Pelajar Nyaris Tewas Tenggelam, Saksi: Sudah Bisa Nyebut Asma Allah
A
A
A
SEMARANG - Seorang pelajar SMP nyaris tewas tenggelam saat mencari ikan bersama teman-temannya di aliran Sungai Bringin, Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah. Korban yang mengaku bisa berenang mendadak hilang dan tidak diketahui teman-temannya.
Peristiwa itu bermula saat korban bernama Alhafidz Aji Satya warga Karanganyar bersama teman-temannya pulang sekolah dari SMP Hasanudin 5 Mangkang Kulon. Tak bergegas pulang ke rumah masing-masing, mereka justru menuju sungai untuk mencari ikan.
"Mereka ingin mencari ikan di Sungai Beringin di bawah Jembatan Kali Sasak. Korban bilang bisa renang pada temannya. Mereka mencari ikan sambil berenang, tapi ternyata saat korban di belakang di antara teman-temannya korban langsung hanyut," ujar seorang saksi, Nerys, Rabu 7 Februari 2018.
Pada saat bersamaan, petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang tengah memperbaiki tanggul sungai jebol akibat banjir melihat detik-detik korban tenggelam. Seketika, dia berlari dan melompat ke sungai untuk menyelamatkan korban.
Selanjutnya korban dibawa ke tepi yang dangkal. Saat itu kebetulan ada petugas Bhabinkamtibmas Mangkangwetan di lokasi tanggul jebol hingga ikut langsung mengejar ke sungai dan memberikan pertolongan dengan mengangkat korban dari sungai ke tanggul untuk dibawa ke rumah warga.
Selanjutnya, korban dibawa ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis. "Alhamdulillah korban sudah bisa menyebut asma Allah. Kemudian dia dirujuk ke RS Tugurejo," pungkasnya.
Peristiwa itu bermula saat korban bernama Alhafidz Aji Satya warga Karanganyar bersama teman-temannya pulang sekolah dari SMP Hasanudin 5 Mangkang Kulon. Tak bergegas pulang ke rumah masing-masing, mereka justru menuju sungai untuk mencari ikan.
"Mereka ingin mencari ikan di Sungai Beringin di bawah Jembatan Kali Sasak. Korban bilang bisa renang pada temannya. Mereka mencari ikan sambil berenang, tapi ternyata saat korban di belakang di antara teman-temannya korban langsung hanyut," ujar seorang saksi, Nerys, Rabu 7 Februari 2018.
Pada saat bersamaan, petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang tengah memperbaiki tanggul sungai jebol akibat banjir melihat detik-detik korban tenggelam. Seketika, dia berlari dan melompat ke sungai untuk menyelamatkan korban.
Selanjutnya korban dibawa ke tepi yang dangkal. Saat itu kebetulan ada petugas Bhabinkamtibmas Mangkangwetan di lokasi tanggul jebol hingga ikut langsung mengejar ke sungai dan memberikan pertolongan dengan mengangkat korban dari sungai ke tanggul untuk dibawa ke rumah warga.
Selanjutnya, korban dibawa ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis. "Alhamdulillah korban sudah bisa menyebut asma Allah. Kemudian dia dirujuk ke RS Tugurejo," pungkasnya.
(thm)