Jenguk Mama Sentiong, Uu Ruzhanul Ulum Ajak Masyarakat Hormati Ulama
A
A
A
BANDUNG - Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menjenguk KH Umar Basri (Mama Sentiong) di Rumah Sakit Al Islam, Kota Bandung, Selasa (30/1/2018) malam. Seperti diketahui, pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung, itu harus dirawat setelah mengalami penganiayaan pada Sabtu (27/1/2018) pagi.
Ditemui seusai menjenguk, Uu yang juga bupati Tasikmalaya ini mengatakan, saat ini kondisi Mama Sentiong sudah semakin baik. "Kondisi membaik, tapi masih sangat mengkhawatirkan. Masih terlihat banyak lebam, memar," kata Uu.
Politisi yang berpasangan dengan Ridwan Kamil di ajang Pilgub Jabar 2018 ini mengaku terpanggil untuk menjenguk Mama Sentiong. Selain karena merasa prihatin atas peristiwa yang terjadi, kata Uu, kunjungannya ini sebagai bentuk penghormatan kepada ulama. Uu menolak jika kedatangannya ini terkait dengan keikutsertaannya dalam Pilgub Jabar 2018.
"Saya sebagai generasi muda yang juga lahir dari lingkungan pondok pesantren, saya diajarkan keluarga saya harus taat ke orang tua, kyai, guru," tuturnya.
Uu juga sangat menyesalkan kejadian yang menimpa Mama Sentiong itu. Seharusnya, kata Uu, ulama mendapatkan penghormatan dan penjagaan yang baik di tengah-tengah masyarakat. "Karena dengan keimanan dan keilmuan agamanya yang tidak dimiliki semua orang," ujar Uu.
Saat menjenguk, Uu pun mengaku mendapat cerita yang menunjukkan betapa tingginya rasa kecintaan KH Umar Basri terhadap agama dan pesantren.
"Tadi juga bertemu istri beliau dan beberapa santri. Tadi didapatkan cerita bahwa setelah dianiaya, beliau tidak minta diantar ke rumah sakit, tapi ingin ke madrasah, ingin tetap mengajar meski berlumuran darah," katanya.
Lebih lanjut Uu mengatakan, kini sulit mencari sosok ulama seperti Mama Sentiong sebagai sosok yang benar-benar bisa menjadi panutan tidak hanya bagi santri-santrinya.
"Kalau kiai, setelah tiada 2, 3, 10 tahun, belum ada gantinya. KH Zainudin MZ, KH HZ Mutaqien, sampai sekarang belum ada bermunculan seperti apa," katanya.
Karena itu, Uu mengajak masyarakat untuk lebih menghormati dan menjaga ulama, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali. "Tentu saya berharap pelaku dihukum yang setimpal yang bisa memberi efek jera."
Ditemui seusai menjenguk, Uu yang juga bupati Tasikmalaya ini mengatakan, saat ini kondisi Mama Sentiong sudah semakin baik. "Kondisi membaik, tapi masih sangat mengkhawatirkan. Masih terlihat banyak lebam, memar," kata Uu.
Politisi yang berpasangan dengan Ridwan Kamil di ajang Pilgub Jabar 2018 ini mengaku terpanggil untuk menjenguk Mama Sentiong. Selain karena merasa prihatin atas peristiwa yang terjadi, kata Uu, kunjungannya ini sebagai bentuk penghormatan kepada ulama. Uu menolak jika kedatangannya ini terkait dengan keikutsertaannya dalam Pilgub Jabar 2018.
"Saya sebagai generasi muda yang juga lahir dari lingkungan pondok pesantren, saya diajarkan keluarga saya harus taat ke orang tua, kyai, guru," tuturnya.
Uu juga sangat menyesalkan kejadian yang menimpa Mama Sentiong itu. Seharusnya, kata Uu, ulama mendapatkan penghormatan dan penjagaan yang baik di tengah-tengah masyarakat. "Karena dengan keimanan dan keilmuan agamanya yang tidak dimiliki semua orang," ujar Uu.
Saat menjenguk, Uu pun mengaku mendapat cerita yang menunjukkan betapa tingginya rasa kecintaan KH Umar Basri terhadap agama dan pesantren.
"Tadi juga bertemu istri beliau dan beberapa santri. Tadi didapatkan cerita bahwa setelah dianiaya, beliau tidak minta diantar ke rumah sakit, tapi ingin ke madrasah, ingin tetap mengajar meski berlumuran darah," katanya.
Lebih lanjut Uu mengatakan, kini sulit mencari sosok ulama seperti Mama Sentiong sebagai sosok yang benar-benar bisa menjadi panutan tidak hanya bagi santri-santrinya.
"Kalau kiai, setelah tiada 2, 3, 10 tahun, belum ada gantinya. KH Zainudin MZ, KH HZ Mutaqien, sampai sekarang belum ada bermunculan seperti apa," katanya.
Karena itu, Uu mengajak masyarakat untuk lebih menghormati dan menjaga ulama, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali. "Tentu saya berharap pelaku dihukum yang setimpal yang bisa memberi efek jera."
(zik)