Bersaing Ketat, Elektabilitas Duo DM Nyaris Salip RINDU
A
A
A
BANDUNG - Peta persaingan antara pasangan cagub-cawagub Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM) semakin ketat. Tingkat elektabilitas keduanya pun makin tipis, bahkan Duo DM nyaris menyalip RINDU.
Fakta tersebut merupakan kesimpulan hasil survei yang dilakukan Indonesia Strategic Institute (Instrat) tentang gambaran terakhir persepsi publik terhadap berbagai hal terkait Pilgub Jabar 2018. Lewat metode wawancara secara acak dengan margin of error sebesar 2,31%, survei digelar pada 27 Desember-30 Januari 2018 di 225 kecamatan dari 27 kabupaten/kota di Jabar melibatkan 1.800 responden.
Analis senior Instrat Adi Nugroho mengungkapkan, peta persaingan antara RINDU dan Duo DM di Pilgub Jabar 2018 diprediksi akan semakin ketat. Terlebih, dalam survei terungkap, elektabilitas Duo DM yang diusung Demokrat dan Golkar berpotensi akan terus naik, sedangkan RINDU yang diusung NasDem, PKB, PPP, dan Hanura malah berpotensi turun.
Adi menyebutkan, berdasarkan hasil survei, elektabilitas RINDU berada di posisi 25,6%, sedangkan Duo DM di posisi 24,1% atau hanya terpaut tipis sebesar 1,5% saja. Bahkan, Adi memprediksi, peta persaingan antara dua pasangan cagub-cawagub itu akan sangat ketat.
"Dalam dua bulan terakhir, popularitas Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi perlahan naik. Bahkan, Dedi Mulyadi cenderung masih akan terus naik karena terdongkrak elektabilitas dan popularitas Deddy Mizwar," kata Adi dalam pemaparan hasil survei di Hotel Sawunggaling, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (8/2/2018).
Sementara itu, elektabilitas dua pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya, yakni Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dan Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan (Hasanah) terpaut sangat jauh dari RINDU dan Duo DM. Elektabilitas pasangan Asyik yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN hanya mampu bertengger di posisi 2,1%, sedangkan Hasanah yang diusung PDIP berada di posisi paling buncit, yakni sebesar 1,9%.
Fakta tersebut merupakan kesimpulan hasil survei yang dilakukan Indonesia Strategic Institute (Instrat) tentang gambaran terakhir persepsi publik terhadap berbagai hal terkait Pilgub Jabar 2018. Lewat metode wawancara secara acak dengan margin of error sebesar 2,31%, survei digelar pada 27 Desember-30 Januari 2018 di 225 kecamatan dari 27 kabupaten/kota di Jabar melibatkan 1.800 responden.
Analis senior Instrat Adi Nugroho mengungkapkan, peta persaingan antara RINDU dan Duo DM di Pilgub Jabar 2018 diprediksi akan semakin ketat. Terlebih, dalam survei terungkap, elektabilitas Duo DM yang diusung Demokrat dan Golkar berpotensi akan terus naik, sedangkan RINDU yang diusung NasDem, PKB, PPP, dan Hanura malah berpotensi turun.
Adi menyebutkan, berdasarkan hasil survei, elektabilitas RINDU berada di posisi 25,6%, sedangkan Duo DM di posisi 24,1% atau hanya terpaut tipis sebesar 1,5% saja. Bahkan, Adi memprediksi, peta persaingan antara dua pasangan cagub-cawagub itu akan sangat ketat.
"Dalam dua bulan terakhir, popularitas Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi perlahan naik. Bahkan, Dedi Mulyadi cenderung masih akan terus naik karena terdongkrak elektabilitas dan popularitas Deddy Mizwar," kata Adi dalam pemaparan hasil survei di Hotel Sawunggaling, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (8/2/2018).
Sementara itu, elektabilitas dua pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya, yakni Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dan Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan (Hasanah) terpaut sangat jauh dari RINDU dan Duo DM. Elektabilitas pasangan Asyik yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN hanya mampu bertengger di posisi 2,1%, sedangkan Hasanah yang diusung PDIP berada di posisi paling buncit, yakni sebesar 1,9%.
(wib)