Edukasi Warga tentang Citarum Harum, Kodam Kerahkan 1.400 Personel

Selasa, 06 Februari 2018 - 16:27 WIB
Edukasi Warga tentang...
Edukasi Warga tentang Citarum Harum, Kodam Kerahkan 1.400 Personel
A A A
BANDUNG - Kodam III/Siliwangi mengerahkan 1.400 personel untuk mengedukasi warga tentang Program Citarum Harum. Kegiatan ini bertujuan merehabilitasi ekosistem dan membersihkan Sungai Citarum dari limbah dan sampah.

Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Kolonel Arh Desi Ariyanto mengatakan, 1.400 personel TNI itu terbagi dalam tujuh regu. Sebanyak 200 personel bertugas melakukan pembibitan pohon di titik nol Citarum yaitu Situ Cisanti, Kertasari, Kabupaten Bandung. Sedangkan 1.200 personel dibagi lagi dalam enam sektor dan setiap sektor beranggotakan 200 orang.

“Keenam sektor itu berada di sepanjang bantaran Sungai Citarum. Personel menempati tenda-tenda, tinggal bersama warga. Selain mengajak warga membersihkan sampah, personel TNI juga mengedukasi mereka untuk tidak membuang sampah padat dan cair ke sungai. Intinya mengubah mindset masyarakat dalam cara memperlakukan sungai,” kata Desi.

Komandan Sektor 6 Kolonel Inf Yudi Zanibar mengatakan, sektor enam bertugas mengedukasi warga yang tinggal di 11 desa. Ke-11 desa ini menempati kawasan sepanjang 11 kilometer bantaran Sungai Citarum. Sebanyak enam desa berada di sisi kanan dan lima desa di sisi kiri Citarum yang masuk wilayah Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Baleendah. Di antaranya, Desa Wargamekar, Jelekong, Manggahang, Baleendah, Nyompok, Buahbatu, Bojongsari, Bojongsoang, dan Citeureup.

“Kami sudah lima hari berada bantaran Sungai Citarum. Selama di sini, kami melakukan pendekatan kepada warga dan sosialisasi tentang perbaikan ekosistem dan pelestarian Citarum,” kata Yudi ditemui di Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayuehkolot.

Menurut Yudi, yang paling sulit adalah mengubah pola pikir masyarakat, terutama agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. Kendala lainnya adalah, ketiadaan fasilitas tempat penampungan sampah sementara dan armada pengangkut.

Satu-satunya cara agar sampah tidak dibuang ke sungai dan tak menumpuk, warga dan personel TNI membakarnya. Memang cara ini salah, namun solusi itu yang baru bisa dilakukan. “Memang dilematis. Pembakaran sampah ini berdasarkan kesepakatan semua warga. Kami berharap, pemerintah daerah (Pemkab Bandung dan Pemprov Jabar) memberikan solusi atas persoalan ini dengan membangun tempat penampungan sampah sementara dan armada pengangkut,” ujar Yudi.

Selain limbah rumah tangga, di Sektor 6 juga terdapat lima industri yang membuang limbah cair ke Sungai Citarum. Namun Yudi tak dapat memastikan apakah limbah cair itu aman atau tidak. “Wallahualam apakah limbah cair berbahaya atau tidak, kami tidak tahu. Yang pasti air buangan pabrik itu berwarna biru,” tutur Yudi.

Suparman (50), warga Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup mengatakan, warga sangat mendukung keberadaan personel TNI untuk bersama-sama membersihkan sampah baik yang di darat maupun di sungai. Kampung Babakan Leuwi Bandung sering kebanjir dan warga berharap bencana itu tak lagi melanda permukiman mereka.

“Kami sudah lelah jadi korban banjir. Kalau sedang banjir, kami terpaksa mengungsi. Mudah-mudahan dengan program Citarum Harum ini, kami bisa bebas dari bencana,” kata Suparman.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1449 seconds (0.1#10.140)