah. Dia meninggal di RS Subang," katanya.
Saat bus melintas di tanjakan Emen, tiba-tiba saja ada sepeda motor dengan dua berboncengan menyalip, tetapi gagal dan jatuh ke dalam bus, hingga terseret dan bus akhirnya terguling.
"Teman aku ada yang kejepit motor itu. Saat kejadian itu, ada anak kecil yang tiba-tiba saja melompat dari jendela, seperti terbang," pungkas Juju lagi.
Sementara sang ibu terjepit bus dan mengalami kritis. Nasib mujur juga masih berpihak padanya, hingga akhirnya sang ibu juga dinyatakan selamat dari maut.
Kesaksian ini diungkapkan Ibu Juju, warga Taruna Negara, RT03/10, Pisangan, Ciputat Timur, rombongan bus 3 yang pergi beriringan dengan bus maut tersebut.
"Ada anak kecil keluar dari jendela. Dia duduknya di depan aku. Ibunya terjepit. Tapi ibunya selamat. Gak ada darah," kata Juju, kepada Koran SINDO di TPU Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Minggu (11/2/2018) siang.
Dia menjelaskan, bus yang kecelakaan adalah bus rombongan 1. Sedang dirinya di bus rombongan 3. Jarak bus 1 dan 3 hanya beberapa menit saja.
"Penumpang bus 1 ada sekitar 45 orang. Yang meninggal di tempat dan terlihat dari bus kelempar di luar itu ada tujuh orang. Tidak ada yang tolong," paparnya.
Dia menambahkan, semua orang dalam bus merasa takut. Apalagi selain tujuh orang tewas yang dilihatnya itu, banyak banyak korban lain yang hidup dan terjepit.
"Almarhumah Teti saat di lokasi masih hidup. Dia sempat mengeluhkan sakit pada tulang belakangnya yang patah. Dia meninggal di RS Subang," katanya.
Saat bus melintas di tanjakan Emen, tiba-tiba saja ada sepeda motor dengan dua berboncengan menyalip, tetapi gagal dan jatuh ke dalam bus, hingga terseret dan bus akhirnya terguling.
"Teman aku ada yang kejepit motor itu. Saat kejadian itu, ada anak kecil yang tiba-tiba saja melompat dari jendela, seperti terbang," pungkas Juju lagi.
(wib)