Gus Ipul Dorong Pekerja Kantongi Sertifikasi
A
A
A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terus mendorong sertifikasi tenaga kerja. Sertifikasi ini penting agar pekerja lebih kompeten, profesional dan memiliki daya saing. Dengan sertifikasi, peluang terserap ke lapangan kerja bagi tenaga kerja makin terbuka lebar.
Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf mengatakan, dengan adanya sertifikasi, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para pekerja akan semakin meningkat. Tak hanya itu, mereka akan lebih diakui sebagai pekerja yang ahli di bidang dan profesinya, sekaligus memiliki sikap dan perilaku yang profesional.
“Dengan sertifikasi ini, Jatim bisa menyiapkan tenaga kerja yang kualifikasinya bisa diterima di perusahaan maupun industri,” ujarnya saat menghadiri Penyerahan Sertifikat Pemagangan Wilayah Jatim dan Koordinasi Persiapan PSKK Tahun 2018 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Koperasi Nusantara di Surabaya, Sabtu (27/1/2018).
Program sertifikasi ini sendiri merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah, perusahaan/industri, LSP dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi ini penting dilakukan mengingat jumlah tenaga kerja baru yang terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini dipredikasi jumlah tenaga kerja baru di Jatim sekitar 326.000orang, belum ditambah dengan pengangguran tahun sebelumnya.
“Tantangan kita ke depan adalah menyiapkan tenaga kerja baru yang bersertifikat, hal ini sekaligus untuk mengurangi tingkat pengangguran dan mencegah masuknya tenaga asing,” tandas Gus Ipul.
Pada kesempatan ini, Ketua PBNU tersebut mengapresiasi perusahaan yang memfasilitasi pekerjanya untuk melaksanakan sertifikasi. Ini sebuah kemitraan yang baik untuk perusahaan maupun karyawan.
Ke depan, Gus Ipul berharap jumlah pekerja yang memperoleh sertifikasi ini terus meningkat, tak hanya di sektor UMKM tapi juga koperasi. “Terlebih saat ini ada 30.000 lebih koperasi di Jatim dan yang aktif sekitar 29.000 lebih. Jumlah anggota koperasi ini sendiri berkisar antara 200-500 orang,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua BNSP Sumarna Abdurahman mengatakan, Jatim merupakan provinsi yang sangat maju dan serius dalam bidang sertifikasi. Tak hanya itu, Jatim tempat kondusif dalam pegembangan SDM dan usaha.
Selama dua tahun ini, hampir 50.000 orang tenaga kerja di Jatim yang sudah melakukan sertifikasi. Dia berharap tahun ini jumlah pekerja di Jatim yang mengikuti sertifikasi terus meningkat. “Kami menargetkan tahun ini kalau bisa 30.000 pekerja di Jatim mengikuti sertifikasi,” katanya.
Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf mengatakan, dengan adanya sertifikasi, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para pekerja akan semakin meningkat. Tak hanya itu, mereka akan lebih diakui sebagai pekerja yang ahli di bidang dan profesinya, sekaligus memiliki sikap dan perilaku yang profesional.
“Dengan sertifikasi ini, Jatim bisa menyiapkan tenaga kerja yang kualifikasinya bisa diterima di perusahaan maupun industri,” ujarnya saat menghadiri Penyerahan Sertifikat Pemagangan Wilayah Jatim dan Koordinasi Persiapan PSKK Tahun 2018 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Koperasi Nusantara di Surabaya, Sabtu (27/1/2018).
Program sertifikasi ini sendiri merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah, perusahaan/industri, LSP dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi ini penting dilakukan mengingat jumlah tenaga kerja baru yang terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini dipredikasi jumlah tenaga kerja baru di Jatim sekitar 326.000orang, belum ditambah dengan pengangguran tahun sebelumnya.
“Tantangan kita ke depan adalah menyiapkan tenaga kerja baru yang bersertifikat, hal ini sekaligus untuk mengurangi tingkat pengangguran dan mencegah masuknya tenaga asing,” tandas Gus Ipul.
Pada kesempatan ini, Ketua PBNU tersebut mengapresiasi perusahaan yang memfasilitasi pekerjanya untuk melaksanakan sertifikasi. Ini sebuah kemitraan yang baik untuk perusahaan maupun karyawan.
Ke depan, Gus Ipul berharap jumlah pekerja yang memperoleh sertifikasi ini terus meningkat, tak hanya di sektor UMKM tapi juga koperasi. “Terlebih saat ini ada 30.000 lebih koperasi di Jatim dan yang aktif sekitar 29.000 lebih. Jumlah anggota koperasi ini sendiri berkisar antara 200-500 orang,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua BNSP Sumarna Abdurahman mengatakan, Jatim merupakan provinsi yang sangat maju dan serius dalam bidang sertifikasi. Tak hanya itu, Jatim tempat kondusif dalam pegembangan SDM dan usaha.
Selama dua tahun ini, hampir 50.000 orang tenaga kerja di Jatim yang sudah melakukan sertifikasi. Dia berharap tahun ini jumlah pekerja di Jatim yang mengikuti sertifikasi terus meningkat. “Kami menargetkan tahun ini kalau bisa 30.000 pekerja di Jatim mengikuti sertifikasi,” katanya.
(wib)